CHAPTER 2

836 73 3
                                    

Aku sungguh bingung sekaligus terkejut, aku akan menikah dengan pria yang tidak aku kenal, yang baru saja ku jumpai di tokoku sendiri?! Bahkan ibu tak mendiskusikan tentang ini sebelumnya padaku. Apa yang harus kau lakukan? Menikahi pria bernama Eiden itu?

Ah aku tak sanggup untuk membayangkannya! Dia begitu tampan, dan benar-benar tipeku! Tapi, mana bisa aku menikahinya, 'kan?

"Karena Esha belum tau tentang perjodohan ini, akan aku jelaskan. Nak, dikeluarkan Lorath, hanya tinggal Eiden yang belum menikah di umurnya yang sudah kepala 4. Sebelum ini dia tak menerima perjodohan, bahkan menolak untuk menikah. Tapi syukur, kali ini ia setuju, dan hanya dengan menikahimu" jelas wanita yang agak tua itu, yang aku yakini sebagai ibu dari Eiden.

Tunggu, jika dia mau menikah hanya denganku, bukan berarti dia memang berniat dari awal? Apakah dia mencintaiku? Eh, tapi bahkan aku tak mengenalinya, aku yakin juga dia tak kenal diriku ini, lalu bagaimana bisa?

"Tunggu, tapi kenapa Tuan Eiden mau menikahi ku sementara dia menolak perjodohan sebelumnya? Kami bahkan tak saling kenal..."

Ibunya dan semua orang pun melirik pada Eiden, tapi dia hanya buang wajah dan melihat ke arah lain. Ibu Eiden pun tertawa kencang, "Hahahaha! Aku yakin dia punya alasan tersendiri yang tak mau di ceritakan."

"Jadi, semua tergantung padamu, Esha. Apakah kau menerima pernikahan ini?"

Aduh, aku tak tau harus menjawab apa. Di sisi lain aku tak kenal pria itu, dan di sisi lain ku rasa aku tertarik padanya. Aku sungguh bingung. Kenapa ini semua harus mendadak? Coba saja ibu mendiskusikan masalah sakral ini denganku sebelumnya, pasti aku sudah memikirkannya matang-matang.

Tapi, aku harus bersikap dewasa. Lagipula tak ada salahnya menikahi orang yang belum dikenal, 'kan bisa kenal seiring berjalannya waktu. Pun, aku tak masalah menikah dengan orang yang umurnya jauh dariku. Lagipula aku juga baru legal, jadi tak menjadi masalah 'kan?

Daripada harus mencari orang untuk dicintai, yang bisa menghabiskan banyak tenaga dan waktu, lebih baik berusaha mencintai orang yang sudah ada di depan kita.

"Tapi, aku ingin bertanya. Apakah aku masih boleh menjalankan usaha toko bungaku setelah aku menikah?" Tanyaku dengan menatap ke arah tatapan Eiden yang ternyata memperhatikanku.

Sejenak dia tak menjawab, tapi akhirnya dia mengangguk, "Boleh."

"Kalau begitu... Aku siap dinikahi..."

Tiba-tiba semua orang berteriak dan bersorak, membuatku kaget setengah mati. Terlihat seluruh keluarga Lorath tampak senang bahagia, seakan mereka sudah lama memimpikan pernikahan anak pertamanya itu. Sedangkan Eiden, kelihatannya dia biasa-biasa saja. Tak ada ekspresi yang bisa ku lihat dari wajahnya. Aku tak tau apakah dia senang atau tidak dengan perjodohan yang dilakukan keluarganya ini.

Ya, begitulah bagaimana aku bertemu dengan Eiden June Lorath. Sejak pertemuan keluarga itu, acara pernikahan langsung di siapkan oleh pihak keluarga Lorath, karena mereka benar-benar senang sampai keluargaku tak perlu melakukan apa-apa. Tanggal pernikahan telah di tetapkan, aku rasa itu sangat terburu-buru, tapi apa boleh buat. Aku akan menikah besok.

Teman-temanku syok, tentu saja. Mereka kaget mendengar kabar kalau sebentar lagi aku akan dinikahi. Dan mereka lebih terkejut saat ku ceritakan orang yang akan menikahi ku adalah pria kemarin yang datang ke toko untuk membeli bunga. Fawn dan Jerrick tampak senang, namun Oliver seperti khawatir padaku.

Itu karena Oliver tau aku orang yang seperti apa, dia khawatir jika hidupku nanti penuh rintangan, apalagi bersama pria yang tampak tak berperasaan seperti Eiden. Dia khawatir aku akan kesusahan.

Aku pula tak menentang bagaimana bisa Oliver berpikir demikian, karena aku juga takut. Aku sama sekali tak mengenal Eiden, dan aku juga tak bisa menilai Eiden itu orang yang seperti apa, karena sikap dingin dan tampak tak pedulinya.

The Cold Hearted Husband! (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang