Tuhan dan Dewa membenciku
Aku hidup dalam perlindunganku sendiri
*
*
*
Aku kembali ke kamar dan langsung tidur, mataku terlalu mengantuk dan tubuhku terasa sangat lelah sekarang, ternyata Flora dan Frey punya potensi yang sangat besar, kekuatan mereka juga tidak bisa dianggap sepele, maka dari itu aku sedikit kesusahan menghadapi mereka berdua. Setelah badan merebah tak sengaja mataku langsung terlelap dengan sendirinya, namun ini sedikit berbeda, sangat berbeda.
Mata yang terpejam ini buaknlah bukti bahwa aku sedang tertidur, tubuhku bisa digerakan, semuanya. Aku melihat ke sekeliling, tidak ada apapun, bahkan hawa keberadaan sesuatu juga tak tammpak. Aku bukan tidur, aku seperti dipindahkan, aku bisa merasakan tubuhku sedang bergerak, mataku sedang melihat walaupun tidak ada sesuatu yang tampak di sana, dan mulutku masih bisa berbicara. Ini bukan ruang hampa, ini bukan juga territorial seseorang yang mempunyai sihir ruang. Ini adalah kegelapan, dan ya, hanya kegelapan.
"Akhirnya kau datang, Nak. aku sudah lama menunggumu" ada suara dalam kegelapan ini,ia terdengar nyaring. Setelah suara itu berhenti aku mencoba bangun dan masih menganggap bahwa ini adalah mimpi, aku menampar wajahku sendiri, namun sayang semua itu hanyalah tindakan bodoh dari rasa takutku saja. "Berhentilah, dan jangan sakiti dirimu lagi, aku tidak bermaksud jahat. Kau bisa sampai ke sini sekarang berarti kau sudah mengerti sebagian dari kepingan dunia yang terpecah. Aku di sini hanya menuntumu, wahai anak kegelapan" suara itu kembali terdengar. Apa yang ia bilang? anak kegelapan? siapa? aku/ yang benar saja.
"Siapa kau? kenapa kau tidak muncul di depanku jika ingin berbicara? di mana letak sopan-santunmu?. maafkan aku jika masuk ke daerahmu tanpa sengaja, tapi sungguh aku tidak tahu kenapa aku sampai ke sini. Wahai Tuan, apakah kau bisa melihatkan wujudmu?" ucapku, sejujurnya aku sedang ketakutan sekarang.
"Tidak, kau tidak perlu memanggilku dengan hormat, namun maaf aku tidak bisa memenuhi permintaanmu itu, Nak" ucap suara itu lagi.
"Maksudmu?" apa aku sedang mengigau sekarang?.
"Oh ya, perkenalkan aku Deis, aku adalah salah satu pencipta alam semesta, mungkin kau sudah membaca bagian pertama pada buku itu, di mana terjadinya pertempuran antar ras malaikat dan iblis sebelum manusia muncul. Saat peperangan itu terjadinya, gelap dan terang menjadi musuh, gelap masih mempertahankan eksistensinya dan menjadi satu tubuh yang menentang realitas, ia berada di luar sebab dan akibat dan menjadikan bumi sebagai samsak. Sedangkan terang memecah menjadi triliunan pasukan dibantu oleh Tuhan dan Dewa yang ada di surga. Pertempuran itu berakhir dengan kekalahan kegelapan, dan sedikit esensialnya terjun ke bumi, dari sanalah kau lahir" jelas suara tersebut.
"Apa kau serius? kalau kau memang pencipta dunia ini, kenapa kau tidak menjadi salah satu Tuhan atau Dewa, kenapa kau tidak menentukan takdir di surga sana? bukankah eksistensimu terlalu lemah sehingga aku bisa berbicara denganmu seperti ini sekarang. Siapa kau sebenarnya" tanyaku, sekali lagi ini sangat terlihat mencurigakan.
"Kau benar, aku tidak ikut dalam menetapkan sistematika dunia, aku tidak ikut andil dalam menciptakan terminology berjalannya kehidupan maupun mengidentifikasi arah gerak kehidupan antar makhluk. Tapi, percayalah, walaupun aku bukan Tuhan dan Dewa aku adalah salah satu zat yang menciptakan dunia ini. Aku tak diciptakan seperti malaikat, aku hadir tanpa awal, aku tak punya akhir, walaupun seperti itu aku bukanlah Tuhan dan Dewa. Aku tak punya otoritas surga, aku juga bukan petinggi neraka. Aku adalah aku, bahkan kata aku sendiri kata paling mudah mendeskripsikan diriku. Aku tak punya rumah, kalian manusia mungkin menyebutnya sebagai pengembara, aku juga tak punya wahyu dan mukjizat yang kalian manusia sebut sebagai gift. Aku hadir di sini sekarang karena kau memiliki akal dan budi sebagai anak kegelapan, maka dari itu kita bisa berbicara dengan mudah" sekali lagi penjelasan yang panjang dan cukup rumit, namun cukup mudah untuk dipahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Killer
FantasyDi Dunia ini, manusia hidup dengan mendapatkan bakat menggunakan senjata dan juga dianugerahi kemampuan elemental setiap baru lahir. Setiap anak akan dibawa ke kuil persembahan untuk dimintakan petunjuk pada Dewa mengenai bakat dan juga kemampuan an...