Menjinakan Pohon

84 7 3
                                    

Manusia itu adalah iblis

Namun menjelma menjadi Tuhan

*

*

*

Flora mengubah tongkatnya menjadi sebuah panah yang bisa menembakan benih pohon, yang paling merepotkan dan sihirnya ini, setiap amunisi yang ia keluarkan pasti akan tumbuh dengan cepat dan ia bisa mengendalikan benih itu sesukanya. Seperti sekarang, panahnya menembakan hujanan benih yang lancip dan semuanya langsung tumbuh membentuk pohon, ia mengendalikan akar dari pohon itu untuk berusaha mengikat kaki ku dan mengendalikan pertumbuhan ranting agar aku tidak leluasa dalam bergerak. Haa, sungguh menyebalkan.

"Gerakan tingkat lanjut, jaring laba-laba" aku menyusun benang di bawah kaki ku dan menekan pergerakan akar tadi dengan kegelapan, setidaknya aku masih bisa bertarung di tanah dengan sedikit baik. Setelah mendapatkan pijakan yang pas, aku berlari ke arahnya sembari menarik dua belati yang aku pasang tadi sebelum memburu troll, penjara laba-laba tidak lagi dibutuhkan karena orang ini bisa mengendalikan sesuatu dari luar zona seranganku.

Setelah aku sampai tepat di depannya aku mengayunkan belati dengan cepat, ia dengan mudah menahan itu dengan membuat tongkat yang ia pegang menjadi lebih besar dan kuat. Setelah beberapa menangkis belatiku ia mencoba menyerang dengan wajah yang tersenyum, sangat menyebalkan. Tongkat ditangannya berubah setiap ia ingin melancarkan serangan, ia mengayunkan tongkatnya yang berukuran normal, namun sebelum senjata itu, mengenai tubuhku seketika ukurannya memanjang dengan sendirinya, dengan terkejut aku menahan tongkat itu dengan benangku, tapi saat itu juga ia lalu membesarkan ukurannya yang membuat benangku yang mengikat tadi terputus seketika. Tapi, tidak masalah, setidaknya aku memiliki waktu untuk menjaga jarak.

Namun, wanita itu terlalu cerdik, ia memanfaatkan tanah yang ada di bawahnya untuk membuat tanah menjadi tinggi seketika dan menghasilkan gaya tolak yang cukup besar dan mengendalikan kecepatannya dengan merambatkan akar pada kakinya. Seketika ia hadir di sampingku. "Gerakan dasar, pemanjangan" tongkat itu ia letakkan tepat di perutku dan memanjang seketika sampai aku terbentur pada salah satu pohon. "Gerakan dasar, rumput pengikat" tidak itu saja, setelah aku terpojok ia mengikat tubuhku di pohon dengan cara melilitkan rumput di sekujur tubuhku. "Gerakan dasar, pukulan tanah" jurus yang sama, namun kali ini aku tidak dapat mengelak.

Setelah aku terkena pukulan itu, tongkatnya perlahan memendek. Aku mendapatkan luka di wajahku akibat terkena pukulan yang membuat bagian hidung dan dahiku sedikit memar dan luka. Namun, sekarang waktunya untuk membalas. "Gerakan tingkat lanjut, benang pencabik" aku melilit rumput tadi dengan benangku dan memanipulasi ketajamannya seperti pisau dapur, seketika rumput itu terpotong-potong menjadi bagian-bagian kecil. "Gerakan dasar, menghilang" aku berlari menjauh sembari menyembunyikan keberadaanku.

"Senjata ilahi bentuk kedua, amarah lautan" setelah tongkat itu berubah menjadi panah yang menembakkan benih pohon diujungnya, sekarang tongkat itu menjelma sebagai sebuah tombak yang bisa mengejar target. Aku menghapus gerakan menghilang agar bisa menghemat energi alam, dalam sekejap mata ia melempar tombaknya dan lagi-lagi aku dikejar habis-habisan oleh senjata perempuan gila itu.

Aku terus berlari dengan benang pengikat, mencoba melewati tombak itu dengan cara bergelantungan di dahan pohon. Menunggu momen yang tepat untuk mencari sesuatu yang cukup keras agar bisa menghentikan pergerakan dari tombak tersebut. Aku sedikit mengerti bagaimana cara kerja senjata perempuan gila itu sekarang. Sudah saatnya untuk membalas.

Aku melihat satu batu besar yang tertancap keras bak gunung bagi gerombolan semut, mati kau tombak sialan. Aku melewati batu itu dengan mengikat benang pada dahan yang ada di atasnya, tombak itu tertancap keras, tidak terbayang bagiku jika senjata gila itu menembus daging tubuhku, sialan, anak ini harus diberi pelajaran. "Serangan terlarang, sepuluh mata Tuhan. Serangan dasar belenggu cakar serigala. Serangan rahasia, pemburu dalam bayangan" yah, inilah mantra kombinasi yang aku kembangkan sendiri.

Night KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang