Chp.11

827 144 81
                                    

•••

Tubuh [Name] mulai menegang ketika melihat Jahyun terjatuh di downhill. Lawan mereka kali ini bukan kru biasa, tapi, Kru Monster.

Sebentar lagi, ia harus menyerang.

Tapi, apakah mungkin?

Sedari tadi, gadis itu mengumpat dalam hati.

Bajingan!!

Lawannya monster jirrr.

Kalah telak gue ini anjing!

Ini nggak adil, sumpah, yang nentuin daftar pesertanya kayak anjing.

Minta dipukul.

"Setengah putaran lagi!!!"

"Para anggota semakin tegang!!"

"[NAME] SAATNYA MENYERANG!!" pekik Minwoo di depan gadis itu.

Begitu setelah Minwoo mengatakan itu, [Name] mulai melaju sekuat tenaga, bersamaan dengan Monster yang juga melaju.

Ketar ketir si [Name].

COKK MONSTER COKKK

"500 meter menuju garis finish!! Sedikit lagi!"

"Kru manakah yang akan tiba duluan?!!"

"[NAME]!! NGEBUT!!!" pekik Minwoo.

Langsung saja [Name] menambah kecepatan untuk mendekati garis finish. Dari belakang, Monster mengejar seperti banteng membuat tubuh [Name] merinding.

ANJINGG!! ANJING!!

"ARRRGHHHH BAJINGANNN!!!" teriaknya kesal.

Garis finish sudah di depan mata. Penonton ikut tegang menonton ini, apakah Humming Bird yang menang atau Monster?

Aelah pake nanya😹

Ia tidak mau kalah hari ini, ia ingin menang.

Tapi itu tidak mungkin.

Apa kata ayahnya nanti jika ia kalah telak dari lawannya.

"HUWAAAA AKU GAK MAU KALAHHH!!" pekiknya semakin melaju.

Namun, itu mustahil jika melawan Monster.

JRENGG

Dia membeku ketika Monster sudah berada di sebelahnya. Tubuhnya jadi berat, detak jantungnya berdetak lebih cepat.

Inikah Monster yang sebenarnya?

Bisakah burung kecil melawan seekor banteng besar?

Inilah jawabannya.

Baik [Name] ataupun Monster, keduanya sama-sama melaju seperti angin.

Tolong, aku harus melewati garis finish itu.

Dan, WUSHHHH

Dan, WUSHHHH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝖵𝖾𝗅𝗈𝖼𝗂𝗍𝗒 𝖺𝗇𝖽 𝖵𝖺𝗅𝗈𝗋  [ᵂᴵᴺᴰ ᴮᴿᴱᴬᴷᴱᴿ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang