Di hari yang cerah,terjadi percecokan antara Clara dan si Ketua Kelas. Entah hanya ingin merundung Clara atau ada alasan lain dia melakukan hal itu.
"Lu cengeng!! Cewek lemah" Arya ~ si Ketua Kelas ~ memandang sinis ke arah Clara yang sedang duduk di depannya.
"Mau apa lu,hah!?" Gertak Arya,aura intimidasinya terasa sangat kuat.
"Apa? Apa alasannya?" Clara tertunduk dalam tangisnya,tak berani untuk memandangi wajah Arya.
"Hah?"
"Kenapa kau selalu mengganggu ku?"Clara menghentikan tangisnya, membulatkan suara. Mencoba menatap Arya walau kantung mata masih mengeluarkan air mata.
"Ck' memang cewek bodoh"
"Jawab!! Jangan bengong lu" Clara segera berdiri dan mendorong tubuh Arya hingga terpental dua langkah. Yang di dorong menghela nafas panjang dan meraih kerah baju Clara dengan kencang.
"Aghh.." Rintih Clara kesakitan. Seketika Arya melepaskan cengkeramannya hingga Clara terjatuh,dalam posisi itu dia memegangi lehernya yang sesak. Melihat hal itu membuat Arya melunak dan tampak Dia hendak menolong Clara tapi Ia tak kuat hingga akhirnya meninggalkan Clara seorang diri di depan perpustakaan.
"Are you okay??" Suara itu terdengar sangat lembut, sekali lagi Clara yang terduduk di tanah mendongakkan kepalanya. Seorang pria perawakan orang Eropa berada di pandangannya,mengulurkan tangan sembari tersenyum tipis.
"Yeah!" Clara menerima uluran tangan pria tersebut dan setelah itu menepuk nepuk roknya yang kotor.
"Thanks" Ujar Clara sambil mengenyakkan pantat di bangku sebelah pria bule itu.
"Your welcome" sekali lagi Clara melihat senyuman itu.
Pria itu lalu memberikan minuman pada Clara yang di terima baik olehnya,mungkin karena pengetahuan bahasa yang terbatas membuat mereka tidak bisa mengobrol banyak. Sesekali saat netra mereka bertemu hanya saling membalas dengan senyuman.
"Felix, Felix Clemort. You can call me Felix"
"I'am Clara. Nice to meet you,Felix"
Mereka melakukan salam perkenalan setelah 20 hanya saling lihat. Setelah pertemuan singkat itu akhirnya Clara memberanikan diri kembali ke kelas.
Suasana hatinya lebih baik dibanding tadi.
"Ck' apa apaan dia!?" Geram seseorang dari jauh yang sedari tadi menyaksikan kedekatan Clara dan Felix.============
"Buka mulutnya!" Kayfa yang sangat manja menyuapi pacarnya itu. Kemesraan mereka memang sudah tersohor di seluruh siswa. Bagaimana tidak, Kayfa yang merupakan kutubuku dapat menaklukkan cinta Narendra,seorang Ketua OSIS yang elegan dan tampan.
Bukan hanya para siswi yang dibuat patah hati oleh Narendra tapi juga ada guru,yaitu Bu Anita. Seorang guru muda berumur 25 tahun,pernah menyukai muridnya itu. Bahkan kabarnya Bu Anita pernah absen seminggu karena tak percaya dengan kabar Narendra yang berpacaran dengan Kayfa.
"Nyam.. lagi dong sayang!" Manja Narendra.
"Ish..gantian dong"
"Yaudah sini aku suapin" Narendra meraih sendok berisi nasi goreng lalu menyuapkannya pada Kayfa di hadapannya.
"Yang.....acara kali ini tuh ada apa aja??" Kayfa mulai tertarik membahas dengan hasil raker OSIS tentang acara tujuh belasan tahun ini.
Sebelum menjawab pertanyaan pacarnya, Narendra meneguk segelas minuman dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.
"Ehmm.....buat kali ini tuh ada beberapa perlombaan...."
Narendra mulai menjelaskan yang diselingi dengan canda dan gombalan,dan hal itu dibalas Kayfa dengan tersenyum. Tak tahan selalu di goda oleh Narendra.
"Yaudah kita ikut fashion show yuk" Ajak Kayfa,memecahkan fokus Narendra pada handphonenya.
"Hah?? Ikut fashion show? Yang bener aja kamu" Narendra menghentikan gerakan jarinya pada layar handphone.
"Iya!!" Jawab kayfa sambil mengangguk. "Kalo kita ikut pasti kita bakal menang"
"Boleh deh,emang pake kostum apa?"=============
Berbeda lagi suasana hati Kayfa dan Una, sekarang Una malah khawatir dengan Clara yang tak kunjung kembali kelas sejak tadi. Bahkan Ia tak berhenti bertanya pada teman yang baru saja kembali ke kelas.
"Dia mana sih? Arya juga napa sih,sampe kayak gitu banget sama Clara" Dalam hatinya, Una selalu terpikir dengan apa yang tadi pagi Arya lakukan pada Clara.
Tiba-tiba saja seseorang masuk ke dalam kelasnya. Una yang berada di kursinya langsung memasang mata tajam saat melihat pengganggu sahabatnya itu.
"Mana Clara? Hah!?" Una segera mendekati Arya sembari bertanya dengan nada kesal.
"Ck' gua gatau,ngapain lu tanya gua!?" Arya memukul meja yang ada di dekatnya,wajahnya juga terlihat masam.
Sekarang dua alpha saling berhadapan di ruangan itu. Walau Una terlihat seperti cewek yang lemah lembut tapi sebenarnya dia memiliki kepribadian alpha female. Dia lembut pada Clara karena dia telah menganggap Clara sebagai saudara sendiri.
"Gua bilang dia dimana!!" Perkataan Una barusan menggema di seluruh sudut ruangan.
"Gua bilang gua ga-" Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kelas,membuat gerak mulut Arya terhenti.
"Kalian ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Girls and Their Boyfriends
Teen FictionSebuah kisah tentang seorang siswi SMA bernama Clara. Dirinya yang kekurangan kasih sayang seorang Ayah membuatnya sangat ingin mendapatkan cinta dari Felix, seorang siswa pindahan asal Inggris. Tak hanya tentang percintaan Clara dan Felix juga tent...