CHAPTER 3

752 66 3
                                    

Dibalik pintu ini, aku akan menemukan Eiden, dan menjadi omega sah nya. Tapi aku tak bisa membohongi diriku, betapa takutnya aku membuka pintu itu. Suara orang-orang yang ada di belakangku hening begitu saja, perasaan takut dan bingung bercampur menjadi satu. Seharusnya aku tak setuju akan hal ini, tapi begitu saja mulut ini berkata demikian.

Ku lirik sebuket bunga forget me not yang ku pegang, bergetar karena tanganku ikut gugup. Tak ada yang mengerti kondisiku, mereka hanya berusaha membuatku tenang dan melanjutkan acara ini.

Aku ingin lari saja dari sini, lari dan bersembunyi di bawah selimut. Betapa takutnya aku untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Tapi pintu di depanku tiba-tiba terbuka tanpa sepengetahuanku. Aku belum siap, kenapa semuanya begitu memaksa...

Di depan sana mataku bertemu dengan Eiden, yang menatapku seakan tak berperasaan. Mungkin tanpa didasari kasih dan cinta, tapi hubungan ini harus berlangsung begitu saja. Aku membeku, tak bergerak sama sekali. Akal sehatku berkata untuk lari, tapi mana mungkin aku mempermalukan diri?

Dengan berat hati aku melangkahkan kaki. Setapak demi setapak aku berjalan di atas karpet merah bertabur kelopak bunga mawar. Hingga sampailah aku di hadapan Eiden.

Dan begitu saja, aku di ikat oleh tali pernikahan...

















"Semua baik-baik saja?"

Aku membuka mata melihat Oliver dan Jerrick yang ada di depanku. Ah, ternyata pesta masih berlangsung.

"Ya! Semuanya baik-baik saja" ucapku sambil tersenyum melihat mereka berdua. Ku lirik kebawah, dan menatapi sebuah cincin bermata berlian kecil di jari manisku. Ah, aku telah menikah.

"Sebentar ya, aku mau mencari Fawn dulu. Dia menghilang entah kemana!" Kata Jerrick yang pergi meninggalkan meja.

"Aku kenal kau, Esha. Dan aku tau ada yang mengganggu pikiranmu. Katakan padaku" Oliver tampak khawatir, tentu saja, dia tau aku lebih baik dari siapapun, tentu saja dia tau apa yang membuatku gelisah.

"Liv, sebenarnya aku takut akan pernikahan ini. Mengingat sikap Eiden yang dingin dan tak terbuka padaku, bagaimana hubunganku padanya bisa berlangsung?"

Oliver tersenyum padaku, "Aku jadi ingin memelukmu agar kau merasa lebih baik, tapi aku lupa kau sudah menikah. Yah ku rasa wajar kau berpikir seperti itu. Tapi ya namanya juga perjodohan, kalian memulai pernikahan tanpa didasari kasih dan cinta. Namun, aku yakin seiring berjalannya waktu, Eiden akan terbuka padamu."

"Kenapa semua ini harus terjadi padaku, Liv?"

"Hahaha, lagipula kau itu omega, sudah pasti hal seperti ini akan terjadi. Beda denganku, yang bahkan belum memikirkan untuk menikah."

Kemudian Eiden menghampiri meja kami, dia menatapku dengan wajah datarnya, "Acara sudah mau selesai, ayo bersiap."

"Bersiap? Bersiap untuk apa?" Tanyaku bingung sambil meraih tangannya dan membantuku untuk berdiri.

"Pulang."

Ah, aku bahkan tak sadar sudah banyak tamu yang pulang, dan banyak dari wedding organisation yang sedang membereskan aula.

"Kalau begitu, selamat atas pernikahan kalian. Aku harus mencari Jerrick dan Fawn, takutnya mereka malah minum-minum. Sampai bertemu kembali, Sha" Oliver pergi meninggalkan aku dan Eiden.

"Ayo?" Eiden menjulurkan tangannya padaku, dan begitu saja aku meraihnya.

Kami berkumpul dengan keluarga besar. Mereka memberikan kami ucapan selamat yang ke sekian kalinya, dan menyuruh kami untuk pulang segera. Aku pun tak membantah, dan mengikuti kemana Eiden membawaku. Kami masuk ke dalam mobil, dan pergi meninggalkan gedung pernikahan.

The Cold Hearted Husband! (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang