bagian 2

1.6K 95 0
                                    


Editan nya mentah ya guys jadi klo masih ada nama dari cast ori nya bisa langsung di koment aj ya 😘😘











Enjoy
________________











Suara deru kendaraaan terdengar di iringi decitan pelan dari ban mobil yang mendadak berhenti karna lampu merah
Nata melangkah menyebrangi jalan bersama archen yang memimpin di depannya
Tak butuh waktu lama untuk sampai di supermarket karna jarak dari apartemen mereka cukup dekat meski di tempuh dengan berjalan kaki.

Hanya butuh waktu 10 menit saja nata dan archen sampai di depan pintu supermarket bersamaan dengan waktu memasuki jam malam tokok serba ada itu masih ramai di datangi orang-orang.

"Dimana daftar belanjaan nya? " Tanya archen setelah masuk lalu mengambil satu troli yang di sediakan di sana

"Di saku mu" Jawab nata lalu memegang ujung mantel panjang yang di kenakan archen.

"Oke ayo! " Archen merogoh kertas kecil di saku nya kemudian mengambil alih tangan nata untuk  ia genggam.

"Tunggu.. "

"Oh astaga hampir saja"
Nata hampir menabrak punggung archen saat pria itu menghentikan langkah nya dengan tiba tiba.
Archen berbalik sambil memperhatikan nata dari ujung rambut hingga ujung kaki
"Dimana mantel leher mu? "

Nata mendongak menyentuh lehernya
"Lupa" Balas nya kikuk

Setelah itu Suara helaan nafas terdengar dari pria tinggi di depan nya
"Pakai ini" Archen menyampirkan syal biru tua nya di leher nata.

Ini sudah masuk musim dingin, meski salju belum benar-benar turun namun suhu udara sudah semakin rendah.
"Kamu bagaimana? "
Tanya nata

"Aku baik-baik saja tapi kau sulit menghadapi cuaca dingin." Nada yang dingin namun terselip berjuta kehangatan ketika menyadari akan makna nya.

Nata tersenyum dengan rona merah muda di kedua pipi nya. Meski sudah hampir 2 tahun bersama dan sudah satu tahun lama nya juga mereka hidup bersama nata masih selalu tersipu kala archen mengatakan hal-hal yang di anggap kecil namun begitu berarti apa lagi untuk nata.

"Ayo berjalan di samping ku" Ajak archen sambil mendorong troli nya di ikuti nata yang mulai menyamakan langkah nya.

Semua belanjaan hampir memenuhi troli, dari mulai makanan cepat saji, sayuran, buah, daging dan cemilan

"Joong cemilan!! " Seru nata bersemangat ketika mereka melewati lorong berisi makanan ringan.

Archen hanya mengangguk, sambil memperhatikan setiap gerak gerik sang kekasih. Lalu ia mengulas senyum amat tipis ketika menangkap prilaku nata yang tanpa di sengaja membuat nya gemas.
Kadang archen merasa ragu akan usia nata saat ini jika melihat sikap alami yang pemuda cantik itu tunjukan.

"Cukup nat, tangan mu sudah penuh! " Hampir 20 menit nata hanya berkeliling di sekitar lorong yang penuh dengan makanan ringan, Hingga kedua lengan itu penuh.
Namun ia segera menghentikan diri nya seraya melirik archen yang berdiri di ujung lorong dengan troli yang sudah penuh
"Mm..okey" Nata mencibik bibir lalu mulai mendekati archen.

"Huh.. "
Nata menghela nafas setelah semua belanjaan nya masuk kedalam keranjang troli.

Sedangkan archen hanya menatap heran karna gerakan tiba-tiba si manis hampir membuat troli nya terbalik jika saja pria itu tak sigap menahan nya.

"Ck..bebek ini benar-benar_"  Archen bergumam dalam hati.
Tentu ia tidak seberani itu melontarkan kata katanya di depan sang kekasih

Katakan saja archen sedikit takut meski diri nya adalah seorang alpha
Karna Omelan nata adalah hal yang paling menakutkan.

"Ah tunggu aku lupa sesuatu_" Nata berbalik cepat lalu berjalan terburu-buru hingga_

"Nata hati-hati_".

Dan
"Brukk... "Si manis hampir membuat seseorang jatuh.

"Sudah ku bilang hati-hati"  Peringat archen sembari mengusap wajah nya kasar.

Setelah melihat nata menabrak seseorang hingga barang belanjaan orang itu terjatuh
"Shh maafkan aku" Nata membungkuk berkali-kali hingga satu sentilan mendarat di kening nya.

"Nata"

"P'sea, ya ampun_" Seru nata girang lalu memberi pelukan hangat saat menyadari seseorang yang ia tabrak adalah kakaknya bersama keponakan kecil nya.

"Hallo joan kecil" Nata juga menyapa ceria pada bayi kecil di gendongan sang kakak
Bayi laki-laki yang belum pandai bicara ini terlihat takut lalu memeluk leher ibu nya saat nata mencoba bersikap ramah.

"Dia takut pada mu nat, jangan bicara terlalu keras" Ucap sea di iringi senyuman lembut.
Sudah lama sejak kelahiran joan ia jarang bertemu dengan sang adik karna rumah mereka yang kini terpisah jauh.

"jangan takut joan ini kakak mu" Nata cemberut sambil memainkan pipi berisi sang keponakan yang enggan untuk sekedar bersitatap.

"Ng..Dimana p'jimny? " Tanya nata basa-basi.

"Tuh.. " Sea menunjuk tepat di balik rak nya berdiri memperlihatkan sang suami yang sibuk memasukan barang belanjaan ke dalam troli.

"Oho... Suami yang baik" Godaan itu membuat sea tergelak.

"Mau tidak mau dia harus melakukan itu karna sekarang kami punya joan "

"Phi apa merepotkan saat memiliki bayi? " Nata sedikit bertanya.

" Hhh..tumben sekali memberi pertanyaan itu?sejujurnya ini merepotkan tapi tidak terasa repot. Kau mengerti kan maksud ku".

Nata mengerutkan kening nya, hingga sea kembali bicara
"Kau pasti akan merasakannya juga suatu hari nanti. Mungkin orang lain akan berfikir ini merepotkan tapi sesungguh nya ini menyenangkan"

Nata menatap lekat si keponakan kecil yang memeluk erat ibu nya. Mahluk lucu yang menggemaskan, polos dan murni
Meski begitu nata masih sering berfikir jika memiliki anak memang benar-benar akan merepotkan.

"Oh joong, kau disini. Apa kau baik-baik saja? Hia tadi memberi tau ku" Ucap sea kala melihat archen muncul di belakang nata dengan troli yang di dorong nya.

Archen segera memberi sapaan lebih dulu
"Aku baik-baik saja, terimakasih banyak karna sudah repot-repot datang ke rumah"

"Ayolah joong santai saja" Sea tersenyum hangat pada archen.

"Sayang, bisa bantu aku sebentar! " Tak lama Suara putus asa itu terdengar dari ujung lorong hingga membuat sea sedikit tersentak menatap sang suami.

Archen dan nata tidak bisa melihat apa yang terjadi karna pandangan mereka terhalang rak yang menjadi sekat.

"Astaga hia berantakan sekali" Omel sea

"Plastik nya robek sayang" Tunjuk jimmy, pria yang berprofesi sebagai dokter itu memperlihatkan kantung belanjaan nya yang sudah sobek.

"Emm... Nat aku titip joan sebentar"

"Ah oke" Nata tersenyum senang saat bayi kecil itu di serahkan pada nya.

Baru di tinggal sang ibu si kecil mulai menangis tak nyaman karna kehangatan berbeda yang ia dapat setelah berada di gendongan orang lain

"Ya ampun joan jangan menangis, ini aku kakak mu heyy tampan... " Nata berusaha keras membuat sangat keponakan lebih tenang meski hasil nya nihil.

Sampai archen juga ikut membantuuntuk membujuk keponakan sang kekasih
"kemari! "
Archen menawarkan diri untuk menggendong si kecil joan

Nata tentu langsung menatap alphanya tak percaya
"Kau yakin? " Nata ragu pasalnya archen terlihat kaku saat berhadapan dengan anak kecil.

"Kita coba saja dari pada dia terus menangis"
Archen mengulurkan tangan tanpa ragu hingga tubuh kecil itu berpindah tangan lagi.


























___________



MY ALPHA (joongdunk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang