Chp.18

329 85 15
                                    

•••

Sepulang dari lokasi perlombaan... Si [Name] ngomel mulu di samping Owen, menyuruhnya untuk "Batalin taruhannya!"

Owen merangkul bahu gadis di sebelahnya , sedikit membungkuk menyamai tinggi sang gadis hingga kepala mereka bersentuhan.

"Nggak mau~"  Dia menolak dengan nada remeh.

[Name] mengerang kesal karena Owen, dilepaskannya rangkulan bule itu dari bahunya.

"Kau pikir aku apa? Sampai-sampai kau bertaruh seperti itu."

Owen tersenyum "Kau nggak bisa nolak. Lagipula kau setuju, kan? Tenang saja~ aku akan berduel denganmu jika tujuanku telah selesai."

Gadis itu langsung menghela nafas panjang dan berkata "Kau sungguh menyebalkan."

~

Sementara itu...

Jay merenung di kamarnya. Menopang dagunya di atas meja belajar yang sudah lengkap berisi buku catatannya. Dia tidak fokus pada buku-buku di depannya. Kenapa?

Karena memikirkan perkataan Owen.

“Sahabatmu itu jadi milikku.”

Sungguh, Jay jadi kalut dibuatnya. Tidak rela jika gadis kesayangannya itu menjadi milik orang lain yang baru saja ia kenal. Membayangkan [Name] berada di dekapan pria itu sangat membuat Jahyun takut dan cemas.

Dia tidak akan membiarkan itu terjadi...

Jay harus menang!

~

Dan ternyata menang sungguhan!

Jahyun...

Yang kalah 😜☝️

"PEMENANG BALAPAN SPESIAL KALI INI! ADALAH OWEN! DENGAN KEMENANGAN TIPIS!!!"

Seperti taruhan yang berlaku, Jay akan dicukur rambutnya oleh Owen di sekolah dan [Name] menjadi milik Owen.

[Name] : serius gw diginiin?

Owen berdiri di tengah-tengah kerumunan orang yang mengelilinginya, di hadapan pialanya saat ini, [Name]. Bunyi 'cekrek' dari kamera terdengar ramai dibarengi sorak kagum penonton. Owen tersenyum menatap gadis yang mulai menunjukkan ekspresi panik, kecewa, senang, yang bercampur.

Jahyun menunduk dalam merasakan kekalahan dan kegagalan dirinya saat ini. Sedangkan Kru Humming yang lain mulai menghibur Jahyun dan memujinya. Bukan sebatas pujian untuk menghibur... Tapi Jahyun memang hebat karena bisa berduel dengan Owen.

Manik Yubin menatap ke dalam kerumunan penonton itu. Melihat [Name] yang menjadi hadiah Owen hari ini. Yubin mengepalkan tangannya erat-erat menahan emosi yang meluap-luap.

"Dia pikir [Name] itu barang yang bisa diklaim seperti itu?" Dia bergumam. Rasanya cemburu merayapi hatinya. Yubin lalu berbalik untuk pergi dari tempat itu...

Junsu yang melihatnya langsung bertanya "Kau mau ke mana?"  Tapi tidak ada jawaban keluar dari mulut Yubin.

~

Keesokan harinya... Di SMA Taeyang.

DRRRR

Suara pencukur rambut terdengar di kelas 3-2. Shelly, Owen, dan [Name] menganga terkejut ketika melihat Jahyun mencukur rambut hitamnya di bagian samping kepalanya sendiri. Jahyun sepertinya benar-benar terganggu dengan Shelly, [Name] yang mencoba menghentikan Owen yang ingin mencukur rambutnya. Sebab itu dia merebut alat pencukur rambut itu dari tangan Owen dan mencukur rambutnya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝖵𝖾𝗅𝗈𝖼𝗂𝗍𝗒 𝖺𝗇𝖽 𝖵𝖺𝗅𝗈𝗋  [ᵂᴵᴺᴰ ᴮᴿᴱᴬᴷᴱᴿ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang