bab 8 : red moon ⚠️

911 70 21
                                    

Ini 18+ guys plis yg gak suka skip next chap😓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini 18+ guys plis yg gak suka skip next chap😓


malam harinya mereka beristirahat di tepi laut, deburan ombak terdengar begitu menenangkan. Haruto tengah sibuk mengumpulkan ranting kayu untuk membuat api agar suhu sekitar menghangat, si vampir menoleh kesana-kemari mencari omega es namun tidak kunjung menemukannya. Sejak sampai dan memutuskan untuk bermalam disini Jeongwoo pergi pamit entah untuk menenangkan diri, dan sekarang malam mulai larut. Keadaan sekitar pun mulai gelap gulita.

Saat api benar-benar sudah jadi Haruto duduk dengan tenang menikmati suasana, deburan ombak pantai begitu menenangkan dan angin sepoi-sepoi yang membuat rambut vampir blue blood itu berhamburan. Langit malam tampak begitu terang, tidak ada awan yang menghiasi melainkan ribuan bintang dan bulan purnama merah yang begitu indah.

Haruto terdiam sejenak.

Redmond

Bulan merah yang terlihat di angkasa begitu memesona, bukan hanya warnanya yang kemerahan bulan juga tampak lebih besar dari biasanya.

Haruto menikmati suasana dalam diam sebelum indra penciumannya mengendus aroma bunga gardenia bermekaran.

Ini feromon omega es.

Haruto bangkit dari duduknya menajamkan penciuman dan berjalan mendekati aroma yang begitu memabukkan ini. Si vampir berjalan menyusuri semak-semak lama kelamaan feromon Jeongwoo semakin tercium jelas dan mampu membuat Haruto mabuk kepayang.

Tanpa sadar taring si vampir melewati belahan bibirnya.

Haruto mengerutkan kening ketika mendengar seseorang merintih kesakitan lalu terkejut melihat omega es yang meringkuk dengan tubuh polos tanpa sehelai benang menutupi, sejenak Haruto menelan ludah dalam-dalam melihat bagaimana tubuh Jeongwoo yang terlihat sempurna tanpa cacat sedikitpun, kulitnya terlihat seperti kapas dan lekukan tubuh yang begitu seksi. Si blue blood tidak bisa melewatkan sedetik pun dari objek yang sangat menarik itu. Si vampir juga dapat melihat perubahan yang terjadi pada tubuh omega es itu terlihat tumbuh telinga dan ekor serigala abu abu. Saat Jeongwoo menoleh ke arahnya, Haruto dibuat terkejut dengan wajah Jeongwoo yang memerah, sorot mata berubah menjadi biru yang kental dan kumis seperti kucing yang terlihat menggemaskan.

"Vampir..." Ucap Jeongwoo lirih dan lemas menatap Haruto memohon.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya si vampir ketus.

"Panas..." Jeongwoo tanpa sadar menitihkan air mata.
"To-tolong,... Panas vampir tubuhku seperti terbakar."
Haruto enggan mendekat tetap melihat dari jarak agak jauh. Masih mengamati situasi apa yang sebenarnya terjadi dengan Jeongwoo.

MAGIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang