Selamat datang di Extra Chapter ✨
Di bab ekstra ini aku fokus menceritakan tentang JK-AraSemoga kalian suka 🤍
🍁🍁🍁
.
.
.
.
.Beberapa jam kemudian ....
Suara bel terus berbunyi sejak lima menit yang lalu. Ara mendengarnya tetapi dia enggan beranjak dari tempat tidur. Dia tengah membaca berita bahwa Ailee telah resmi dikeluarkan dari girlband yang membesarkan namanya selama ini.
Tak Hanya itu, Hybe juga telah memutus kontrak dengan Ailee. Tentang Dania, Ara tak tahu begitu banyak. Tapi, dia sempat mendengar dari Hobeom jika model internasional tersebut tak jadi di pakai oleh Hybe sebagai bintang iklan produk mereka.
Kembali pada bel yang masih berbunyi, karena Eunji sedang tak ada di apartemen Jungkook yang merupakan tempat tinggal Ara sekarang, mau tak mau Ara bangun lalu berjalan menuju pintu luar.
"Siapa yang bertamu siang-siang begini, sih? Paman Yoonji?" tebak Ara. Karena dia berpikir jika itu ibunya atau Minji, mana mungkin membunyikan bel, pasti langsung masuk karena sudah tahu password apartemen tersebut.
Dengan langkah gontai, Ara membuka pintu. Dia melihat sosok pria bertubuh tinggi dan tegap di depannya. Sejenak, Ara berpikir di mana terakhir kali dia melihat pria itu sebab dia seperti pernah melihat, tetapi dia lupa.
"Selama siang, Nona Ara. Saya Park Siwan, pengawal Jungkook," sapa pria itu dengan sopan. Dia bahkan membungkuk secara formal beberapa detik ketika memperkenalkan diri.
"Ya, ada apa, Park Siwan?" tanya Ara tampak bingung.
"Saya hanya ingin memberitahu jika Jungkook, dia baru saja mengalami cidera. Kakinya patah saat latihan halang-rintang minggu lalu." Siwan berucap dengan wajahnya yang terlihat begitu meyakinkan.
"Patah kaki? Halang-rintang? A-apa maksudnya itu?" Ara terlihat mulai panik.
"Semacam latihan yang dilakukan di hutan, medannya berlumpur tebal, dalam, dan kental. Jungkook harus mencapai garis akhir dalam waktu maksimal 1 jam. Di tengah proses itu, instruktur menyuruhnya push-up lalu merangkak. Saat itu, kakinya terpeleset dan jatuh ke sungai. Lalu kakinya membentur--"
"Di mana dia sekarang??!" sela Ara.
Gadis itu membelalak dan tangannya terlihat gemetar dengan derai air mata yang tak hentinya berjatuhan dari kelopak matanya.
Siwan melipat mulutnya ke dalam beberapa saat lalu menoleh ke belakang sekilas. Dia kembali menatap seorang gadis cantik yang tengah kepanikan di depan matanya.
"Ikuti saya, Nona," ajak Siwan.
Ara segera keluar dari apartemen dan mengikuti Siwan. Dadanya bergemuruh ribut memikirkan bagaimana keadaan Jungkook. Sesekali dia mengusap air mata yang terus meleleh membasahi wajahnya itu.
"Tadi dia menghubungiku. Dia tak mengatakan jika mengalami cidera," isak Ara.
Dia masuk ke dalam sebuah mobil bersama Siwan dan hanya duduk diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya. Gadis itu hanya terus menangis tanpa suara dan berulang kali mengusap wajahnya.