About Chu! (17) Mirip Rasa Pertama

345 50 6
                                    






























































































































Hari ini, jelas waktu spesial dan tepat buat merayakan dua tahun jumpa kangen bareng Jennie. Moonbyul paling excited! Dia inisiatif mengajak Seulgi dan Jennie makan-makan di kosan minimalis sang pejuang rupiah berstatus lajang itu. Benar, kos Moonbyul.

Jennie pura-pura berbinar lihat gorengan mata sapi polesan gosong dari Moonbyul yang terbenam di hampir setengah liter minyak panas. Jennie tambah menggidik, Moonbyul jelas butuh istri. Dia bisa bangkrut cepat pake minyak sebanyak itu, belum lagi sama kesehatan. Jennie nggak lagi sok, tapi semakin ke sini, dia menyadari menghargai diri itu penting.

Pasalnya, bang bintang miskin terus, kesian dia. Capek kerja tapi modelannya nggak menyesuaikan isi dompet.

"Itu dagingnya lo bakar deh Jen," Moonbyul sibuk bolak-balik telur mata sapi, sambil di tangan pegang tutup panci pelindung ciprat minyak.

Jennie menggeleng, "Ntar gosong kayak telurnya, panggang aja!"

Tiba-tiba dari sudut, Seulgi dan monolidnya muncul keheranan. "Kirain kebakaran njir! Bau hangus bang! Itu telor dah matang, angkat woy!" Akhirnya jadi sibuk sendiri, refleks ambil spatula usang kapan tau di pake buat bantuin angkat telur mata sapinya, soalnya Moonbyul masih planga-plongo bertanya-tanya apa benar udah matang.

"Udah matang lah ini, aduh! Masa harus nunggu kuning keemasan?! Byul~ Byul~" Seulgi sempat kaget ternyata telur ini adalah gorengan yang ke-lima.

Jennie, dia cuma geleng-geleng nggak habis pikir. "Udah paling bener beli ayam geprek terus makan di kosan, malah ngide barbeque-an sendiri, Byul~ Byul~"

"Kawin deh kawin!" Decakan Seulgi kedengaran prihatin.

Jennie ngangguk. "Minimal pacaran Byul, lo nggak jelek-jelek banget kok!"

"Ogah kalau ujungnya ditinggal kawin 'kan Jen?" Moonbyul beneran iseng karena natap Jennie sambil balas geleng kepala nggak habis pikir. "Apalagi di paksa kawin, dijodohin sama singa, aduh! capek batin awal-awal ya Gi?" Makin senang pas Moonbyul usap-usap punggung belakang Seulgi.

Yang akhirnya, pukul telak dua manusia itu sampe cuma mampu usap dada, Moonbyul senyum bagai boss terakhir.

"Diem Byul! Dapet jodoh modelan Irene awal season kualat lo!" Seulgi masih balas sambil telaten bawa panggangan di atas kompor dan mulai tambah potong tipis daging sapi wagyu spesial desakan Moonbyul karena berpikir kawannya sudah sukses padahal cuma pergi buat sekolah.

"Boro-boro lah Gi, dia mana ada calon, dia nggak tertarik sama manusia nih kayaknya." Jennie geleng-geleng meledek.

"Ada, tapi masih males."

Sok banget mulutnya, tapi Seulgi terpukau dibalik panggangan, "Wih siapalah bidadari beruntung ini," Celetuk si sipit. Seulgi tunjuk-tunjukin telur gosong hasil chef bang bintang, menghina ceritanya, "Sadar diri Byul, liat!" Seulgi pindah telunjuk ke arah Moonbyul, "Mau sampe kapan makan telur goreng gosong? Mau sampe kapan sendiri? Anak gue 5, bahagia-bahagia aja gue tuh,"

Jennie dan Moonbyul mendecih, ya mereka kaum belum berpasangan, iri dengkilah dengarnya.

"Lo kaya gila!" Jennie lumayan keras dorong kepala Seulgi sampe ngaduh sakit, "Mau keluarga lo lengkap kesebelasan, kalo sukses soal cinta dan harta, ya ceritanya nggak bakal kayak gue, atau Moonbyul. Sadar sipit! gue juga mau!"

About Chu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang