9

2.5K 224 8
                                    

Jam berganti menjadi hari, hari berganti menjadi minggu, minggu berganti menjadi bulan, Renjun pun berganti menjadi Personal Asisstant Jeno.

Sudah 6 bulan lebih Renjun bekerja pada Jeno, sebelum 6 bulan Renjun masih merasakan kenormalan bekerja sebagai seorang Sekretaris Presedir Lee.

Namun semakin hari, setelah 6 bulan bekerja Renjun merasakan peran nya mulai berubah seiring berjalannya waktu.

Sudah lebih dari 3 minggu ini Renjun harus selalu datang ke rumah Jeno terlebih dahulu hanya untuk membantu pria itu bersiap sebelum sang Presedir berangkat ke Perusahaan.

Dan ini sudah hampir menginjak 1 bulan Renjun melakukan hal tersebut, hal ini membuat Renjun kesal karena harus membuang waktu dan ongkos nya untuk naik taksi menuju rumah Jeno.

Kawasan rumah Jeno tidak di lewati bus kota, jadi Renjun terpaksa mau tidak mau harus mengeluarkan uang lebih menggunakan jasa taksi untuk menuju rumah Jeno.

Sebenarnya gaji Renjun lebih dari cukup jika hanya untuk menaiki taksi setiap hari, tapi Renjun terpaksa melakukan ini jadi rasa nya Renjun tidak ikhlas membuang uang nya hanya untuk memesan taksi, bahkan bukan untuk kepentingan nya.

"Presedir Lee bangunlah, sudah pukul 7. Anda harus bersiap sebelum jam kerja di mulai."

Renjun juga kesal karena ia harus bangun lebih pagi dari biasanya, hanya karena ia harus pergi ke rumah Jeno, dan membangunkan Bos nya yang masih berada di alam mimpi.

"Sebentar lagi, rapat di mulai pukul 9.30 masih ada waktu untuk aku tidur."

"Apa aku harus menelfon Nona Jang hanya untuk membangunkan mu Jeno-ya? Kau harus membayar ku lebih untuk hal yang sudah ku lakukan selama hampir 1 bulan ini."

"Hm~"

"Baiklah, aku akan menelfon Nona Jang."

"Aish! Aku bangun."

Jeno bangun dari tidurnya, kemudian pergi beranjak masuk ke dalam kamar mandi.

Renjun hanya terkekeh mendengar Bos nya menggerutu, Renjun sering menggunakan nama Nona Jang agar Jeno menurut pada nya.

Entah kenapa Jeno terlihat tidak suka sekali dengan Nona Jang, padahal sebelum nya mereka terlihat biasa saja. Jeno yang terlihat biasa saja, tidak dengan Nona Jang yang terlihat sangat menginginkan Jeno. Begitulah yang Renjun lihat selama ini.

Renjun sudah selesai menyiapkan semua perlengkapan Jeno sebelum pria itu berangkat bekerja, termasuk setelan Jas nya, dan sarapan yang sudah maid letakkan di atas meja kecil yang ada di kamar Jeno.

Bertepatan dengan Jeno yang sudah menyelesaikan mandi nya. Keluar hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang kokoh nya.

"Sudah berapa kali aku bilang, jika keluar gunakan baju dan keringkan rambut mu terlebih dahulu Jeno-ya. Air dari rambut mu menetes di lantai, dan akan membuat setelan mu terkena bercak air, kemari!"

Sudah berulang kali Renjun mengingatkan pria itu tentang hal-hal kecil yang harus ia lakukan setelah mandi, namun Jeno tetaplah Jeno.

Sampai rasanya Renjun sudah terbiasa dengan penampakan tubuh bagian atas Jeno yang tidak tertutup apapun, Renjun akui Jeno sangat sangat tampan dengan tubuh atletis dan rambut basah nya setelah mandi.

"Kau tidak se-menyeramkan apa yang orang-orang bilang eoh."

Pernyataan dari Renjun membuat Jeno mendongakkan kepala nya menatap sang Sekretaris yang masih fokus mengeringkan rambut nya dengan hairdryer dan sisir di tangan kiri nya.

"Apa yang mereka katakan tentang ku?"

"Banyak hal, rata-rata buruk. Mungkin mereka hanya memuji mu sebatas, pintar, tampan, berkharisma dan kaya raya."

SECRETARY HUANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang