twelve

362 39 5
                                    

"Dia mirip sekali dengan Harin"
"Siapa dia??"
"Apa dia kembaran dari Harin?"
"Apa mereka berdua bersodara?"

Seperti itulah ucapan para siswi ketika melihat Wonyoung berjalan di koridor sekolah

Wonyoung pun masuk ke sebuah ruangan, disana dia sudah di tunggu oleh seorang guru

"Annyeong"
"Hallo Wonyoung. Mari ku antar ke kelasmu"
"Nae"

Harin POV
Ketika jam istirahat aku masuk ke salah satu kelas yang dimana itu di tempati oleh adikku

Kulihat dia sudah mempunyai banyak sekali teman

"Eonnie disini!"
"Ayo ke kantin, semuanya sudah menunggumu"
"Arraseo, well semuanya aku pergi dulu ya dadaah"

Pamit Wonyoung kepada semua teman temannya

"Eonnie kita mau ke kantin?"
"Iya, tapi--"
"Banyak teman temanmu disana? Aku sudah tidak sabar"
"Bersikap'lah biasa saja Wonyoung"
"Kau ini kenapa, Eonnie aku harus baik terhadap mereka bukan"

Ya memang benar, tapi jika itu mereka kupikir Wonyoung harus bersikap sepertiku

Tapi aku tau sifat kami berbeda 180 °

"Waah kalian cantik cantik. Oiya aku Wonyoung adik dari Eonnie Harin salam kenal"
"Wow dia baik sekali, tidak seperti kakak nya. Oiya aku Jaehyung senang bertemu dengan mu"
"Aku jaeun salam kenal juga Wonyoung"
"Halo aku Yerim"
"Dan aku Doah"

Aku tidak berminat untuk mengobrol dengan mereka, disisi lain yaitu Sooji dia malah mengabaikan ku, ck

"Wonyoung sudah mendapatkan teman?"
"Kak Sooji tenang saja, aku sudah mendapatkan teman di kelas ku"
"Syukurlah lah"

Aku menggenggam tangan Sooji

"Wae?"
"Tidak ada"

Sooji tersenyum lalu dia mengelus pipi ku

"Aigoo pasangan kita ini benar benar romantis. Jaeun kenapa kau tidak bisa seperti Sooji?"
"Karna kita kan tidak mempunyai hubungan apapun Jaehyung"
"Yaaa Jaeun tega sekalii"
"Jaeun Eonnie kau keren, kau belum mempunyai pacar kan?"
"Eh"
"Hei hei, Wonyoung maaf yah meksipun kau adik nya Harin tapi aku tidak akan tinggal diam jika kau berusaha mendekati calon istri ku"

Mendengar itu entah kenapa membuat telinga ku sakit

"Eonnie ayolah, Jaeun Eonnie tidak menyukaimu"
"Yaaa"
"Sudah hentikan, ayo makan makanan kalian nanti bel masuk berbunyi"

Akhirnya Yerim angkat bicara juga
Harin POV end

Doah melihat Wonyoung dan Jaehyung terlibat adu mulut di parkiran

Dia bisa menebak bahwa kedua gadis itu sedang memperebutkan perhatian Jaeun

"Doah sedang apa?"
"Aku hanya melihat mereka"
"Dia siapa? Harin??"
"Dia adiknya, baru masuk hari ini"
"Jjinja?! Aigoo aku terkejut dia mempunyai adik"
"Aku juga, namun sifat mereka berbeda"
"Begitu ya"
"Ayo pulang"
"Nae"

Doah dan Dayeon sudah pergi dari sekolah

Kini Harin harus ekstra sabar menghadapi tingkah dari adiknya

"Diamlah Wonyoung ini masih di lingkungan sekolah"
"Tapi Eonnie aku ingin bersama Jaeun Eonnie"
"Wonyoung Jaeun akan pulang sekarang, kalian bisa bertemu lagi besok oke"

Wonyoung terlihat tidak suka ketika melihat Jaehyung melingkarkan tangannya kepada tangan Jaeun

"Eonnie jangan kecentilan dengan Jaeun Eonnie"
"Apa kau bilang? Jaeun tidak pernah protes jadi tidak apa. Benarkan Jaeun"

Jaeun hanya bisa terdiam, dia sedikit melirik Harin

"Ayo pulang"

Harin menarik adiknya untuk masuk kedalam mobil

"Yaaa eonniee"
"Kita pulang dulu ya, sampai jumpa"
"Hati hati Sooji"

Jaehyung tersenyum penuh kemenangan kepada Wonyoung

Di perjalanan pulang Wonyoung terlihat bad mood. Mungkin karna masalah nya dengan Jaehyung

"Aku tidak mengerti, kenapa Jaehyung Eonnie selalu menempel kepadanya"
"Itu sudah menjadi kebiasaan, tidak apa Wonyoung"
"Kau cemburu kak, aku menyukainya"

Sooji tersenyum mendengar ucapan gadis itu

"Harin"
"Hm"
"Bagaimana pendapatmu?"
"Tidak ada"

Sooji sedikit terkekeh melihat ekspresi dari kekasihnya

Setelah sampai di rumah Sooji Harin ikut keluar untuk sekedar berpamitan

"Besok adalah hari libur, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu"
"Tentu, aku juga merindukanmu"

Mereka berdua saling berpelukan. Harin mencium pipi Sooji dan begitupun sebaliknya

"Kalau begitu aku pulang dulu"
"Hati hati, dan selalu jaga adikmu"
"Arraseo"

Sooji tersenyum dan melambaikan tangannya

"Wonyoung ternyata type nya seperti Jaeun. Dia beruntung sekali bisa di sukai oleh dua gadis"

Ucapnya lalu masuk kedalam rumah

The past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang