Night Killer

Kejanggalan

Beranjak dari hadapanku

Seekor belatung tidak diperkenankan untuk hidup

*

*

*

Setelah Aran pergi aku juga memutuskan untuk beranjak dari kursi taman ini, suasana hatiku tak lagi terasa tenang saat ia berujar permintaan tolong dengan informasi yang setengah-setengah, entah ini pendapatku saja namun setiap anak pejabat pasti memiliki sifat aneh yang menyebalkan. Tidak terasa hari sudah kembali beranjak sore, aku memutuskan untuk berkeliling sebentar, melihat bagaimana pemandangan Akademi ini di sore hari. Indah, namun sedikit membingungkan. Apa-apaan yang terjadi secara tiba-tiba ini, eksperimen Kepala Akademi yang masih misterius, perseteruan para pejabat, politik kekuasaan yang misterius, belum lagi suasana aneh yang terasa saat ini. Haa, Tuhan, sudahlah, sungguh, walaupun kau membenciku, tapi biarkan aku tenang sedikit saja.

"Gerakan dasar, hujan darah" ucap seseorang yang berada di balik pohon yang tidak jauh dari tempat aku berdiri.

"Gerakan tingkat lanjut, jaring laba-laba. Kejutan apalagi sekarang, kenapa semua orang di sini mempunyai mental pengecut, kenapa kau menyerangku? aku harap ada alasan yang masuk akal dari semua tindakan bodoh ini' ucapku pada Chris yang muncul dari balik pohon.

"Tidak ada, aku hanya ingin kau menjelaskan apa yang kalian diskusikan tadi. Sebaliknya, aku yang balik bertanya padamu, apa yang kalian biacarakan, dan aku harap ada alasan yang masuk akal sehingga kalian bisa bercerita seperti tadi, kau bukan tipe orang yang mudah bercerita dengan orang lain, Fion" ucapnya, ia memegang sebuah seruling di tangan kirinya.

"Berhentilah bersikap menjadi orang yang paling berkuasa, kalian anak pejabat semuanya memang sama saja ya, kau pikir aku ini siapa? sehingga semua hal yang aku lakukan harus kalian ketahui. Ingat ini baik-baik, kau bukan siapa-siapa, jadi jangan merasa menjadi seorang pemimpin di sini, bajingan" ucapku dengan tegas, kenapa tidak ada bangsawan yang terhormat seperti Frey di sini.

"Cukup basa-basinya, Fion. Karena kau tidak mau menjawab pertanyaanku maka dengan terpaksa aku akan menghancurkamu di sini" ucap Chris, ia langsung memanggil peliharannya, seekor serigala perak dengan bulu yang halus, serigala itu seukuran pria dewasa dengan cakar dan juga taring yang tajam. Namun, jika kau berpikir bisa mengalahkanku dengan trik sederhana seperti ini, maka kembali saja lagi ke rahim ibumu untuk menyesali perbuatanmu sehingga kau tidak lagi berpikir untuk dilahirkan.

"Banyak omong, enyahlah dasar belatung tak berguna. Gerakan dasar, benang pengikat" aku mengikat kaki bagian depan serigala itu, pergerakannya terhenti seketika. Chris melompat dari tunggangannya dan mulai memainkan serulingnya, dengan sekejap dua ekor burung berwarna perak hadir melalui portal yang diciptakan melalui sihir angin dari seruling tersebut.

Suara seruling yang sumbang, keluarga Nerva memang mempunyai kemampuan hebat dalam mengendalikan monster, namun siapa sangka keturunannya sangat payah dalam memainkan melodi yang indah, aku ragu ia bisa menyelesaikan lagu kegamaan dari bunyi yang sumbang itu, mungkin Dewa yang ia sembah akan marah kepadanya.

"Jika kau sudah kelelahan hanya karena melawan tiga monster panggilanku, maka sebaiknya cepat kau katakana apa yang kalian bicarakan tadi sebelum aku benar-benar akan menghabisimu, Fion. Sudah cukup basa-basinya, kau tidak sekuat yang diceritakan orang-orang" ucapnya dan mencoba mengambil jarak mendekat.

"Tidak heran, semua anak pejabat memiliki omongan yang besar, sangat berbalik dengan kemampuannya. Apa kau pikir dengan tiga monster rendahan ini bisa menghentikanku? dasar bodoh, kembalilah ke rahim ibumu, Nak. Kau tidak cocok menjadi penyihir" ucapku. "Gerakan tingkat lanjut, jaring laba-laba" aku mengikat kedua burung itu di udara dengan memanfaatkan benangku yang sedari tadi sudah terpasang di setiap batang pohon, taman ini sangat cocok untuk menjahit, banyak sekali pepohonan yang rindang, jika hanya menangkap dua burung kecil maka itu bukanlah masalah sama sekali.