Bener banget!
Kita udah sampai di penghujung cerita Blinded By Love!
Setelah berenti beberapa kali nulis naskah ini, akhirnya bisa sampai di Ending juga 🥲
Mungkin sama seperti penulis lain, ketika menulis bagian Ending aku juga merasa stres karena takut ga sesuai dengan ekspektasi pembaca, atau ada plot yang lupa aku terangkan sehingga masih gantung tanpa penyelesaian..
Itulah kenapa aku nulis bagian akhir dari naskah ini perlu beberapa hari. Karena aku bener² tertekan 😭
Tapi gimanapun akhir dari goresan penaku di naskah ini, aku berusaha untuk menuangkan ide sebaik mungkin versi aku..
Aku sudah berusaha keras 😭
Selamat membaca yaa ...
🍁🍁🍁
.
.
.
.
.
Ara tengah duduk di kursi panjang di sebuah taman bersama Ayah dan Ibunya. Dia yang sedang berada di tengah melirik menggunakan ekor matanya pada samping kiri dan kanan sebab orang tuanya sama sekali tak bicara.
Ara berdehem memecah kesunyian tetapi membuat suasana malah semakin canggung antara pasangan yang sudah bercerai tujuh belas tahun yang lalu itu.
"Maaf jika kedatangan kami membuat kegaduhan. Kami benar-benar ingin menyampaikan duka cita atas berpulangnya Aeri tadi malam. Tak ada maksud lain," ucap Eunji pada akhirnya.
Namun, meski ia tengah berbicara dengan Seojoon, dia sama sekali tak menoleh pada sosok yang diajak bicara.
"Ya. Terima kasih," jawab Seojoon singkat.
Pria itu bertingkah sama seperti Eunji. Berbicara seadanya, singkat dan tak mau terlibat pandangan dengan lawan bicara.
"Ya ampun, kaku sekali. Tadi Ayah bilang tak pernah benar-benar berselingkuh dari Ibu. Apa Ayah tahu? Ibu masih sering menangis karena rindu padamu," celetuk Ara berterus terang.
"Ara ...." Eunji berniat untuk menghentikan pembicaraan Ara supaya tak semakin membeberkan jika selama ini dia begitu kehilangan Seojoon dalam hidupnya.
Namun, saat dia tak sengaja bertemu pandang dengan Seojoon, Eunji langsung menoleh ke lain. Dia sungguh tersiksa karena debaran di dadanya semakin menggila.
"Sangat jelas terlihat jika kalian masih saling mencintai ...," gumam Ara.
Kalimat itu membuat kedua orang tuanya memberanikan diri untuk saling mencuri pandang.
"Kalian tak berniat untuk kembali bersama? Demi aku?" ujar Ara sambil melihat Ayah dan Ibunya secara bergantian.
"Ara ... Ayo kita pulang. Ini sudah waktunya kau minum vitamin," ajak Eunji sambil berdiri. Dia memegangi tangan Ara dan hendak membawa putrinya itu pulang.
"Jiya ...." Seojoon ikut berdiri. Kini, kedua orang tua Ara tengah saling berhadapan di depan Ara.
"Aku bisa pulang sendiri, Bu. Kau bicaralah dengan Ayah. Kurasa, memang banyak hal yang harus kalian bicarakan berdua," ucap Ara. Dia pun berdiri di tengah-tengah Ayah dan Ibunya sembari memandangi mereka secara bergantian.
"Kau pulang bersamaku. Aku tak akan mengijinkanmu pulang seorang diri apalagi setelah kejadian tadi malam, Ara," tutur Eunji sembari menoleh pada sosok putrinya itu.
