Kota Kavala Pertengahan Musim Semi
Awal Kisah Seorang Anak Buangan
*
*
*
Jalanan kumuh, suara gagak, dan genangan air kotor menghiasai setiap daerah ini. Lampu-lampu mati, redup, dan sunyi, sungguh tempat yang sangat tidak cocok dihuni oleh manusia, bahkan tidak ada makhluk hidup manapun yang sudi tinggal ditempat ini kecuali gagak, kecoa, dan tikus. Aku anak buangan dari seorang pelacur, setidaknya begitulah kata Fena pengasuhku, dia perempuan yang baik diselimuti dengan kebahagiaan setiap harinya, walaupun itu semua hanya topeng untuk menutupi kesehariannya yang dipenuhi dengan darah dan hasrat seorang lelaki. Jika kalian bertanya siapa aku sebenarnya, mungkin terlalu berat untuk dijawab, karena aku sendiri tidak tahu siapa diriku. Pencuri? pembunuh? budak? atau mungkin seorang wanita murahan yang berasal dari daerah kumuh? yah, mungkin kau benar, tidak ada yang salah dengan anggapan murahan tersebut.
Aku Fion, setidaknya itulah nama yang diberikan Fena padaku saat ia mendapati seorang bayi kecil tertidur dijalan sembari menangis meminta susu pada malam hari di daerah kumuh Kota Kavala. Pada saat itu aku mungkin sedang berumur tiga tahun, aku tidak ingat, lagian bayi mana yang bisa tahu umurnya saat ia hanya bisa menangis dan merengek dengan lumpur menghiasi sekujur tubuhnya.
Di dunia ini, kami mempercayai adanya sihir, semua orang mendapatkan kemampuan memegang senjata dan memiliki elemen khusus setiap dia lahir, umumnya anak yang baru lahir mempunyai bakat menggunakan satu senjata dan menguasai beberapa elemen, bayi yang baru lahir akan dianugerahi minimal dua kemampuan elemen dalam dirinya. Setiap bayi yang baru lahir akan dibawa ke kuil persembahan untuk mengecek apa kemampuan mereka dan apa senjata yang ia kuasai, mereka akan berdoa kepada Dewa untuk memberikan mereka petunjuk mengenai bakat anak tersebut. Orang-orang memanggil sistem ini sebagai gift atau pemberian, dimana kemampuan anak akan semakin berkembang beriringan dengan kemampuan tubuhnya menerima energi alam dan kemampuan otaknya memahami dunia. Tentu saja aku asing dengan perayaan seperti itu sampai sekarang.
Aku menganggap tubuhku tidak lahir dari rahim ibu, Fena bukanlah ibu karena mau bagaimanapun ibu adalah orang yang melahirkan dan Fena sendiri tidak pernah melahirkanku, bagaimana aku ingin menganggapnya seorang ibu jika ia saja tidak mengandungku sama sekali. Sejak saat itu ditengah jalanan kumuh Kota Kavala saat Fena membawaku masuk kedalam rumah buruknya yang dipagari udara, beralas bumi, dan beratap langit itu, ia menyatakan bahwa ia hanyalah seorang pengasuh, pengasuh dari seorang anak yang tak beribu, tak berayah, tak bertuan. Gelandangan kecil yang hanya merengek dengan segala kelemahannya, Fena dahulu berpikir bahwa aku hanyalah bayi yang harus dibesarkan, tidak kurang dan tidak lebih.
Menginjak umur lima tahun dimana aku sudah lancar berjalan dengan kedua kakiku, berbicara dengan sempoyonngan, dan mencengkram tangan Fena dengan kuat, wanita itu sadar bahwa aku tidak bisa hidup tanpa tahu apa identitasku sesungguhnya, ia mengajakku ke tempat persembahan orang buangan yang berada tepat diujung daerah kumuh Kavala. Pendeta disana mulai berdoa kepada Tuhan, entah Tuhan yang mana yang ia sembah aku juga belum tahu sampai sekarang.
Alangkah terkejutnya Fena saat itu melihat hasil tesku, sungguh keaajaiban, bukan, malahan keberuntungan. Aku hanya punya satu elemen yaitu kegelapan, dan aku tidak mempunyai bakat apapun dalam menggunakan senjata. Tapi, ada yang aneh, mungkin senjata bagi orang lain seperti pedang, panah, belati, pisau, pistol, tameng, dan lain sebagainya, aku memang tidak berbakat untuk menggunakan itu semua, namun pendeta bilang aku mempunyai bakat dalam menggunakan benang sebagai senjataku. Lelucon yang sangat menarik, bukan? apa yang bisa dilakukan oleh satu untai benang tipis nan rapuh itu? selain tidak keren, benang juga tidak kuat, bahkan tidak bisa dianggap sebagai senjata, maka dari itu aku mengatakan bahwa aku tidak punya bakat dalam menggunakan apapun yang ada di dunia ini. Haa, sepertinya aku harus mulai masuk kursus merajut dan menjahit seumur hidup, setidaknya aku bisa membuat syal yang bagus untuk Fena agar terhindar dari musim dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Killer
FantasyDi Dunia ini, manusia hidup dengan mendapatkan bakat menggunakan senjata dan juga dianugerahi kemampuan elemental setiap baru lahir. Setiap anak akan dibawa ke kuil persembahan untuk dimintakan petunjuk pada Dewa mengenai bakat dan juga kemampuan an...