Azzura menatap kesal kearah 2 makhluk yang ada di hadapannya ini.
Ia memutar bola mata malas
"ish padahal zura kan udah kasih tau, tapi masih aja nanya, mana orang-orang ngeliat kesini semua lagi" batinnya merengut
Ya sedari mereka datang ke taman ini, semua orang terkadang melihat kearah mereka bertiga, bukan tanpa alasan orang-orang itu melihat kearah mereka, terutama saat renata yang berteriak atau memukul meja saat mendengar cerita dari azzura
"heh lo bisa diam gak sih" ucap arnada, ia pun juga mulai jengah terhadap tingkah laku satu temannya itu
"hmm...bener tuh kata nada, rena jangan teriak-teriak" timpal azzura, mendengar itu renata pun hanya menyengir
"ya lagian, gua terlalu excited tau dengerin cerita dari zura, apalagi kan ini cerita zura sama....pacarnya" ucap renata, namun saat kata terakhirnya ia mengedipkan sebelah matanya kepada azzura
"tapikan gausah teriak kek orang gila, bikin sakit telinga" ucap arnada
"hehe...iyadeh maaf" ya pada akhirnya renatalah yang mengalah
Melihat itu azzura pun tersenyum, ya setidaknya walaupun tingkah laku kedua temannya ini sedikit spesial mereka berdua tulus berteman dengannya.
"terus zura gimana lanjutannya?lo bilang kan lo udah nolak si alken, kok tetep jadian?" tanya renata kepo
"Sebenarnya lumayan panjang sihh, terus pada akhirnya mau gak mau zura terima" ucap azzura
"hah? maksudnya?" ucap mereka berdua tak mengerti, mendengar itu azzura tersenyum
Flashback On
Azzura pun sontak mundur kebelakang saat laki-laki yang ada di hadapannya ini mendekat kearahnya
"jadi lo suka sama gua?" tanya laki-laki itu tiba-tiba kepada azzura
"h-hah?" azzura pun terdiam, ia ingin mundur lagi, tapi di belakang tubuhnya sudah ada tembok yang menghalangi niatnya itu
"b-bisa lepasin z-zura?" ucap azzura sedikit gugup, karena laki-laki itu mengurungnya dengan kedua tangannya yang di letakin di sampingnya kiri dan kanannya
"jawab azzura carrenza." Ucap laki-laki itu, namun azzura hanya diam dan menunduk kebawah tak berani untuk menatap wajah laki-laki yang ada di depannya ini
"maaf alken zura gabisa" jawabnya sambil memberanikan diri untuk melihat laki-laki yang ada di hadapannya ini, ya dia......Alkenandra
Melihat azzura yang menatap wajahnya alkenandra pun menaikkan sebelah alisnya, dan tersenyum miring
"makasih udah nyatain pera..."
"mulai detik ini lo milik gua carrenza." ucapnya dengan lantang, tanpa memperdulikan ucapan azzura yang ia potong dengan seenaknya
Mendengar itu azzura pun terdiam, sambil mengedipkan matanya beberapa kali
"k-kan tadi zura udah jawab, zura gamau sama alken" ucap azzura sambil mendongak menatap manik mata alkenandra
"bukannya lo suka sama gua?" tanya alkenandra sambil melangkah kebelakang dan memasukan satu tangannya ke kantong celananya
Mendengar itu azzura pun meneguk air ludahnya susah payah, ya sekarang ia rasa pipinya memanas, apalagi alkenandra yang menatapnya sedari tadi
"y-ya kan tapi z-zura gamau...." ia pun terdiam
"gamau apa zura?" tanya alkenandra dengan suara yang rendah
KAMU SEDANG MEMBACA
BASE OBSESSION
Teen FictionAzzura Carrenza tidak tahu bahwa pertemuannya dengan laki-laki misterius yang ia temui saat itu akan menjadi awal dari sebuah kebahagiaan atau awal dari sebuah kehancuran? Apalagi laki-laki itu tiba-tiba tiba mengklaim bahwa Azzura adalah miliknya? ...