CHAPTER 4

729 62 1
                                    

Author POV

"Kau bilang, kau kuat minum" kata Eiden yang menggendong tubuh lemas Esha. Dengan perlahan-lahan ia masuk ke dalam mobil, dan mendudukkan Esha di sampingnya.

Saat ia sedang memasangkan sabuk pengaman pada Esha, laki-laki itu bergumam seraya melihat Eiden dengan mata sayunya, "Hicc- Aku masih... Mau bermain di pantai- Hicc!" Ia bahkan sampai cegukan karena menghabiskan setengah botol alkohol.

"Sudah malam" begitulah keputusan Eiden. Setelah membantu memasukkan barang-barang, mereka melanjutkan perjalanan.

"Hicc- Perkenalkan... Aku Esha Clyde! Hicc- Aku punya... Banyak bunga!!" Dia semakin mabuk dan berbicara tak masuk akal.

Melihat Esha, Eiden pun jadi semakin khawatir, "Garren, cepat."

"Iya, ya, aku juga sedang mengebut ini. Siapa yang mengizinkannya minum tadi? Kau 'kan?" Celoteh Garren si asisten Eiden yang semakin melajukan kecepatan mobil.

"Jangan diam saja, Eiden. Berilah omega mu air putih!"

"Kenapa kau meninggikan suara padaku?"

"Karena kau terus diam, hanya memandanginya seperti itu tak akan membuat yang lebih baik!"

Eiden pun tak menjawab lagi, dia membuka sebotol air mineral dan membantu Esha meminumnya agar mulai sadar. Tapi bukannya Esha membaik, tiba-tiba dia memuntahkan seluruh isi perutnya tepat di tuxedo yang dikenakan oleh Eiden.

"Huekkk!!"

"HAHAHAHAHAHAHA!!!" Garren tertawa dengan lantang melihat kejadian itu dari pantulan kaca.

"Diamlah, dan bawa mobil dengan benar."

Eiden tak marah, dia malah semakin khawatir pada Esha meskipun dengan wajah datarnya. Dia duduk di samping Esha, dan membuat kepala laki-laki yang sudah tertidur itu bersandar di bahunya. Dipandanginya Esha dengan seksama, diam-diam dia mencuri kesempatan untuk mengelus pipi halus omeganya.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba di sebuah rumah dua lantai yang terlihat sederhana, dengan pohon beringin yang menghiasi di setiap sudut halaman rumah. Mobil itu masuk ke halaman, dan berhenti sejenak sebelum masuk ke garasi. Di sana Eiden keluar dengan membopong tubuh Esha.

"Aku akan membantu" sahut Garren dengan menyentuh lengan Esha.

"Tak perlu" ketus Eiden sambil menyingkirkan tangan Garren, dan langsung menggendong tubuh Esha. Dia pun masuk ke dalam rumah, menaiki anak tangga dan memasuki sebuah ruangan, dimana merupakan kamar pribadinya.

Di sana kasurnya sudah penuh kelopak bunga mawar di atasnya, seperti budaya pengantin baru lainnya. Namun Eiden yang terganggu karena rasanya sangat semak, segera meletakkan Esha di atas sofa. Terlebih dahulu dia melepaskan salah satu kaitan spray, kemudian dengan sekali bentangan, kelopak-kelopak bunga mawar itu berterbangan hingga memenuhi lantai. Setelah bersih, barulah ia menidurkan Esha di atas kasur.

"Kalau sudah begini, tak perlu malam pertama dulu, 'kan?" Gumamnya hendak meninggalkan kasur untuk ke kamar mandi. Tapi langkahnya berhenti, sebab tangannya di genggam dengan erat oleh Esha. Padahal Esha tampak sedang tertidur, namun dia bergumam-gumam seperti sedang bermimpi saja.

The Cold Hearted Husband! (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang