🍁🍁🍁
.
.
.
.
."Hei! Wanita jalang! Berani-beraninya kau melakukan itu pada Jungkook kami!" pekik salah seorang penggemar yang tengah berusaha menerobos para pengawal yang berusaha melindungi sepasang kekasih yang sedang menikmati perpisahan mereka tersebut.
"Lepaskan dia! Kau itu hanya staf! Jangan bermimpi untuk memiliki Jungkook! Kau sama sekali tidak pantas!" ucap yang lain.
Ara tersenyum kecut, pandangannya masih bulat pada wajah Jungkook. "Keadaannya semakin tidak kondusif. Pergilah."
Ingin rasanya Jungkook meneriaki para sasaeng di sana lalu mengatakan bahwa dia sudah muak terus mengorbankan perasaannya demi memenuhi fantasi mereka. Tapi, dia tak bisa melakukan itu. Jungkook sadar bahwa dia tak boleh melakukan itu, demi banyak orang. Bukan untuk dirinya sendiri.
Jungkook harus mengorbankan perasaannya dan perasaan Ara untuk mereka di sana dan orang lain yang akan dirugikan jika Jungkook bertindak gegabah. Menjadi seorang Idol tidak selalu menyenangkan seperti yang mereka tunjukkan pada penggemar.
"Balas pesanku dan angkat panggilanku. Kau akan tinggal dengan bibi Eunji, kan?"
Ara mengangguk. Dia memberi jarak semakin lapang antara dia dan Jungkook.
"Aku pergi," ucap Jungkook sambil mengusap wajah Ara menggunakan kedua tangannya. "I love you."
Ara tersenyum lalu mengangguk beberapa kali. Dia mundur beberapa langkah dan memberi isyarat pada Jungkook untuk menutup kaca mobil. Bersamaan dengan itu, Mingyu baru saja tiba.
"Ke sana, ya." Jungkook pun memberi isyarat pada Ara supaya gadis itu pergi ke mobil yang ia tunjuk.
Ara menoleh pada mobil berwarna hitam yang baru saja tiba tak jauh dari tempatnya berdiri. Dia pun berjalan ke arah mobil itu. Terlihat Mingyu hanya membuka sedikit kaca mobil, hanya matanya yang nampak.
"Masuk saja, Ara. Ayo, langsung masuk sini," ucap Mingyu.
Ara menurut. Dia mengitari mobil Mingyu lalu membuka pintu mobil, ia duduk persis di samping kemudi. Setelah Ara masuk, Mingyu langsung mencium parfum beraroma cedarwood dan amber dari mantan kekasih Jungkook BTS tersebut.
"Wah ... Bodyguard banyak sekali. Sasaeng juga banyak. Kau dan Jungkook hebat sekali bisa melewati ini semua." Mingyu berujar sembari memperhatikan sekitar.
Sudut bibir Ara terangkat sedikit kala mendengar apa yang Mingyu ucapkan. Gadis itu baru saja putus cinta, dia juga tengah berusaha melawan traumanya. Yang artinya, dia sedang tak baik-baik saja.
"Kita langsung pulang atau kau mau ke mana dulu?" tanya Mingyu. Kali ini dia menoleh pada sosok yang ia ajak bicara.
Mingyu berdehem beberapa kali sebab debar jantungnya semakin kacau di kala Ara menoleh padanya. Ara memang secantik itu. Dia dapat membuat para pria terpikat hanya dengan memandanginya dalam beberapa detik meskipun dia tak melakukan apapun.
"Aku ingin pulang. Apa kau tahu alamatku? Maksudku, Jungkook sudah memberitahumu?"
"Apartemen Jungkook, kan?"
Ara terdiam. Mingyu dapat melihat jika gadis bak titisan bidadari itu tengah salah tingkah dan merasa malu.
"Santai saja, Ara. Kalian berkencan. Kita tinggal di negara yang tidak mempermasalahkan hal itu, jadi kenapa kau harus malu?" kekeh Mingyu. "Lagipula para selebriti memang begitu, jika berkencan mereka memilih untuk bertemu di tempat tinggal mereka daripada bertemu di luar. Karena itu bisa mengantar nyawa mereka sendiri ibaratnya."