bab 16 : merman

716 83 44
                                    

"Aaaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aaaaaa." Jeongwoo berteriak histeris sontak melompat ke pelukan Haruto, si vampir yang ikut kaget menjadi panik. Ditambah Jeongwoo yang sekarang berada di gendongan koala nya.
Mereka berlari menjauh dari mahluk yang telah memegang kaki Jeongwoo tadi.

"Siapa kau!!" Haruto bertanya namun si mahluk tampaknya menghela nafas malas.

"Aku yang seharusnya bertanya." Mahluk air itu mulai muncul ke permukaan, Jeongwoo menyembunyikan wajahnya di dada bidang si vampir. Masih takut sebab kakinya disentuh bahkan digeret oleh si mahluk bertelinga panjang itu.
"Siapa kalian? Kenapa kalian berada di kawasan rumahku tanpa izin? Berbuat hal-hal mesum lagi."

Haruto terdiam melihat mahluk itu duduk di batu besar, tidak memiliki kaki melainkan sirip berwarna biru toska yang cantik dengan telinga runcing dan rambut panjang.
Mahluk itu merman.

"Vampir Carikan bajuku." Haruto mengangguk dia bahkan melupakan jika masih telanjang bulat saking kagetnya dengan insiden kepergok berciuman panas dengan penduduk setempat aka merman itu.

Haruto menutupi tubuh Jeongwoo dengan jubahnya, lalu dirinya mengenakan celana panjang dan menunduk sopan ke arah merman itu.

"Maafkan kami, kami hanya mencari tempat untuk istirahat."

"Benarkah?" Haruto mengangguk.
"Hmm aku yakin jika aku tidak datang kalian pasti sudah bercocok tanam di rumahku! Tanpa izin dan itu sungguh tidak sopan!!" Jeongwoo menunduk malu.

"Maafkan kecerobohan kami tuan." Haruto menoleh menatap Jeongwoo yang menunduk dengan wajah merah bahkan telinganya ikut memerah, lucu sekali.

"Bagaimana cara kalian membalas tindakan tidak terpuji itu?"

"Kami akan segera pergi."

"Aish bukan itu maksudku." Merman itu menggerutu menatap Haruto sebal.
"Kalian harus membayar perbuatan kalian. Sebelumnya perkenalkan aku Arthur pemilik sungai ini dan siapa nama kalian?"

"Saya park Jeongwoo."

"Dan kau..."

"Dia vampir." Si merman tampak terkejut namun berusaha menyembunyikan.

"Kalian harus membantuku untuk mencari ikan bersirip merah yang ada di hulu sungai ini." Arthur menjelaskan kembali.
"Jika tugas kalian sudah selesai kalian boleh meninggalkan kawasan rumahku ini. Namun jangan berani-berani nya untuk kabur aku punya sihir." Arthur menatap mata si manis lalu detik selanjutnya Jeongwoo tersentak saat gravitasi menarik tubuhnya hingga terjatuh ke lantai.

Beberapa detik kemudian kakinya berubah menjadi sirip seperti milik Arthur.

"Dia sebagai jaminan."

Haruto menunduk menenangkan Jeongwoo yang terlihat panik karena tidak bisa lagi menggunakan kedua kaki manusia nya.

"Arthur tolong kembalikan kaki manusia ku." Si merman itu menggeleng kecil.

"Vampir itu yang akan mempertaruhkan kakimu. Jika dalam dua puluh empat jam dia tidak kunjung membawa ikan itu. Maka sirip mu akan abadi selama-lamanya." Jeongwoo menggeleng cepat menatap Haruto yang kini menggenggam tangannya erat.

MAGIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang