five

591 67 5
                                    

"Maafkan saya nyonya, Tapi sepertinya perjodohan ini saya batalkan. Jake secara tiba tiba membatalkan nya setelah pertemuan mereka. Mungkin antara Harin maupun Jake tidak mempunyai kecocokan apapun"
"Arraseo, saya mengerti Nyonya Kim"
"Terimakasih atas waktunya dan selamat siang"
"Selamat siang"
Telpon off

"Apa yang sudah kau lupakan padanya?"

Tanya wanita tua itu sambil menatap Harin dengan tatapan tajam

"Tidak ada"
"Apa kau berusaha memberontak Harin?"

Harin tau perbuatan nya akan membuat neneknya marah. Jadi dia sudah mempersiapkan dirinya

"Aku tidak menyukai perjodohan. Halmoeni tidak bisa memaksaku lagi, biarkan aku mencari seseorang yang aku cintai"
"Lalu kau ingin kembali padanya dan hidup bahagia, begitu?!"

Harin menganggukkan kepalanya

"Sekarang aku menyadari bahwa aku sangat mencintai Sooji. Maafkan aku jika aku mengecewakan mu"

Harin membungkuk, setelah itu dia pergi meninggalkan neneknya yang sedang menahan amarah




Baekyeon school

"Sooji apa kau tidak bosan hanya dengan membaca buku?"
"Membaca adalah hobi ku Jaeun. Kau bosan ya? Mian tapi ini sangat seru aku masih ingin membacanya"
"Tidak apa. Tapi aku akan pergi dulu sebentar, aku akan kembali lagi nanti"
"Baiklah"

Jaeun pergi dari perpustakaan, kini tersisa hanya Sooji saja

Tidak lama Harin datang lalu duduk di samping gadis itu

"Harin?"

Tiba tiba dia teringat tentang kejadian itu, dimana dia melihat Harin bersama seorang pria

"Ku lihat kau sudah bahagia bersama seseorang"

Harin yang sedang membaca dia melihat kearah Sooji

"Maksudmu Sooji?"
"Selamat atas hubungan mu dengan pria itu, semoga kalian berdua bahagia, permisi"

Ketika akan pergi Harin menahan tangan Sooji

"Kau salah paham, Dia bukan kekasihku"
"Benarkah?"
"Aku dan dia di jodohkan, tapi aku menolaknya. Itu adalah bentuk ancaman ku untuk pria itu"

Sooji menundukkan kepala, jujur dia takut jika benar benar kehilangan Harin

"Maaf.."
"Harus nya aku yang minta maaf, aku sudah membuatmu menderita. Tapi mulai sekarang mari kita berjuang bersama-sama"

Harin mengusap pipi Sooji, gadis itu menatap Harin tidak percaya

"Maukan?"
"Nae, aku mau"
"Aku mencintaimu"

Sooji langsung memeluk Harin dengan erat

"Aku lebih mencintaimu Harin"

Ketika Jaeun kembali ke perpustakaan dia melihat pemandangan romantis itu

Tentu saja sebagai teman yang pengertian dia membiarkan kedua insan itu memiliki waktu bersama dan memilih pergi dengan diiringi senyuman

"Masih ingin membaca?"
"Nae, tapi aku kemari bersama Jaeun dia bilang akan kembali, tapi kenapa dia lama?"

Harin hanya tersenyum lalu mencium pipi Sooji

Mendapatkan ciuman itu tentu saja membuat Sooji salting

"Harin kau-"
"Wae? Tidak boleh aku mencium pacarku sendiri?"

Dengan pipi yang memerah Sooji menganggukkan kepalanya

Sooji POV
Jika ini mimpi tuhan tolong jangan biarkan aku bangun dari mimpi indah ku

Setelah penantian yang panjang akhirnya aku bisa bersama Harin lagi. Aku sangat bahagia

Aku bahkan tidak mampu berkata apa apa lagi, ini benar benar membuatku terkejut

Disamping'ku sekarang ada Harin, seseorang yang selalu berada di hatiku. Perasaanku dari dulu tidak pernah berubah untuk nya

"Wae?"
"Aku hanya masih belum percaya bahwa kita bersama-sama lagi.. aku harap ini bukan mimpi"
"Begitu ya"
"AW! Hariin sakit, kenapa mencubit ku??"

Ringis ku karna Harin mencubit tanganku

"Kau bisa merasakan sakit kan? Berarti kau tidak sedang bermimpi"

Benar juga.. tapi tetap saja ini sakit

"Tapi ini sakit.."
"Mian, aku terlalu kencang ya"

Harin menghentikan mobilnya di tepi jalan lalu melihat tanganku

Dia mengusapnya dengan lembut dan mencium tangan bekas dia mencubit nya

Dia sangat manis. Bagaimana bisa aku tidak selalu mencintainya?

"Masih sakit?"
"A Ani, sudah membaik terimakasih"

Harin menatapku, entah kenapa tatapan nya membuat berdebar

"Kenapa?"
"Kau cantik Sooji"

Aku terdiam saat dia mendekatkan wajahnya padaku, dengan refleks aku memejamkan mata

"Ada debu di rambutmu"
"Nae??"

Aku membuka mataku dan Harin kembali menjalankan mobilnya menuju rumahku
Sooji POV end

Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di rumah Sooji

"Terimakasih"
"Sama sama"

Balas Harin dengan senyum nya. Sooji menggenggam tangan gadis itu

"Jangan pernah meninggalkan'ku lagi Harin. Seperti yang kau katakan mari kita berjuang bersama-sama"
"Aku berjanji Sooji, bahwa aku akan selalu bersamamu"

Mereka berdua saling berpelukan, dan tanpa Sooji dan Harin sadari di dalam rumah Tuan Sung melihat itu semua

Setelah berpamitan Harin pun pergi dan Sooji masuk kedalam rumah

"Aku pulaang"
"Sooji"
"Appa? Kupikir kau sedang bekerja.."
"Hari ini Appa pulang cepat. Jadi kau sudah kembali bersama Harin"

Sooji mengangguk, terlihat Appa Sooji sedikit tidak suka

"Mianhae, Appa tapi aku menolak perjodohan itu aku mencintai Harin, hanya ada Harin di hatiku"

Tuan Sung menghembuskan napas nya

"Kalau itu sudah menjadi keputusan mu, Appa akan menghargainya. Karna kebahagiaan mu adalah kebahagiaan Appa juga"

Mendengar itu Sooji tersenyum

The past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang