Anak Manja
Menutup Usia di Ujung Senja
*
*
*
Pagi yang cerah untuk memulai hari, setelah digempur masalah kemarin aku merasa sekarang lebih menenangkan, lagian masalah kecil seperti itu bukan gangguan bagiku, daerah kumuh memiliki masalah yang lebih besar, dan terkadang menanganinya jauh lebih sulit daripada kemarin.
Hari ini pembelajaran pertama di Akademi, aku masuk dalam kelas S. Setelah menyelidiki tentang Akademi aku tahu beberapa hal. Pertama mengenai tingkatan kelas, untuk tahun pertama tingkatan kelas ada tiga tingkat kelas normal yang dihitung dari kelas C sebagai yang terendah dan kelas A sebagai yang tertinggi, tingkatan kelas sendiri diukur dari kemampuan para siswa kelas C mempunyai siswa yang kurang berpengalaman dan mempunyai kapasitas sihir rendah, dan kelas A diisi oleh siswa yang punya tingkatan sihir yang tinggi.
Namun, ada satu kelas lagi yang tidak diukur dari tingkatan sihir melainkan kelangkaan elemen dan senjata ilahi yang unik, kelas itu bernama kelas S. Semua orang unik berkumpul disini tanpa memandang kuat atau tidaknya seseorang, tidak ada diskriminasi dan memiliki aturan tersendiri. Mungkin bagi kebanyakan orang kelas ini adalah kelas sampah, tapi bagi siswa yang ada di dalamnya kelas ini adalah anugerah terbesar yang ada di Akademi. Para siswa diberikan kebebasan dalam belajar, mereka tidak punya kurikulum tetap kecuali mata pelajaran wajib yang harus diikuti, bahkan jika mereka mempunyai kemampuan di atas rata-rata maka diperbolehkan untuk mengambil misi ke luar Akademi.
Aku sekarang sudah berada di dalam kelas, semua orang memang terlihat aneh dengan senjata yang ia bawa, orang-orang disini mempunyai kemampuan beragam dan bisa mengendalikan senjata yang sangat unik. Sungguh membuat penasaran, aku rasa akademi lebih menarik dari apa yang aku pikir.
"Baik anak-anak, silahkan duduk. Perkenalkan aku Sisca, sekarang aku yang akan menjadi guru kalian. Peraturan di dalam kelasku sangat mudah, dengarkan saat aku berbicara, belajar dengan baik, dan yang paling penting buatlah kejutan yang menarik. Mungkin kita akan mulai dari pembelajaran dasar terlebih dahulu, mengenai konsep sihir. Ada yang bisa menjelaskan?" ucap perempuan itu, gayanya yang nyentrik dengan kulit eksotis membuat tampilannya sangat memukau di depan kelas.
"Sihir merupakan perwujudan energi alam bawaan yang dihasilkan dari pikiran yang terkonsentrasi dengan rapalan atau kata. Biasanya, sihir baru bisa diwujudkan saat seseorang mendalami secara penuh konsepan sihir, namun berbeda dengan sihir yang diwariskan oleh suatu keluarga, para anggota keluarga bisa melakukannya setelah mereka naik dalam tingkatan tertentu" Chris mengangkat tangan lalu menjawab pertanyaan dari profesos dengan baik.
"Yaa, secara garis besar memang itu adalah jawaban yang benar, tapi ingat, kalian adalah siswa dari kelas khusus dan kami para professor menganggap kalian semua pasti memiliki pengetahuan sendiri tentang sihir. Jadi, ada yang mau menambahkan?" tantang professor Sisca, sepertinya pelajaran yang akan kami terima disini akan jauh berbeda dengan apa yang orang lain pahami.
"Aku rasa, wujud sihir bukan dikarenakan rapalan atau kata yang disebutkan oleh si pengguna sihir, akan tetapi rapalan dan kata hanya sebuah alternatif untuk mewujudkan sihir itu sendiri. Contoh, pengguna api harus membayangkan sebuah api yang kuat untuk meningkatkan kekuatannya, maka dari itu mereka membuat rapalan yang bisa menjadi petunjuk bagi pengguna sihir dalam melepaskan sihirnya" tambahku, setidaknya itulah yang diajarkan Fena saat aku masih berumur enam tahun.
"Tepat, rapalan hanyalah sebuah alat untuk mengeluarkan sihir dengan kekuatan maksimal, jika seseorang mengatahui esensi dari sihirnya maka ia tidak perlu lagi merapal. Ada tiga tingkatan penggunaan sihir, yaitu: pemula, biasa, dan lanjut. Dalam rapalan juga ada tiga tingkat rapalan, yaitu: paragraph, kalimat, dan kata. Jika sudah mencapai pemahaman mendalam maka tidak perlu lagi mengucapkan satu katapun maka sihir akan otomatis keluar" ucap Sisca menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Killer
FantasyDi Dunia ini, manusia hidup dengan mendapatkan bakat menggunakan senjata dan juga dianugerahi kemampuan elemental setiap baru lahir. Setiap anak akan dibawa ke kuil persembahan untuk dimintakan petunjuk pada Dewa mengenai bakat dan juga kemampuan an...