Pagi itu Zara sudah duduk di ruang tamu sambil menunggu sarapan siap, di sela waktu kosong dia bermain ml dan Maja datang menemuinya
Maja : " Oi, masih pagi udah gede aja tu bunyi ml, sekolah kamu gimana " tanyanya yang pagi itu masih menggunakan sarung dan duduk menemani adiknya
Zara : " Hahaha, kayak ga biasa aja kalo pagi pagi aku duduk di sini sambil push rank, kemarin aku udah daftar di SMA negeri, kemungkinan Zara keterima Karna dari kemarin nama Zara ga turun ni, coba liat " Zara meninggal game dan menunjukkan grafik penerimaan siswa baru di SMA itu ke depan wajah Maja
Senja : " Mana sini aku duluan liat " tiba tiba senja datang dari belakang mengambil hp yang ingin di berikan pada Maja
Zara : " Bang senja, kan Zara mau ngasih liat ke bang Maja dulu, kenapa rebut rebut sih "
Maja : " aneh, tiba tiba datang udah siniin hpnya senja "
Senja : " nih nih, lagian kamu kenapa ga di sekolah swasta dekat kami, kan bisa aja kamu di sana "
Zara : " Bella ga di sana, aku mau ikutan sama Bella "
Ayah : " siapa bilang " ayah yang baru turun dari kamarnya ikutan nyeletuk
Senja : " apa spesialnya sih anak itu sih, sampai sampai kalo sekolah harus dia terus, coba orang baru kali zar, kamu itu cuma di manfaatin sama dia, tapi kamu ga sadar sadar, coba belajar keluar dari zona nyaman kamu " senja menceramahi Zara yang slalu apa apa harus dengan Bella
Zara : " tau apa sih bang tentang Bella, yang berteman baik sama Bella itu aku bukan bang senja, lagian aku ga merasa dia manfaatin aku, toh kami sama sama punya apa yang kami butuhkan, lagian Abang ga perlu atur Zara lagi, kalo mau pergi ninggalin Zara toh silahkan aja, lagian kalian ga sayang Zara, dan kalo bukan Bella yang bakal nemenin Zara kedepannya siapa "
Maja : " perbaiki perkataan senja, benar sedikit yang di katakan senja, zona nyaman dia ga bisa di ganggu, sama kayak loh senja emang Lo mau nurut sama ayah bunda buat ikutan sama gue ke Sumatra, lagian kan itu hak si Zara, gue yakin kalo dia bisa masuk sekolah favorit malah baguskan buat perkembangan dia "
Senja : " bener juga yaudah deh terserah kamu aja "
Ayah : " Zara tetap harus di sekolah kalian berdua, Karna apanya selama ini ayah ikutin kan mau Zara di negri waktu SMP, kamu sekarang ikuti ayah, ayah bawa Bella juga untuk di sana "
Zara : " ayah ini bukan urusan bisnis lagikan, kalo bisnis Zara gamau ikut, lagian masa apa apa di kaitkan dengan bisnis "
Ayah : " ini bukan bisnis, semenjak kakak kamu di sana ayah jadi donatur terupdate di sekolah kakak kamu, kalo kamu lanjut di sana juga ga masalahkan, lagian itu sekolah bagus kalian itu tetap namanya IPA 1 walaupun beda kelas, karna laki laki di pisah dengan cewenya "
Zara : " lah ga seru dong, kalo pisah pisah gitu "
Maja : " dek kamu udah dewasa lagian dipisah tujuannya baik, tidak langsung kontak fisik dengan lawan jenis, mankanya si senja tu jomblo sampai sekarang ya karna itu "
Senja : " Maja jangan kurang ajar emang Lo ada pacar di sekolah ha, kayak bener aja ni bocah, udah lah zar kamu ikut kata ayah toh udah ga perlu susah susah daftar "
Zara : " satu sekolah tau status ayah ga, kalo tau nanti banyak yang cari muka sama Zara, malas banget ngeladenin orang munafik "
Ayah : " sejauh ini belum ada karna, ayah slalu melewatkan berbagai acara yang di selenggarakan sekolah "
Zara : " ...." Zara terdiam dan memikirkan apakah dia baiknya sekolah di sana, karna kan emang ayahnya tidak ada kerja sama apapun selain jadi donatur
Senja : " woi lama banget mikirnya, lapernih "
Maja : " kalo mau makan duluan udah sana adek gue masih mikir, jangan di persulit lah tolong senja " Maja marah pada senja yang slalu sembrono dengan adiknya
Zara : " Zara setuju masuk sana, tapi Zara sama Bella ga cape urusin berkas kan, ayah bisa bantu langsung masukin Zara sama Bellakan kesana "
Ayah : " bisa sayang, kamu mau kan ayah langsung nelpon teman ayah aja ya, biar besok kamu liat liat sekolahnya gimana ?? " Ayah bertanya pada Zara
Bunda : " udah semua yuk sarapan, kalian udah pada lapar kan "
Senja : " bunda lama banget sih liat nih senja udah kurus banget "
Maja : " manja banget, padahal udah mau ke Malay, tapi masih aja kayak anak anak "
Akhirnya mereka makan dan melanjutkan kegiatan mereka masing masing di rumah karna hari itu Minggu dan mereka beristirahat dengan tenang di rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
This a crush?
Teen Fictionseorang anak perempuan yang belum waktunya mengenal cinta, tapi ada sosok laki laki terkenal di sekolah seangkatan dengannya tapi dia tak tertarik sama sekali