Jam istirahat telah berakhir digantikan dengan jam pelajaran di siang hari yang terik.
Clara dan Una berjalan menuju kelasnya di lantai 2,menyusuri lorong sesekali menyapa kenalan saat berpapasan.
"Jadi siapa namanya?" Una tertarik untuk mengetahui orang yang ditemui Clara pagi ini. "Apa dia ganteng seperti Taehyung idola mu??"
"Apaan sih Na?? Ga ada kayak gitu dia kan bule" Elak Clara.
"Kan mungkin aja dia kayak Taehyung makanya lu suka mah dia" Una terkekeh menggoda Clara.
"Ishh engga! Dia tuh softboy""Sriusan lu dia dari Inggris!?"
"Lu ga boong kan?"
Begitu banyak pertanyaan yang bermunculan di telinga Kayfa. Hingga Ia tak tau harus menjawab apa,untuknya Narendra datang pada waktu yang tepat.
"Nah si Rendra yang bakal jelasin" Kayfa bersembunyi dibelakang tubuh Narendra,tubuh mungilnya hampir tidak bisa dilihat sama sekali."Yang,kamu jelasin ke mereka noh!"
"Hufhh..." Felix menepis keramaian lalu berjalan duduk di sebuah kursi di barisan paling belakang.
"Ga sopan amat tuh anak!" Batin kesal Narendra.
"Felix??" Kayfa menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Aneh dengan sikap Felix.
"Felix,don't forget, tomorrow we will be holding an August. event!"(Felix,jangan lupa, besok kita akan adain acara Agustusan)
"Hm..okey"Sepulang sekolah......
Di jalanan dengan kendaraan yang berlalu lalang terlihat seorang perempuan berjalan kaki menelusuri jalan yang panjang tersebut. Sendirian.
"Clara!!" Sapa Una yang sedang joging di sekitar Monas.
"Oh!? Una,lagi joging ya?" Balas Clara sambil mengibas ngibaskan tangan.
"Lu belum pulang dari tadi?"
"Belum sampe. Hufhh... Kan lu tau gua cuma jalan kaki,mana-" keluh Clara.
"Gua juga,tapi Napa gua bisa sampe rumah duluan?"
"Kan rumah lu deket" Jawab Clara dengan mata di sipitkan yang dibalas nyengir lebar oleh Una.
"Tunggu sini! Gua mau ngambil motor dirumah" Akhirnya Clara diantar pulang oleh Una.============
Setelah kemarin lusa mengikuti upacara,pagi ini di sekolah,semua siswa tampak bersemangat dengan acara yang di adakan oleh sekolah dalam rangka peringatan hari kemerdekaan.
Seluruhnya sudah tidak sabar untuk mengikuti perlombaan yang di lombakan,tapi dari itu semua yang paling menarik adalah batang pinang yang dihiasi oleh souvenir di ujung pangkalnya, berdiri kokoh di tengah lapangan sekolah. Tahun ini OSIS mengusulkan lomba panjang pinang untuk memeriahkan acara Agustusan.
Dan usul itu di setujui oleh kepala sekolah.
"Aduh gua ngapain ya? Una lagi ikut tarik tambang, Narendra pasti lagi sibuk kan dia ketua panitia truss Kayfa lagi ikut lomba rangking 1"
Gumam Clara di sebuah bangku dekat area acara.
"Sini ikut gua!" Arya menarik paksa tangan Clara menuju gudang olahraga di ujung lorong yang sepi.Jauh dari keramaian dan kebisingan,di tempat yang gelap. Disini lah Clara dan Arya sekarang.
"Lu ngapain sih narik narik gua!?" Ketus Clara. Tidak mendapat apapun jawaban dari orang dihadapannya,Clara berseru kembali.
"Lu ngapain bawa gua kesini!?"
"Maafin gua" Jawab Arya dengan intonasi yang hampir tidak bisa didengar.
"I-iya gua udah maafin lu" Jawab Clara kikuk. Setelah itu tidak ada ucapan yang keluar dari keduanya,cukup hening walau dari sana terdengar riuh para siswa.
Lalu, Arya menghela nafas panjang sebelum sebuah kalimat keluar dari mulutnya. Sebuah kalimat yang tak pernah terpikir oleh Clara akan keluar dari mulut orang yang sangat membencinya.Di tempat lain, lapangan olahraga. Terdengar suara Narendra yang menggunakan megafon mengudara di seluruh sudut lapangan.
Ini merupakan acara puncak,lomba panjat pinang,yang di buka sendiri oleh Ketua OSIS karena kepala sekolah sedang berhalangan.
"Foto dulu ah! Kalo lagi gini Naren ganteng bangett!" Kayfa fokus mengambil foto Narendra yang dilihatnya sangat gagah.
"Wee... Kayfa! Clara mana dari tadi ga kliatan tuh batang idungnya" Una muncul di samping Kayfa yang masih fokus dengan kamera miliknya.
"Ganteng banget"
"Lu liat apasih!!" Dengan kesadaran penuh, Una mengambil paksa kamera dari tangan Kayfa. "Si Naren ternyata,pantes dari tadi nih anak jadi budek" Batin Una.
"Sini balikin!! Ganggu aja lu" sarkas Kayfa kembali merebut kamera dengan wajah Narendra di layarnya.
"Clara mana?" Una kembali bertanya.
"Mana gua tau,mungkin ga dateng"Setelah pertikaian kecil itu,seseorang menyapa dua perempuan itu,suara yang amat mereka kenali.
"Hai guys!" Sapa ramah Felix.
"Oh hai" balas Kayfa yang masih sibuk dengan kameranya.
"Lu liat Clara ga?"
"Aneh aneh aja lu, dia mana paham" Cibir Kayfa pada temannya itu yang selalu saja tidak mengerti dengan orang lain. Una memang begitu,dia dikenal sebagai perempuan yang energik tapi tidak tertarik dengan kehidupan orang lain apalagi itu seorang laki-laki.
"Gua paham kok" ujar Felix santai yang membuat dua orang itu tak percaya dengan apa yang mereka dengar."Woahhh!!!!" Teriakan keberhasilan disuarakan Narendra saat seseorang berhasil meraih pundak pinang dan menancapkan bendera merah putih diatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Girls and Their Boyfriends
Teen FictionSebuah kisah tentang seorang siswi SMA bernama Clara. Dirinya yang kekurangan kasih sayang seorang Ayah membuatnya sangat ingin mendapatkan cinta dari Felix, seorang siswa pindahan asal Inggris. Tak hanya tentang percintaan Clara dan Felix juga tent...