one

1.2K 66 6
                                    

"Mari kita berjanji akan selalu bersama"
"Nae. Aku berjanji akan selalu bersamamu sampai kapanpun"

Harin tersenyum mendengarnya dia memeluk Sooji dari samping lalu meletakkan kepalanya di bahu kekasihnya

"Sooji aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu Harin"
Flashback off

"Sooji?"

Sooji membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah seorang gadis yang berada di hadapannya

"Doah? Kau sedang apa disini?"
"Harusnya aku yang bertanya kenapa kau berada disini Sooji"
"Hanya tidur sebentar"

Sooji merubah posisinya menjadi duduk

"Kau selalu tidur di rooftop?"
"Nae"

Doah mengangguk mengerti dia duduk disamping Sooji. Cukup lama mereka terdiam sampai akhirnya gadis berkacamata itu memecahkan keheningan

"Sooji kau masih memikirkan nya?"
"Bohong jika aku berkata tidak Doah"

Doah menatap Sooji

"Aku tau aku harusnya melupakan Harin tapi rasanya sangat sulit. Aku hanya berharap dia baik baik saja disana"
"Harin baik baik saja kau tidak perlu khawatir"
"Bagaimana kau tau?"
"Karna dia akan kembali"
"Maksudmu.."
"Nae, dia akan pulang dari Amerika"

Mendengar itu Sooji tidak tau apa dia harus sedih atau senang

Mereka berdua pergi dari rooftop dan masuk kedalam kelas. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore ini saatnya bagi semua murid untuk pulang

Semuanya sudah di jemput oleh sopir masing-masing tapi berbeda dengan Sooji, gadis itu memutuskan untuk pulang naik bus

"Dia akan pulang..
"Kenapa aku merasa gugup?
"Ani, aku tidak boleh merasakan hal ini. Sooji bersikaplah seperti biasa"

Batin Sooji yang masih memikirkan Harin yang akan kembali ke korea

Sooji turun di halte bus, tapi sebelum kembali ke rumah dia mampir ke toserba lebih dulu

"Ibu.."
"Setelah dia kembali pastikan Harin tidak pernah berhubungan lagi dengan gadis itu"
"Aku sudah membicarakan nya dan Harin akan menuruti apa kemauan Ibu"
"Bagus, dia memang cucu yang bisa diandalkan dan sekaligus pewaris'ku"

Wanita yang sudah berumur itu tersenyum bahagia sedangkan sang anak dia hanya diam

Ditempat lain yaitu Harin dia sedang duduk dikamar sambil menatap satu bingkai foto. Dia menggenggam erat bingkai foto itu sebagai pertanda ia merindukan seseorang yang berharga dalam hidup nya

Keesokan harinya

"Sooji Appa ada dinas diluar kota mungkin Appa akan pulang dalam waktu dua 2 hari"
"Iya appa aku akan bersikap baik selama kau pergi"
"Maaf ya kau sering tinggal dirumah sendiri "
"Tidak apa aku sudah terbiasa. Yang terpenting Appa jaga kesehatan disana"

Tuan Sung tersenyum lalu mengusap kepala putrinya. Selesai sarapan Sooji pamitan untuk berangkat ke sekolah

"Good morning everyone"

Ucap Jaehyung dengan semangat namun teman temannya di kelas tidak memperdulikan nya

"Aigoo ini masih pagi tapi mereka terlihat lesu"

Dia duduk di bangkunya dan tersenyum kepada Jaeun

"Jaeun aku menghubungimu kenapa tidak membalas nya?"
"Mianhae ponselku lowbet"
"Alasan, aku tau kau hanya melihat panggilan ku bukan"
"A anii"

Melihat tingkah Jaehyung dan Jaeun Jiae hanya terkekeh, tidak lama Sooji datang ke kelas

"Hai Sooji"

Sapa Jaehyung dibalas senyuman oleh gadis itu lalu duduk di bangkunya. Jaeun menatap Sooji dengan tatapan penuh arti

Bel masuk sudah berbunyi pelajaran jam pertama sudah di mulai. Doah membagikan kertas easy kepada teman temannya dan tepat saat dia memberikan kertas itu kepada Sooji dia menatap gadis itu cukup lama lalu kembali bangkunya

Yerim POV
Ketika aku keluar dari ruangan music aku melihat seseorang yang sangat aku kenali dan benar saja itu adalah Harin

Seingat'ku dia berada di luar negri lalu bagaimana bisa dia berada di sekolahan ini??

"Yerim ada apa?"
"Eunjung bukankah itu Harin?"
"Kau tidak tau? Harin kembali sekolah disini lagi"
"Nae?"
"Banyak gosip tentang itu dan aku tidak sengaja mendengar para guru membicarakan nya"

Bagaimana bisa aku tidak tau tentang ini? Lalu bagaimana dengan Sooji..

"Yerim kau tidak perlu khawatir bukankah permainan itu sudah tidak ada"
"Aku tidak mengkhawatirkan itu tapi ini tentang Sooji"
"Sooji? Ada apa lagi dengan nya?? Kau terlalu memikirkan dia Yerim, kau tau aku cemburu"

Aku memutar bola mataku malas dan pergi meninggalkan nya

"Yerim tunggu!"

Aku tidak menghiraukan panggilan nya dan terus pergi mencari sooji
Yerim POV end

"Ada apa disana?"
"Apa ada yang berkelahi ya?"

Tanya Jaehyung dan Jiae ketika melihat ada beberapa siswi berkumpul di koridor sekolah

"Ayo kita lihat"

Karna penasaran Sooji dan teman temannya ikut melihat apa yang terjadi disana

Sooji POV
Meskipun aku berusaha bersikap biasa tapi hatiku berdetak sangat cepat. Dia kembali.. Harin benar benar kembali ke Korea

Sungguh aku sangat bahagia karna bisa bertemu dengannya lagi tapi aku teringat bahwa kami berdua tidak akan bisa bersama

Kulihat dia mengobrol bersama Wooyi dan Dayeon,saat tatapan nya beralih padaku dia berjalan mendekat dan saat ini Harin tepat berada di hadapanku

"Sudah lama tidak bertemu Sung Sooji"

Kami berdua saling menatap. Ingin rasanya aku memeluknya tapi itu tidak mungkin

"Nae sudah lama Harin"
"Bagaimana kabarmu? Kau baik baik saja?"
"Aku baik baik saja"

Jawab'ku sambil tersenyum, Kulihat dia tersenyum meksipun itu hanya sedikit

Dan tanpa bicara lagi harin pergi disusul oleh kedua temannya
Sooji POV end

"Sooji kau sudah bertemu dengannya?"
"Sudah"
"Lalu.. bagaimana??"

Sooji terdiam, melihat itu Yerim mengusap tangan teman nya

"Aku tau itu sangat sulit bagimu"
"Aku hanya harus berusaha Yerim, lagipula seperti nya dia juga sudah melupakan perasaan itu"
"Kau yakin? Bagaimana kalau Harin masih mempunyai perasaan padamu?"
"Itu tidak mungkin"

Yerim menatap Sooji dengan tatapan sedih, lalu tidak lama Eunjung datang ke rooftop bersama Jaeun

"Ku cari ternyata ada disini"

Ucap Eunjung sambil menatap datar kepada Sooji

"Kenapa kalian bisa bersama?"
"Aku mencari Sooji dan Eunjung mencarimu jadi kami mencari kalian bersama sama"

Yerim berdiri disamping Eunjung lalu membisikkan sesuatu kepada gadis itu

"Bersikap baiklah"

Eunjung menatap Yerim sambil mengangguk, lalu Jaeun mendekati Sooji dia mengusap bahunya

"Harin aku tau melupakan Sooji adalah hal yang sulit, tapi aku yakin kau bisa. Bersikap dingin dan menindasnya itu adalah cara satu satunya untuk melupakan perasaanmu"
"Wooyi itu adalah ide yang buruk. Kau tau Harin tidak akan melakukan hal itu, jangan menjadi orang yang bodoh"

Ucap Dayeon, seketika Wooyi terdiam sedangkan Harin dia hanya menghembuskan asap rokoknya

"Situasi mu sedang tidak memungkinkan untuk kembali padanya, tapi apapun itu kami sebagai teman akan selalu mendukungmu"

Ucap Doah membuat Harin melihatnya, detik kemudian dia tersenyum

The past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang