"ahh enak banget seger juga" ucap seorang perempuan yang sedang duduk di atas kursi dengan kaki satunya yang ia letakan di atas kursi sambil meminum sebuah teh es dengan hikmat
"REN RENATA WOY" teriak seorang perempuan yang memakai kacamata bulat sambil meneriaki nama seseorang yang sibuk meminum minumannya di salah satu meja disana,merasa orang yang di panggilnya sama sekali tidak mengubris ia pun berlari ke arah meja tersebut lalu menjitak keningnya
"aw sakit nad" ringis seorang perempuan yang di panggil renata itu karena keningnya baru saja di jintak oleh perempuan berkacamata bulat di depannya
"itu balesan buat lo ren, seenak jidat lo aja ninggalin gua sama azzura di lapangan,mana daritadi kami berdua nyariin lo karena khawatir,lah lo malah enak-enak minum es disini mana sedep bener tuh keknya sampe kakinya di naikin" ucap panjang lebar perempuan berkacamata bulat yang bernama arnada itu
"ck..udah gua panggil kok kalian berdua,tapi kaliannya aja yang gak denger,bukan salah gua dong" ucap renata sambil mengelus keningnya yang masih terasa sakit
"apa?lo bilang bukan salah lo?terus salah kami gitu?!!" tanya arnada dengan emosi,baru saja ia ingin menjitak keningnya renata sekali lagi,namun dari arah belakang ada yang menarik bajunya
"ahh siapa sih yang narik baju gu- ehh zura" baru saja ingin memarahi orang yang menarik bajunya,namun niat itu ia urungkan karena melihat orang itu adalah azzura
"kok nad...huftt kok nada ninggalin zura sih,katanya mau nyariin renata yang hilang kok malah di kantin?" tanya azzura yang baru sampai dengan nafas yang belum teratur
"tuu" tunjuk renata menggunakan jarinya mengarah ke arah tempat duduk renata
"lah kok renata disini?katanya hilang nad?" tanyanya kepada arnada yang berada di sampingnya
"kita salah zura,ternyata nih anak gak hilang,tapi pergi ke kantin gak ngajak kita berdua" jelas renata kepada zura
"parah banget ya nad sih renata" ucap zura sambil memandang sinis renata yang masih berada di tempat duduknya,dan arnada hanya membalas ucapan azzura dengan anggukan kepala tanda setuju dengan ucapan sang empu
"hehe maaf ya zur nad,lagian gua udah haus banget" ucapnya sambil cengengesan
"terus kami gak?" ucap serempak azzura dan arnada
"yaudah deh sebagai permintaan maaf gua kek kalian berdua,kalian duduk biar gua aja yang pesen,sekalian gua traktir deh" ucap renata sambil berdiri dan mempersilahkan mereka berdua untuk duduk
"nah gini dong,gua jus jeruk ya ren satu" ucap arnada
"zura jus alpukat ya rena" sambung azzura sambil tersenyum
"iya iya,gua pesen dulu ya" balas renata,lalu ia pergi untuk memesan minuman nya,setelah renata memesan minuman mereka berdua,azzura dan arnada mengobrol tentang hal-hal yang mereka berdua lakukan kemarin saat hari minggu,hingga tak terasa renata sudah kembali,dan mereka berdua lanjut mengobrol dengan meminum minuman mereka masing-masing,dan setelah itu mereka bertiga masuk ke dalam kelas karena waktunya mereka untuk melakukan kewajiban sekolah
********
tring~tring~tring
bel berbunyi sebanyak tiga kali,menandakan berakhirnya pembelajaran hari ini,siswa dan siswi pun segera pergi dari sekolah mereka untuk segera pulang menuju rumah mereka masing-masing,begitu juga azzura dkk
"ehh ayo pulang" ucap azzura sambil memakaikan tas di punggungnya,dan melihat dua temannya yang juga sudah berdiri dari kursinya
"yaudah ayo kita ke depan gerbang,ntar kalo kita belum di jemput kita nunggu di halte depan sekolah aja" ucap arnada sambil membenarkan letak kacamatanya yang melorot
"yaudah gas ayo ke depan gerbang" kata renata,setelah mengatakan itu ia pun berlari keluar dari kelas meninggalkan mereka berdua lagi,azzura dan arnada yang melihat renata yang sudah keluar kelas pun saling menatap
"ditinggal lagi?" kata arnada
"beneran teman kita?kok zura ngerasa bukan ya" kata zura,setelah mengatakan itu mereka berdua langsung berlari mengejar renata yang sudah lumayan jauh di depan mereka
********
"hosh hosh....akh-akhirnya sampe haa" ucap arnada sambil duduk di halte,menunggu mereka bertiga untuk di jemput
"iy-iyah huhh" balas zura juga ikut menyusul arnada untuk duduk
"ah kalian berdua,masa lari dari kelas kesini udah ngos ngosan,yang bener aje lemah dong" ucap renata sambil tertawa apalagi saat melihat ekspresi mereka berdua
"iya,iya ren iya" jawab arnada sambil memutar bola mata malas
"fiks bukan temannya zura sama nada" ucap zura sambil mengangguk
"haha bercanda zur nad" ucap renata,namun ia pun mendengus kesal saat melihat azzura dan arnada tidak membalas ucapannya
"ah lumah gak asik" ucap renata,yah seperti biasa ujung-ujungnya akan seperti ini,namun hari berikutnya mereka akan dekat lagi,seakan kejadiian kemarin hanyalah bahan bercandaan semata
"eh aku tuh udah di jemput duluan ya zur,ren" kata arnada kemudian melambaikan tangan dan masuk ke dalam mobilnya, meninggalkan azzura dan renata yang masih berada di halte bus
"ehh zur itu mobil lo sama gua udah mau kesini" ucap renata kepada zura
"ohh iya" balas zura,mereka berdua pun masuk ke dalam mobil mereka masing-masing,dan meninggalkan pekarangan sekolahan mereka
********
saat masuk ke dalam mobil,zura kaget karena yang menjemputnya adalah sang bunda "ehh tumben bunda yang jemput zura?"tanyanya karena bundanya itu jarang sekali menjemputnya, apalagi pulang dari sekolah
"iya sayang hari ini bunda yang jemput,yang sering jemput kamu itu tiba-tiba ambil cuti,karena orangtuanya masuk rumah sakit terus papa kamu ada rapat" jelas bunda zura
"ohh gitu ya bunda" balas zura sambil mengangguk mengerti
"iya sayang,udah ini mau pulang atau......ketempat yang zura mau?" tanya bundanya
"hmm zura capek bun,tapi ntar bisa beliin jajan di sekitar jalan pas pulang gak bun,zura mau nyemil" kata zura
"dijalan?gamau di mana gitu sayang?" tanya bundanya lagi
"zura mau di sana aja bund" kata zura
"yaudah kalo zura mau,emang zura mau beli apa?"
"zura mau beli telur gulung sama martabak bun"
"yaudah ntar kita beli ya" kata bundanya
"oke bun" balas zura sambil tersenyum
********
"udah dua itu aja?" tanya bunda zura
"iya bun ini aja cukup" ucap zura sambil melihat tiga kantong kresek yang ia bawa,yang berisi makanan yang tadi zura beli
"yaudah ayo pulang bun" ucap zura,lalu ia dan bundanya menuju mobil yang tadi mereka parkir tak jauh dari membeli makanan yang zura mau
*******
kalo suka sama cerita jangan lupa simpan di perpus...
sama vote dan komen ya guys,thank yousee u next bab all🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
BASE OBSESSION
Teen FictionAzzura Carrenza tidak tahu bahwa pertemuannya dengan laki-laki misterius yang ia temui saat itu akan menjadi awal dari sebuah kebahagiaan atau awal dari sebuah kehancuran? Apalagi laki-laki itu tiba-tiba tiba mengklaim bahwa Azzura adalah miliknya? ...