Chapter 19

1.2K 64 4
                                    

Suasana ramai cafe dan suara musik yang lembut tidak mempengaruhi tiga orang pria yang saat ini sedang menunjukkan raut wajah yang susah diartikan. Dua dari mereka membawa kabar tidak baik dan satunya merasa sedih mendengar kabar dari temannya.

"Kekasihnya mengalami kecelakaan dan sepertinya dia tidak akan pulang sampai kekasihnya sembuh. Aku bahagia karena akhir-akhir ini dia selalu bersamaku. Dan aku pikir dia sudah bisa melupakan kekasihnya, tapi pikiranku salah. Apa aku tidak pantas untuknya?" Mix

"Apa sekarang kau akan menyerah" Khao

"Kalau tidak sanggup lagi lebih baik kalian bercerai" Win

"Enak saja, sudah sampai sejauh ini. Aku tidak menyerah dan tidak akan bercerai. Aku akan membuatnya mencintaiku sampai dia tidak sanggup kalau aku jauh darinya" Mix

"Inilah si Mixxiw. Katakan padaku kalau kau membutuhkan bantuan" Khao

"Kau memang yang terbaik" Mix dan Khao sedang menyesap minuman mereka. Namun perkataan Win membuat mereka tersedak.

"Aku dan bright sudah berakhir" Win

"Bright selingkuh?" Khao

"Tidak, sudah saatnya kami berakhir. karena kita sudah tidak sejalan" Win

"Apa kau baik-baik saja" Mix

" Saat itu Bohong kalau aku bilang aku baik-baik saja. Tapi hubungan kami memang tidak bisa dipertahankan lagi" Win

"Saat itu?... Itu artinya kalian sudah lama berakhir?" Mix

"2 Minggu yang lalu, dan sepertinya sekarang dia memiliki pasangan baru. Kalian tidak perlu memperlihatkan wajah seperti itu. Sekarang aku baik-baik saja" Win

"Apapun masalahnya. Aku akan tetap mendukungmu" Mix

"Mungkin kedepannya kita akan jarang bertemu. Dan sekarang saatnya aku ingin fokus dengan karirku" Win

"Apa kita tidak akan nongkrong seperti ini lagi?" Khao

"Aku tidak tau. Maaf" Win

"Kenapa kau minta maaf. Tidak perlu melakukan itu" Mix

"Kalau gitu lebih baik kita lupakan semua masalah saat ini. Ayo kita shopping" Khao

Selanjutnya mereka pergi berbelanja membeli perlengkapan yang bahkan tidak terlalu mereka butuhkan. Karena bagi mereka hal ini bisa sedikit mengurangi stres.

🌎🪐

New sudah kembali ke condo 3 hari yang lalu, saat ini ia sudah kembali normal dan menjalankan kegiatan seperti biasa. Earth selalu menemaninya sampai sekarang, namun meski mereka bersama, tapi bagi New pikiran Earth tidak bersamanya. New sering memperhatikan Earth yang terlalu sering mengecek ponselnya. Ia merasa heran karena biasanya saat mereka bersama, Earth akan mengabaikan ponselnya bahkan disaat orang tuanya menelfon.

"Cepat habiskan makan malammu Earth, dan berhenti menatap ponselmu. Itu tidak akan membuatmu kenyang" New

"Mmmmm...." Sebenarnya Earth menunggu nama Mix muncul dilayar ponsel. Tapi beberapa hari ini Mix tidak menghubunginya. Ia hanya merasa sedikit merindukan Mix. Merindukan suara dan keberadaan Mix yang sangat cerewet padanya. Earth ingin menghubungi Mix tapi ia terlalu gengsi.

Earth masih terus berpikir apa ia mulai mencintai Mix? Earth bahkan sudah berani merindukan Mix. Haruskah ia memulai hubungan baru bersama Mix? Ia sudah menikah dan dalam hubungannya ia sudah bersumpah tidak akan melakukan perceraian dalam hidupnya.

Jika ia ingin memulai hubungan dengan Mix, lalu bagaimana dengan New? Apa New bisa menerima keputusannya? Earth merasa bersalah pada New. Ia akui jika selama beberapa hari bersama New, Earth tidak merasakan hatinya seperti dulu lagi. Apa sekarang cintanya pada New sudah memudar? Entahlah... Earth merasa bingung. Earth hanya akan memastikan perasaannya dulu.

Earth segera bangkit dari posisi duduk dan menghampiri New yang baru saja selesai meminum jusnya.
Earth melumat bibir New dan langsung mendapat balasan dari New. Mereka cukup lama melakukannya, hingga akhirnya Earth melepas tautan mereka.

"Aku harus pergi" Earth mengambil ponselnya kembali dan bergegas pergi meninggalkan New yang saat ini sudah mulai merasa kesal dengan tingkah Earth.

Bagaimana New tidak kesal. Earth pergi setelah mereka berciuman.

"Earth.. kau mau kemana" New tidak mendapat jawaban dari Earth, karena sang kekasih sudah membuka pintu dan  keluar dari condonya.

New bisa memastikan kalau saat ini Earth memikirkan Mix. Earth pergi menemui Mix setelah mereka berciuman. New tidak bodoh untuk mengetahui hal itu. Tapi new tetap bertekad tidak akan melepaskan Earth, meski ia harus melakukan segala cara.

🌎🪐

"Hallo tuan" Joong

"Cari tau dimana Mix sekarang" Earth saat ini sedang melajukan mobilnya di tengah kota Bangkok, ia hanya ingin menemui Mix. Ketika Earth berciuman dengan New ia tidak merasakan apapun karena di sela ciumannya Earth hanya mengingat Mix.

"Hallo tuan, Phi Mix sedang berada di gedung JMM lantai 3" Joong kembali menelfon Earth setelah mengetahui keberadaan Mix dari sang manager.

Earth semakin mempercepat laju mobilnya menuju gedung JMM.

Setelah sampai diparkiran, Earth langsung memasuki lift. Kedatangan Earth membuat semua orang di gedung bertanya-tanya. Kenapa seorang Earth Pirapat datang kemari.

Earth sudah keluar dari lift yang berada dilantai 3, ia bisa melihat Mix sedang berada di dalam ruang kaca bersama Khao dan sang manager. Para karyawan dilantai itu juga terkejut melihat Earth yang berada disini tapi Earth tidak perduli dengan tatapan orang-orang, ia segera membuka ruang kaca dan menghampiri Mix.

"Earth..." Mix tidak kalah terkejut dari semua orang, kenapa Earth berada disini. Namun mix lebih terkejut saat sang suami kini melumat bibirnya. Tidak ada paksaan dari ciuman Earth bahkan Earth menciumnya dengan sangat lembut. Mix yang merasa rindu dengan Earth lantas mengalungkan tangannya dileher sang suami dan membalas melumat bibir Earth.  Mereka saling melumat dan menyalurkan rasa rindu masing-masing.

Khao dan Mark sang manager terkejut melihat pemandangan saat ini, tidak hanya mereka karyawan lain juga. Mereka semua segera berpura-pura mengerjakan pekerjaan karena tidak ingin mengganggu.  Khao dan mark segera pergi dari ruangan dengan cara mengendap-endap. Karena mereka juga tidak ingin mengganggu kegiatan Earth Mix. Sekarang Mark tau kenapa sekretaris Earth menanyai keberadaan Mix.

.
.
.

OUR READINESS ( EARTHMIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang