Sebuah Rasa

217 50 8
                                    

Underage tidak usah lanjut membaca 💋

🍁🍁🍁
.
.
.
.
.

Pertunjukan malam ini sungguh luar biasa. Jungkook berusaha untuk memberikan penampilan paling bagusnya disepanjang mini konser yang dia lakukan, dan itu berhasil karena support systemnya ada di sini.

Sementara itu, Ara terus terkagum pada sosok pria yang memiliki energi yang seolah tak pernah habis itu sedang berkomunikasi dengan para penggemarnya dari hati ke hati.

"Apapun boleh hilang dan pergi dari hidupku. Tapi, Army Jangan. Army tak boleh hilang dari hidupku," ucap Jungkook dan disambut riuh sorakan dari para penggemarnya yang memiliki julukan Army.

Namun, pandangan Jungkook begitu lekat pada seseorang ketika mengatakannya. Pada sosok gadis cantik diantara ribuan manusia lain di ruangan itu, yang tengah memegang kamera lengkap dengan tanda pengenal yang menggantung di lehernya bahwa dia adalah seorang staf yang sedang bekerja.

Gadis itu menoleh ke arah Jungkook dengan wajah bangga, tersemat senyuman pada bibir ranum yang sedikit membengkak itu. Ya. Dia adalah support systemnya Jungkook, Kim Aera.

Ketika riuh para penggemar semakin menjadi di kala Jungkook memberi simbol finger heart dan di sorot oleh kamera, Ara menoleh ke belakang. Sudut bibirnya melengkung ke atas memperhatikan betapa banyak orang yang menggemari Jungkook.

Jungkook memang pantas mendapatkan semua ini. Dia pantas mendapatkan cinta yang begitu besar dari banyak orang. Ara menggumam dalam kepalanya. Dia kembali melihat pada kamera dan fokus pada pekerjaannya.

"Ara...," panggil Nemo, dan yang panggilpun menoleh. "Ayo kita ke backstage."

Ara mengikuti Nemo ke backstage dan menuju sebuah ruangan khusus staf. Di sana, banyak staf berlalu lalang dengan sangat sibuk meskipun konser akan segera berakhir. Ara menebak betapa hectic suasana ketika tadi Jungkook harus bersiap dalam waktu cepat. Para staf pasti yang paling sibuk dan profesionalitas kerja mereka sangat dipertaruhkan di sat seperti itu.

"Taruh kameramu di sana," ucap Nemo sambil menunjuk menggunakan dagunya pada atas meja.

"Kau terlalu mendalami peran, Ara. Santai saja. Kau bukan staf sungguhan. Jungkook akan memarahi mereka kalau sampai kau kelelahan."

Ara menoleh ke arah sumber suara. Ada Taehyung yang sedang bersandar pada daun pintu dan tengah memperhatikannya. Ara menaruh kamera yang sejak tadi ia pegang ke atas meja sambil tersenyum. "Tidak apa-apa. Menjadi staf juga sangat menyenangkan."

Ara menoleh pada Nemo, "Kalau Jungkook memarahimu, katakan saja padaku. Nanti aku akan memarahinya."

Nemo tertawa mendengar apa yang Ara katakan begitupun Taehyung. Pria itu berjalan lalu duduk di kursi berjejer tempat Nemo dan Ara juga mendudukkan bokong mereka di sana.

"Kau tak keberatan jika harus disembunyikan seperti ini?" tanya Taehyung pada sosok gadis yang merupakan kekasih dari salah satu member BTS itu.

"Aku tidak keberatan. Karena Jungkook sangat menikmati pekerjaannya, jadi aku tak mau mengacaukannya. Namanya besar karena pekerjaannya ini. Bukankah aku harus mendukungnya? Jika itu dengan cara berpura-pura menjadi staf, aku sama sekali tak merasa keberatan," jawab Ara.

BLINDED BY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang