Malam harinya benar Zara sekeluarga pergi kerumahnya pak rekan
Zara : " ayah bunda, bisa ga Zara di rumah aja "
Bunda : " seminggu aja dek masa ga bisa bunda bilangin "
Maja : " udah kamu ikut kata bunda aja, aman ko "
Senja : " tau manja banget "
Zara : " heh mulut ya bang senja, kalo aku manja udah dari awal kenal aja aku minta nginep di sana kalo kalian ga di rumah aneh "
Senja : " ya maap, udah kamu kerumahnya aja ya "
Ayah : " iya malam ini kita izin setelah wisuda kakak kamu ayah sama bunda antar kamu "
Zara : " aaa sudah lah, nasi sudah jadi bubur penat aku minta tolong sama Abang Abang ku " malam itu mereka benar benar pergi dan berkunjung ke rumah Arga, atau rekan ayah, mereka cukup lama berbincang, dan di sana Arga tidak ada, karna arga malam itu mempunyai agenda nongkrong dan les, jadi malam itu tak ada Arga
Keesokan harinya, di pagi hari di rumah sudah riweh, karna Abang Abang Zara perpisahan serta Maja dan senja sibuk dengan koper untuk keberangkatan mereka
Zara : " bang cepat pulang ya "
Maja : " h- beberapa jam ini kita masih ketemu dek, Abang janji pulang dengan baik dan dalam waktu yang cepat "
Senja : " kami pergi biar jadi contoh sama kamu kalo siap SMA itu masih ada jalur 1 lagi untuk di tempuh, jangan dulu langkahi Abang Abang mu "
Zara : " iya bang senja, kalian juga jangan aneh aneh di sana ya, ayah bunda ga mulai besok udah ga sama kalian lagi jadi, aku harap kalian bisa jaga diri "
Bunda : " dek, kamu aman kan nanti sore pulang langsung dengan pak rekan "
Zara : " iya barang Zara juga udah siap semua di mobil " mereka berangkat ke acara tersebut dan saat siang hari mereka foto studio dan sore ini Zara berpisah dengan Abang abangnya
Zara : " hiks, Zara ga bisa lagi manja manja sama kalian, kalian jauh, Abang Maja Abang senja, ingat ya di sana jangan aneh aneh, kalian berdua sehat slalu ya, jangan lupa kabari Zara terus, kalo bisa 24jam ya "
Senja : " kenapa nangis, Abang pulang kok nanti kalo libur, Zara baik baik ya di sini, jangan nakal nakal apalagi kau sekarang semakin luas pergaulannya, semakin banyak yang di kenal, semakin dewasa untuk memilih dan semakin bahagia, Abang harap Zara bisa susul Abang Abang, bukan langkahi Abang ya " di pelukan senja Zara masih menangis dan meneteskan air mata, karna dia tidak pernah dekat dengan senja, tapi ntah kenapa saat senja berpamitan airmata itu bercucur untuk senja
Ayah : " dek kamu sehat sehat ya, ayah sama bunda dalam waktu 2 Minggu ini, ga bisa awasi kamu dari dekat, jadi baik baik ya sama Arga, jangan melawan sama papa mama Arga kamu harus nurut ya "
Bunda : " bunda sama ayah ga lama kok, kamu yang baik baik di sini ya, eh itu kayaknya Arga jemput kamu "
Maja : " dek kami pergi dulu ya " Zara melepaskan pelukannya dari senja dan berlari memeluk Maja
Zara : " hari ini adalah hari yang ga pernah Zara mau, tapi Zara usahakan ikhlas untuk kalian berdua kuliah di luar, bang Maja jangan cepat cepat punya pacar ya, biar sayang Abang ke Zara ga luntur sedikit pun, Abang sehat sehat disana ya "
Maja : " Abang juga ga pernah mengira ini hari perpisahan dengan adik Abang terberat, kamu jangan sering sering malam harinya ya, sama kurang kurangi kopinya rajin makan ya walau ga ada Abang di rumah " tangis Zara pecah lagi saat Maja mengatakan tak ada Maja di rumah, Zara tak ingin melepaskan Abang abangnya
Bunda : " yuk pesawat kita akan landing sebentar lagi, get kita masih jauh kamu sehat sehat ya sayang bunda sama ayah antar Abang Abang dulu, nak Arga titip Zara seminggu ya, Minggu depan kalo orang di rumah sudah pada pulang tolong antar Zara pulang ya, jangan biarin dia sendirian ya "
Arga : " baik Bun, Arga akan slalu siaga untuk Zara "
Senja : " bro titip adik gue, ya kalo dia sedih coba hibur dia ya, kalo bisa lu harus jadi sosok pengganti Abang buat dia, jangan biarin dia nangis terus malam hari, gue minta tolong jangan biarin Zara sama cowo lain, karna gue percaya sama lu ga, gue titip ya "
Arga : " iya bang, hati hati bang, insyaallah aku bisa jaga Zara, Abang semangat kuliah diluar biar cepat pulang kesini "
Maja : " Arga titip Zara ya "
Arga : " iya bang hati hati " Arga melepas peluk adiknya dan meninggal adiknya dengan Arga untuk di jaga
Zara : " hiks hiks hiks " tanpa sadar Zara di peluk oleh Arga
Arga : " udah yuk pulang ini udah malam besok kita sekolah, kamu jangan nangis terus, Abang kamu pergi buat dia dan kamu juga, udah ya "
Zara : " siapa yang mau belain gue di depan orang yang nyakitin gue lagi besok "
Arga : " ada aku Zara "
Zara : " hiks hiks, lu bohong soal perasaan aja lu bisa bohong ga, ga mungkin gue bisa secepat itu percaya sama lu, kenapa gue di titipin sama orang jahat kayak lu sih, kenapa harus elu yang di anggap baik sama orang tua gue, sedangkan gue sebenarnya ga mau baik baik aja kalo sama lu karna lu jahat "
Arga : " aku minta maaf aku ga bisa jujur, udah ya ini udah malam kita pulang, gue bawa mobil, yuk kita pulang dan istirahat " Arga dan Zara akhirnya pulang ke rumah Arga
Brekan : " sayang duh capek banget kayaknya siap nangis, sini duduk dulu sama mama, minum teh ya "
Zara : " iya ma "
Prekan : " Arga, coba tanya bibi kamar Zara sudah siap atau belum untuk di tempati, biar Zara langsung ke kamar dan istirahat "
Arga : " sebelum jemput Zara tadi Arga udah ke kamarnya, kamarnya udah selesai dari tadi, pa Arga keatas dulu ya antar koper zara "
Mama : " ga habis ini, kamu temani dia dulu sampai dia tidur "
Zara : " gausah ma, Zara istirahat sendiri aja "
Brekan : " ga apa Zara biar kamu tenang ya sayang, udah yuk mama antar kamu ke kamar kamu ya " mama Arga mengantar zara ke atas dan di susul oleh Arga yang sudah membawa segelas air, ternyata Zara sudah ingin tidur saat Arga sudah sampai di kamar itu
Brekan : " Arga kamu tungguin 1 jam biar zaranya nyaman dulu, nanti kamu baru balik ke kamar mu, ingat habis 1 jam balik, jangan sampai aneh aneh, mama turun mau istirahat juga, kamu inget ya kata mama "
Arga masuk ke kamar tersebut melihat Zara yang sudah tertidur pulas, saat memandangi Zara dia teringat oleh adiknya dulu yang pernah ada di kehidupannya, saat dulu setelah adiknya tidur pasti Arga meninggal satu kecupan untuk adiknya, tanpa sadar dia melakukan hal itu pada Zara
Arga : " mampus lupa lagi, ini Zara buka adik ku, semoga si Zara ga sadar, duh harus cepat balik ke kamar kalo dai tau gue cium mampus " tanpa di sadari ternyata Zara sadar akan kecupan yang di lakukan Arga, karna Arga sudah kembali ke kamarnya Zara pun akhirnya bangun
Zara : " idih, sok sok bilang lupa padahal mau, aaaa jadi keinget Abang, duh mampus kenapa gue deg degan ya, duh kok panas juga, ah gamungkin gue suka lagi sama Arga, ga ga ga aduh kenapa ini gue berdebar ya, ah lanjut tidur aja deh besok sekolah "
KAMU SEDANG MEMBACA
This a crush?
Teen Fictionseorang anak perempuan yang belum waktunya mengenal cinta, tapi ada sosok laki laki terkenal di sekolah seangkatan dengannya tapi dia tak tertarik sama sekali