lelah menangis.

26 5 2
                                    

"aku jatuh sedalam dalam nya saat mencintai mu, mengharapkan seluruh bahagiaku hanya pada raga mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku jatuh sedalam dalam nya saat mencintai mu, mengharapkan seluruh bahagiaku hanya pada raga mu. kita adalah sepasang luka yang berusaha sembuh,".
~anindita cahyaningrum


Dipta terbangun dengan kepala yang masih begitu pusing, ntah bagaimana cara dia bisa berpindah dari ruang tamu ke kamar nya semalam, Dipta sama sekali tidak ingat apa apa.

ini semua karena Yuda yang menantang nya untuk minum lebih banyak hingga berakhir Dipta yang mabuk berat semalaman. Dipta bangkit menetralkan pandangannya yang masih memburam kepala nya juga masih sangat berat tak karuan.

berjalan perlahan Dipta menuju dapur untuk menghilangkan dahaga nya. namun saat dirinya melewati kamar mandi yang pintu nya terbuka tanpa sengaja ia melihat Anin yang terbaring tak sadarkan diri disana. kini Dipta mulai ingat kejadian semalam, saat dimana dirinya dan Harsa  pulang dalam keadaan mabuk lalu Harsa yang mencoba melakukan hal bejad dengan Anin karena pengaruh alkohol dan berakhir Anin yang di siksa oleh papa nya hingga tak sadarkan diri seperti sekarang.

semalaman Anin berada di sana tak sadarkan diri tanpa siapa pun peduli padanya. 

"itu dia di sana semaleman?, mati gak sih?". gumam Dipta yang masih menatap tubuh Anin yang terlihat mengenaskan.

namun tiba tiba saja Dipta teringat saat di mana Anin merintih meminta pertolongan pada nya, lalu Dipta juga teringat bagaimana semalam Anin membersihkan muntahan Dipta yang tercecer tanpa rasa jiji, perasaan iba mendadak menjalar di hati Dipta.

"gue jahat banget sama dia selama ini ya?". tanya Dipta pada dirinya sendiri.

"dari kecil sampe se gede ini hidup dia menderita terus, malah gue ikut andil lagi".

"kok gue jadi kasian gini sama dia ". celetuk Dipta lagi.

Dipta bingung harus bagaimana sekarang mau menolong Anin tapi disisi lain Dipta juga benci Anin , tapi jika dibiarkan begitu saja Dipta tidak tega.

baru saja hendak mendekati Anin yang masih tergeletak namun Dipta melihat pergerakan dari adiknya segera dia menjauh .

perlahan Anin membuka mata nya walau terasa berat. mata Anin bengkak sebelah meninggalkan jejak biru disana. Anin mencoba duduk meskipun kepala nya sangat sakit seperti di hantam batu besar. pakaian nya lembap, bibir nya biru serta pipi nya yang terlihat meninggalkan jejak tamparan papa nya semalam.

Dipta masih memperhatikan Anin dari jauh, melihat keadaan nya saja membuat Dipta ngilu, tapi kenapa Anin terlihat seperti biasa saja. adiknya itu kini bangun dengan tertatih, dengan langkah lemah nya ia mulai meninggalkan kamar mandi menuju kamar nya sendiri.

BAIT TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang