"bagaimana jika pada akhirnya kita tidak akan pernah bertemu dengan bahagia?"
"siapkah untuk terus bersahabat dengan luka?"
"bait kita akan terus abadi untuk berdarah"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kita sering tertawa di bawah lembayung senja kala itu, hingga melupakan perih yang kita miliki". ~anindita cahyaningrum
jika ditanya tentang 2 hal indah yang ada di semesta ini, maka Anindita cahyaningrum akan menjawab dengan penuh kesadaran bahwa senja dan hujan adalah 2 hal paling indah tak ada tandingannya. meskipun senja hanya datang sekejap namun ia berjanji akan kembali lagi , sedangkan hujan dia lah yang selama ini membantu menyamarkan tangis seorang gadis bernasib Malang ini.
Anindita cahyaningrum gadis sederhana pengagum senja dan hujan, ia kerap terluka oleh angan nya sendiri, tak pernah di lihat keberadaan nya, lahir nya dia di anggap kesalahan, semesta sangat suka bercanda dengan takdirnya. namun di balik itu semua ia sangat pandai menyimpan luka nya sendiri, menolak untuk di kasihani, sebab ia yakin pada kedua tangan nya yang mampu mendekap segala lara yang ia punya sendirian.
anin tidak sendirian ketika jatuh cinta terhadap senja, sebab ada seseorang lain yang membuat nya menjadi gadis pengagum senja hingga kini , ia adalah Abyan darsana laki laki pemilik senyum seindah bulan sabit , mata teduh yang ia miliki menjadi pemikat bagi siapa saja yang melihatnya, namun mata itu kehilangan sinar nya, ia redup dan di takdirkan tak dapat menikmati keindahan semesta. ya byan adalah seorang tunanetra, kenyataan pahit itu membuat ia sering di adili tanpa iba, jelas bukan kesalahan nya terlahir dengan fisik tidak sempurna namun mengapa seolah byan tak pernah boleh menjadi bagian dari semesta.
di paksa terus mengalah dan menerima keadaan yang tak pernah berpihak padanya , Abyan hanya ingin di terima sebagai manusia.
"senja itu cantik ya Anin"
"cantik banget byan, langitnya berwarna jingga, semburat sinar matahari yang ingin pergi menambah keindahan senja"
"aku gak bisa ngeliat keindahan nya tapi aku bisa ngerasain kalo senja memang se indah itu"
"kamu gak bisa liat, tapi aku bakal ngejabarin keindahan senja supaya kamu ikut menikmati keindahan nya byan"
"anin, kita sering berdialog di kala senja kan?"
"iya hampir setiap senja kita bertemu, kenapa byan?"
"suatu saat aku ingin mengabadikan setiap dialog ini di sebuah buku yang hanya berisi tentang dialog kita"
