22

4.9K 290 16
                                    

2 tahun berlalu dan Renjun masih setia bekerja dengan Jeno, menyiapkan Jeno kopi di pagi hari, membantu Jeno dalam pekerjaannya, membantu Jeno memasang dasi, merapikan barang bawaan Jeno ketika Jeno ingin pulang, dan masih banyak lagi.

Semenjak hari pertunangan Jeno dengan Nona Jang, Renjun benar-benar berubah seperti Renjun yang pertama kali Jeno kenal. Tegas, profesional, dan sangat perfeksionis.

"Pukul 11.30 nanti anda sudah harus sudah menyelesaikan 3 dokumen ini Presedir Lee, setelah itu makan siang nanti anda akan keluar bersama Nona Jang. Saya akan membantu anda mengerjakan 1 dokumen ini, jika memang anda tidak bisa menyelesaikannya sebelum jam makan siang ——— anda bisa meninggalkannya."

Walaupun sekarang Renjun sudah tidak ada yang membantu, karena Jaemin sudah balik ke Perusahaan sendiri, Renjun tetap profesional dengan menyelesaikan pekerjaannya sebaik dan secepat mungkin.

"Aku akan menyelesaikannya sayang, aku tidak akan membuat mu kelelahan."

"Baiklah, kalau begitu saya permisi."

Renjun pergi dari ruangan Jeno dengan nafas yang berat, sudah hampir 1 tahun semenjak pertunangan Jeno dengan Nona Jang. Tapi Renjun masih belum bisa move on. Lihat saja sikap dan mulut Jeno yang masih sama manis nya dengan sebelum ia bertunangan dengan Nona Jang, ya tuhan Renjun benar-benar menyerah akan hal tersebut. Bukan kah itu sudah termasuk berselingkuh?!

"Mengapa mereka tak segera menikah? Apa ada hal lain yang mereka tunggu?"

Terkadang, Renjun bergumam seperti itu hanya karena dia penasaran mengapa Jeno dan Jin Young tidak segera melangsungkan pernikahan.

Tok tok

Ruangan kaca Renjun di ketuk oleh seseorang dari luar, Renjun bisa melihat Haechan yang tersenyum manis ke arah nya.

"Ada apa Chanie? Kau butuh sesuatu?"

"Tidak, hanya ingin memberikan ini. Titipan dari kakek."

Renjun menatap undangan yang Haechan berikan padanya, jantung nya berdegup dengan sangat cepat.

"Jeno?"

"Hm, minggu depan kakek bilang."

Renjun menganggukkan kepala nya tanpa berniat membuka undangan tersebut. Mengapa doa nya dikabulkan secepat ini eoh? Ya tuhan, Renjun tak sanggup.

"Injun-ah, you okay?"

Renjun tertawa hambar sebelum tersenyum manis kepada Haechan.

"Tentu saja, kembalilah bekerja Chanie."

Haechan menganggukkan kepala nya, sebelum pergi Haechan sempatkan untuk mengusak rambut Renjun dan mengecup sayang kening yang lebih muda.

"Tak apa Renjun-ie, bukan kah baru saja kau bergumam tentang pernikahannya?"

Renjun mencoba menenangkan diri nya sendiri, membiarkan undangan itu tergeletak begitu saja tanpa ada niat untuk membuka nya.

"Mengapa Jeno tidak memberikannya langsung untuk ku?"

"Persetan, aku tidak peduli."

Renjun dengan kebiasaan menggumam nya.

.

"Renjun-ie menikahlah dengan ku."

"Presedir Lee, masih ada 2 dokumen yang belum anda kerjakan. Tolong lebih fokus dalam bekerja, agar jam pulang anda tidak mundur lagi."

Renjun memijit pelipis nya kesal, hampir setiap hari selama satu tahun ini Jeno selalu mengajak nya menikah. Padahal pria itu tau jika dia sudah bertunangan dengan wanita lain.

SECRETARY HUANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang