bagian 16.

1K 78 17
                                    

Ada typo bisa komen yah🥰
Enjoyy..



















_______________












Nomor 13 lantai dua"



"Nomor 13 lantai dua"




Archen terus bergumam sepanjang lorong rumah sakit sambil menghitung pintu kamar yang ia lewati
Dengan nafas terengah archen akhir nya sampai.

Namun kaki nya berhenti berlari kala pandangan nya menangkap keberadaan Pond di sana, duduk di kursi tunggu dengan wajah tegang dan cemas.

Buru-buru ia mendekat.

"Nata, bagaimana keadaan nya? " Ucap archen tercekat sambil menatap pintu kamar tempat nata mendapat perawatan.

Pond yang semula tidak menyadari seseorang datang langsung mendongak, dan ketika ia tau siapa yang datang
Amarah nya memuncak.

"Kamu! "
Ucap nya dingin sebelum kegaduhan terjadi di lorong sepi itu.

"BUGHHHH.... "

Pond berdiri sekaligus memukul archen tepat di rahang kanan pria alpha itu
Membuat nya terjatuh dengan sudut bibir yang sobek dan mulai mengeluarkan darah.

Namun setelah pukulan itu sampai pada nya archen tak bangun, pria itu hanya duduk bersimpuh dengan pandangan kosong, tak peduli darah mulai menetes semakin banyak dari sudut bibir nya.

"Bangun! " Titah Pond kalap

Tapi archen tak bangun, ia sudah kacau dan lelah tenaga nya terkuras karna terus berlari, lalu terkena pukulan tiba-tiba sedangkan fikiran nya sedang kalut.

Archen tiba-tiba menangis, mengacak rambut nya lalu meraih kaki pond
"Nata, apa yang terjadi pada nya, dia baik-baik saja kan? "
Tanya archeb serak hampir kehilangan suaranya.

"Baik?, nata jauh dari kata baik joong archen, DIA HAMPIR SEKARAT!! "
Force sering marah tapi Pond, untuk pertama kali nya archen melihat Pond semarah ini. Tapi ia pantas mendapat kan semua perlakuan ini.

"Dia hampir sekarat! "

Ucapan itu menghantui archen begitu hebat.

"Aku... Aku ingin bertemu nata.. " Archen menyatukan kedua telapak tangan nya, sembari mendongak di bawah kaki Pond.

"Kamu masih merasa layak? " Tanya Pond pelan masih dengan nada begitu dingin, sebelah alis nya terangkat tegas.

"Apa pantas kamu menunjukan diri mu di hadapan nata? "

"KAMU TIDAK PANTAS MENUNJUKAN WAJAH PENGECUT MU LAGI!! " Pond berteriak, menarik kerah archen lalu kembali melayangkan pukulan membuat pria alpha ini jatuh tak berdaya dan pasrah ketika teman nya melayangkan lagi pukulan di wajah nya

"Ai Pond tenang lah! "

Jimmy keluar dari ruangan nata setelah ia mendengar ke gaduhan, dokter muda itu terkejut lalu menarik Pond untuk menjauh dari archen.

"Ini rumah sakit, kamu tidak boleh membuat keributan di sini" Peringat Jimmy masih mencoba menenangkan Pond, dan belum sadar akan kehadiran archen di sana.

"Hh..phi jim!! " Panggil archen lirih, ia mencoba berdiri meski sedikit kesulitan.

Jimmy berbalik, menatap archen dengan pandangan tak menyangka lalu menghela nafas berat.
"Ah soal aku benar-benar kecewa , aku dan sea menitipkan nata pada mu"
Ucap dokter satu anak ini dengan nada suara yang begitu tenang meski bisa di rasakan ada kekesalan di setiap untaian kata yang pria itu ucapkan.

MY ALPHA (joongdunk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang