boleh ku bayar dengan nyawa?

26 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"kapan figura itu terpasang dengan 5 anggota keluarga di dalam nya?, sederhana namun mustahil sekali rasanya".
~anindita cahyaningrum.



"papa drop masuk RS lagi, malem ini biar gue aja yang jaga nanti mama biar istirahat aja di rumah sama Lo". ujar Harsa sebelum berlalu masuk ke dalam mobil nya melesat menuju rumah sakit.

Anin yang mendengar itu sangat terkejut. papa nya sedang drop hingga dirawat di rumah sakit, belakangan ini papa jadi sering drop membuat Anin khawatir.
ia berdoa semoga papa nya slalu baik baik saja.

setelah menutup pagar kini Dipta kembali masuk ke rumah, kemudian tanpa sengaja berpapasan dengan Anin. Dipta sedikit syokh saat hidung Anin mengeluarkan darah.

"hidung Lo berdarah". ucap byan membuat Anin terkejut.

"eh.." . ujar nya benar saja saat ia menyentuh hidung nya cairan kental berwarna merah keluar dari sana.

sebenarnya ini hal yang biasa , sedari kecil Anin sudah sering mimisan terlebih saat dirinya terlalu lelah . tidak ada yang serius karena dulu saat kecil ia sempat periksa ke dokter bersama almarhum ayah nya namun kata dokter tidak ada sesuatu yang serius, dan Anin baik baik saja.

"ini udah biasa kok a' ". jawab Anin sembari mendongak kan kepala nya agar darah dari hidung nya berhenti.

"ini tisu, tahan pake ini". ujar Dipta sembari menyerahkan tisu pada Anin.

tentu hal itu membuat Anin kaget. sejujurnya saat Dipta mengatakan hidung nya berdarah saja Anin sudah kaget karena selama ini Dipta tidak pernah peduli padanya. apalagi saat Dipta menyerahkan tisu Anin benar benar terpaku sejenak.

" makasih a' ". ujar Anin menerima tisu pemberian Dipta.

Dipta berlalu dari sana menyisakan Anin yang masih di Landa ke kebingungan.

kini Anin telah di kamar nya , kembali menyelesaikan tulisan yang sempat tertunda. belakangan ini Anin benar benar fokus pada cerita yang ia buat. cerita yang terinspirasi dari hidup nya dan hidup byan serta kisah cinta mereka berdua.

ntah mengapa Anin begitu berambisi agar bisa menyelesaikan tulisan ini. Anin ingin cerita nya benar benar bisa meledak dan di baca oleh banyak orang. dia ingin mengenalkan rasa sakit yang beriringan dengan cinta yang sempurna dari raga yang terluka parah pada seluruh dunia. serta mengabadikan keindahan milik seorang Abyan darsana pada karyanya.

namun fokus Anin terganggu saat dirinya ingat kalau sang papa sedang berada di rumah sakit sekarang. Anin ingin datang dan menjenguk namun Anin yakin nanti malah menjadi kacau dan membuat papa nya marah.

BAIT TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang