Benarkah

780 44 0
                                    

Di Amrik suasananya damai. Bahkan gak ada yang mengenal dia kecuali verrel dan temannya lain. Verrel juga artis kayak dia di Indonesia.

Yuki Arsha Kato merasa rindu akan tanah airnya itu. Dia juga rindu mama papa dan adik adiknya. Cewe bule jepang ini mengelamun di tingkap asramanya. Saat dia rindu dan merasa ingin pulang, ada resah dan galau di hatinya. Stefan. Dia masih sayang akan pria bule itu namun kekecewaan itu terus ada tika mengingat kejadian itu. Tiba tiba ada yang menggangu nya.

Ring..
Hp Yuki bergetar. Ia melihat nama yang tertera di skrin lalu mengangkat.

"Hi babe" Jelas suara pria di panggilan sana menyapa Yuki.

"....," Diam yuki karna gak tahu mahu manggil apa.

"Lo lagi ngapain," verrel langsung tanya.

"Hi, gue gak lagi ngapa ngapain ini bete tahu"

"Lo siap siap sekarang juga kita ketemuan di Starbuck Cafe, tahu kan"

"Iyee tahu tapi mahu ngapain ?"

"Tadi ada yang bilang bete, gue mahu ajak lo jalan jalan biar bete lo itu hilang."

"Ok"

Verrel mematikan panggilan. Pria dari Indonesia ini langsung bersiap. Ia mngenakan baju kemeja biru, kot hitam dan celana coklatnya.
Verrel keluar dari rumah menuju ke tempat dijanjikan.

Yuki juga bersiap. Hatinya jadi agak deg degan dikit.

-----30 menit yang dijanjikan. Yuki akhirnya datang. Ia melihat verrel lagi sendiri menunggunya.

Verrel lagi liatin jam langsung lihat ada bidadari kah di amrik ini. Kelihatan Yuki sedang berjalan ke arahnya. Dia mengenakan baju kemeja putih beserta skirt hitam. Yuki memakai high heels membuatnya tampak lagi bergaya.

Yuki dan Verrel jadilah ketemuan. Yuki melihat verrel jadi salting karna pria itu ganteng sungguh. Verrel juga memandang yuki sungguh cantik ala ala princess.

Mereka berdua asyik ngobrol tentang diri masing masing. Kini mereka sudah mengenal lebih dari mereka kenal dulu. Mereka nyaman berkongsi cerita. Yuki yang mempercayainya cerita tentang Stefan. Cowok yang bisa taklukan hati sekaligus merobeknya.

Verrel agak sedikit cemburu karna dulu Stefan bisa lebih deket.

"Dan, karna itu gue putuskan ke amrik. Sejak gue disini gue langsung gak tahu kabar dia sama skali. Gapapa lah gue sudah l..upain dia."

Jauh di lubuk hati yang paling dalam yuki gak pernah lupain stefan tapi mungkin cari pegganti Stefan iya.

"Baguslah lo sudah lupain dia. Lo berhak dapet laki laki yang jauh lebih baik dari dia."

"Gue mahu lupain stefan dan mulakan hidup baru, verrel." Pinta Yuki.

"Gue siap tuk jadi tempat curhat, melindungi lo dan gue bakal nolong lo lupain cowo itu"

Yuki megenggam tangan verrel. Dia berharap lelaki itu selalu ada buatnya.

"Makasih ya rel, lo selalu ada buat gue. "

"Ya, demi lo apapun aku lakuin" Verrel mmbalas genggaman cewe yang dia sayangi itu.

"Arsha.."

"Ya?"

"Selain menjadi tempat curhat lo, gue mahu menjadi tempat lo berteduh. Bahu gue ini bisa jadi sandaran buat lo ketika sedih. Gue juga mahu menjadi pengubat hati lo dan pegganti cowo itu."

"Apakah lo mahu jadi pacar gue?'

Verrel sungguh sungguh menyatakan cintanya. Yuki seakan mahu menolaknya namun mengingat akan Stefan dia jadi nerima.

Lo Atau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang