Felix Menjadi Teman Baru

14 2 0
                                    

Pagi menjelang siang,di jam istirahat suasana di kelas 11 IPS B sedang tegang akibat dua aura alpha sedang berbenturan.
"Mana Clara!?"
"Gua bilang gua gatau!!"
"Kalian ngapain??" Orang yang menjadi sumber perselisihan tiba-tiba telah berada di hadapan mereka berdua.
"Darimana aja lu?" Una tampak khawatir,lalu menghampiri Clara. "Lu gapapa kan?"
"I-iya gapapa kok" Sebuah senyuman tercetak di bibir Clara.
"Lega gua liat dia dah mendingan" Una membalas senyuman itu.
Hal itu hanya dilihat oleh Arya dengan wajah sinis,lalu pergi meninggalkan dua sahabat itu.
"Lu blom makan kan? Yuk kantin!!" Ajak Una sembari memegangi perutnya.
"Hmm...boleh deh!"

Setibanya di kantin dua cewek itu duduk di sebuah meja dengan tangan membawa nampan berisi makanan dan minuman. Menu makanan mereka kali ini adalah spaghetti yang dimasak spesial oleh ibu kantin.
"Enak banget!!" Clara tampak sangat menikmati spaghetti tersebut.
"Kayaknya lu lagi senang,ada apa??" Una memandang Clara di kursi seberang dengan spaghetti belum tersentuh sama sekali, sepertinya Dia lebih tertarik mengetahui apa yang terjadi dengan Clara daripada menikmati sepiring spaghetti.
"Ehmm...." Clara menelan mie tersebut. "Sebenarnya tadi pagi gua ketemu cowok" lanjutnya.
"Emang dia cowok kek gimana? Sampe bisa bikin Lo se-seneng ini"
"Cowoknya sedikit pendiem,tapi dia manis...baik...jadi pengen" Tanpa sadar mulut terus berbicara sembari memandang keluar jendela di sebelah meja mereka. Memikirkan Felix.

                 =============

Di parkiran Arya meluapkan amarahnya,dia benar benar tidak tahan membayangkan kejadian dia dan Clara di perpustakaan. Pikirannya kacau.
"Arghhh....Napa sih gua?? Setiap bayangin dia jantung gua kumat truss" Arya menendang tong sampah di dekatnya.

"Yang liat tuh!!" Kayfa yang sedang bersama pacarnya, menunjuk Arya dari posisi yang cukup jauh.
"Bukannya itu Arya,ketua kelasnya Clara sama Una? Ngapain dia?" Tanya Narendra.
"Yuk samperin!!"
"Ngapain?? Gausah-"
"Ayoklah yang!" Sebuah rayuan yang tak bisa ditolak Narendra,hingga mau tak mau Ia harus menuruti keinginan Kayfa.
"Ck' yaudah cepat dikit!" Narendra memalingkan mata malas.

Melihat dirinya sedang dihampiri oleh orang lain,Arya bergegas meninggalkan tempat parkiran.
"Lho kok kabur!?"
"Tuhkan gua bilang gausah disamperin" Narendra menghela nafas panjang. Kesal.
"Excuse me"(permisi)
"Yeah??" Kayfa dan Narendra memalingkan badan untuk melihat orang yang memberi sapaan itu.
"Can you take me to class 11 IPA A?"
(Bisa kau mengantarku ke kelas 11 IPA A?~ini author translate biar kalian paham ya😊)
"Yeah, of course"( yah,tentu). Dengan senang hati Kayfa mengantarkan Felix .
"Bukannya itu kelas kita ya??" Bisik Narendra yang dibalas anggukan oleh Kayfa.
"Okey, follow me!"(oke,ikut aku!)
"Ck' malah ditinggal" Dengus Narenda melihat dirinya ditinggal oleh Kayfa yang sibuk memandu Felix.

Setibanya di kelas 11 IPA A, murid kelas itu penuh bisik bisik, bertanya tanya dengan kehadiran Felix di kelas mereka.
"Jadi semuanya.....Hari ini Felix bakal jadi temen baru kita!!" Seru Kayfa senang dengan kepindahan Felix ke sekolah mereka. Apalagi Felix memiliki banyak kesamaan dengan dirinya.
"Kay,dia bukan orang indo kan? Mirip orang Eropa deh" bisik seorang teman di kelas mereka.
"Emang bukan,dia tuh asal Inggris"
"Hah!! Yang bener aja lu" Semua yang mendengar terkejut dengan kehadiran siswa pindahan dari luar negeri itu.

Three Girls and Their Boyfriends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang