bab 17 : child

1.2K 109 62
                                    

Haruto berdecak pinggang menatap air sungai di depannya, ini sudah hampir tengah malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto berdecak pinggang menatap air sungai di depannya, ini sudah hampir tengah malam. Namun si merman bersirip merah itu tak kunjung muncul ke permukaan lagi.

Berbagai cara sudah Haruto lakukan seperti memanggil dan menyelam ke sungai namun hasilnya nihil sosok itu tak kunjung mau menunjukkan batang hidungnya.

Si vampir mendesah jujur dia kelelahan karena malam sudah larut dan waktu Jeongwoo semakin menipis.

Haruto tidak hilang arah dia membalikkan tubuh dan berjalan ke hutan meracik ramuan dengan tumbuh-tumbuhan seadanya, di akan membuat merman itu muncul ke permukaan karena air sungai terkontaminasi oleh ramuannya.

Dan benar saja saat ramuan itu dituangkan dalam kurun waktu kurang dari tiga puluh menit ada pergerakan yang membuat Haruto tersenyum lebar.

"Huwekkk pahit! Kenapa tiba-tiba air sungai berubah rasanya?" Merman itu mengusap lidahnya yang menjulur sembari menatap Haruto tajam.
"Kau lagi?"

Haruto mengangguk tengkuknya yang tidak gatal.

"Maaf karena mengganggumu, bolehkah aku meminta bantuanmu?" Merman itu melipat kedua tangannya di depan dada, menatap Haruto angkuh.

"Kau sungguh tidak sopan, tidak aku tidak akan membantumu." Saat hendak menyelam lagi perkataan Haruto mampu membuat merman itu terdiam di tempat.

"Jika kau pergi air sungai ini akan jauh lebih pahit rasanya." Haruto mengancam dan itu terbukti berhasil.

"Apa yang kau inginkan dariku?" Haruto berjalan mendekat, terjun ke dalam air untuk menggapai si merman.

"Temanku di tahan, kakinya berubah menjadi sirip." Si merman menaikkan alisnya.

"Arthur berkata jika aku harus membawa ikan bersirip merah."

"Arthur?" Tanya merman itu mencoba memastikan dan Haruto mengangguk yakin.

"Ya, Arthur meminta kau untuk kembali menemuinya." Dan yang selanjutnya terjadi adalah penolakan dari merman bersirip merah itu.

"Tidak. Aku tidak mau kembali."

"Ada apa dengan kalian sebenarnya?"

"Aku tidak mau."
Merman itu tampak ketakutan dan melanjutkan kalimatnya.
"Pergilah katakan kepada Arthur aku tidak mau pulang sebelum dia mengucapkan maaf kepadaku."

"Dengarkan aku, aku tidak tahu apa masalah yang terjadi namun sekarang omegaku berada dalam masalah. Tolong bantu aku." Merman itu tetap menggeleng menolak.

"Baiklah ini yang kau mau." Selanjutnya Haruto mengeluarkan kekuatan nya. Meletakkan tangannya di permukaan air dan secara ajaib tubuh mermaid itu terangkat beserta air yang menutupi tubuhnya membentuk seperti bola raksasa.

Si merman tampak terkejut dan berusaha untuk melepaskan diri dengan cara memukul bola air itu berkali-kali namun yang terjadi hanyalah sia-sia.

Haruto berjalan kembali ke hilir sungai tempat dimana dia meninggalkan Jeongwoo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAGIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang