Dua Orang Bodoh

80 7 2
                                    

Menjijikan

Dengan kemampuan menyedihkan itu kau ingin mengalahkanku? menyedihkan

*

*

*

Nyiur senja menjuntai bak keindahan tiada tara, warnanya bisa meghipotis siapapun untuk terus menatapnya lekat bagaikan sihir yang bisa mengibuli semua orang. Aku menunggu disini untuk menepati janjiku pada Frey, sembari menunggu anak itu dari tadi siang, aku kesini juga untuk menguji beberapa kemampuan berpedang dan juga menggunakan belati, dan sebenarnya yang membuatku sangat penasaran mengenai teknik sihir di dalam buku aneh yang aku baca malam tadi.

Dari arah pintu masuk Frey datang dengan membawa dua belatinya dan melempar-lemparkannya ke udara, ia sudah seperti seorang pemain sirkus sekarang, hanya tinggal menambhakan anjing sebagai penjaganya.

"Halo Fion, jadi apa yang ingin kau tunjukan padaku?" ucap Frey sesaat ia sampai di hadapanku.

"Tidak usah banyak basa-basi, ambil posisimu dan mari kita bertarung, kau akan tahu di mana letak kekuranganmu" ucapku. Tiba-tiba Frey menendang bagian samping kiri wajahku dengan sekuat tenaga, aku menahannya dengan lengan lalu menangkap kakinya dan memutarnya sehingga membuat tubuh pria itu terpelanting.

"Gerakan dasar, kecepatan kilat" ia kembali mengambil jarak untuk menyerang, kecepatannya belum menurun tapi ia kembali menendang bagian kepalaku, aku dengan mudah menangkisnya tapi ia masih belum menyerah dalam melakukan hal yang sama. Beberapa saat waktu tubuhnya sudah sangat lelah melakukan serangan yang sama, ia mengambil jarak dan melangkah mundur. Namun, sudah terlambat.

"Gerakan tingkat tinggi, penjara laba-laba. Kesalahan yang pertama, kau terlalu sibuk menyerang tanpa memerhatikan musuhmu" ucapku. Saat dia sibuk menyerangku, aku sudah menyebarkan benangku dan mengikatkannya pada beberapa objek seperti tiang dan juga tempat meletakan senjata yang ada di ruangan latihan ini. Tubuh Frey terhenti dan menempel dengan benangku, ia sedang berusaha untuk keluar dari sana dengan kecepatannya.

"Gerakan dasar, kecepatan kilat" dengan kecepatannya dia keluar dari jeratan benangku, sekarang tubuhnya berlari mengitari benang yang telah aku pasang diseluruh ruangan, setelah itu ia menyerangku dengan pedangnya dari arah belakang "Gerakan dasar, tebasan petir" ia mengayunkan belatinya untuk memotong leherku, namun. "Gerakan dasar, benang pengikat" tubuhnya tertahan karena aku sudah melilitnya.

"Kesalahan yang kedua, kau terlalu banyak membuang waktu dalam pertarungan" ucapku lalu memukul bagian perutnya dengan keras, lagi dan lagi tubuhnyaterpelanting jauh, aku menahannya dengan benangku dan kembali menarik tubuhnya lalu memukul pada bagian perut dan dada berkali-kali. Maaf, Tuan, kau memang terhormat, namun saat aku melatih seseorang, status sosial hanya fana di depanku.

Tubuhnya melemas dan tidak bisa menerima seranganku lagi, saat ia otomatis mengambil jarak karena sudah terlalu lemah, aku memukulnya tepat pada bagian pinggang. Ia membentur dinding, namun benangku cukup kuat untuk menahan hantaman keras itu. Tubuhnya otomatis terduduk, sebelum ia kembali bangkit aku sudah sampai dihadapannya dengan memanfaatkan benangku yang sudah mengitari ruangan latihan. Aku mengangkat kaki di atas tubuhnya, lalu menendang tepat pada bagian tengkuk, ia terbaring dengan wajah kumuh dan memar.

Kaki ku yang masih ada di atas kepalanya aku angkat lalu mengambil langkah mundur beberapa kali, aku biarkan manusia bodoh itu bangkit. Ia memanfaatkan daerah sekitar dan membuat sebuah lonjakan besi pada bagian dada yang membantunya untuk berdiri. Cara beradaptasi yang luar biasa, setelah tubuhnya tegak ia memasang beberapa potong besi pada bagian kaki dan dan aku rasa meletakan sedikit petir di besi tersebut untuk membuat daya kejut yang bisa membuat tubuhnya terdorong.

Night KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang