Base Obsession-6

911 32 0
                                    

"loh cabenya zura" kata zura sambil menatap sendu cabe yang berada pada mangkok bakso milik galen itu

"kok dimasukin semua!, kan zura juga mau cabenya" ucapnya nyalang kepada Alkenandra yang ada di depannya, namun ia malah menatap Azzura dengan tatapan datar, seolah tak melakukan apapun

"lo gabisa, ntar sakit" ucap alkenandra dengan singkat

"zura bisa kok" balasnya

"heleh, ntar nanges" kata renata, namun zura hanya diam sambil menatap renata dengan kesal

"tapikan zura mau nyobaa" kata zura sambil mendengus  kesal

"alah bocil, gausah makan pedes" kata arnada sambil tersenyum, tersenyum menahan tawa, karena kesal zura pun berdiri sambil mendatarkan wajahnya, bukannya kelihatan seperti orang yang marah, zura malah kelihatan seperti anak kecil yang tak di belikan permen oleh ibunya

"tau ah kalian nyebelin" ucapnya sambil menekuk kedua alisnya, lalu pergi dari sana sambil berjalan dengan menghentakan kakinya beberapa kali

"gimana?" tanya renata

"susulin?" jawab arnada, dan renata menganggukan kepala tanda setuju, bisa gawat kalo zura benar-benar ngambek kepada mereka berdua, sangat sulit untuk membujuknya nanti

"kami permisi dulu, maaf menganggu kalian" ucap arnada sendiri, kenapa sendiri?ya karena renata sudah pergi duluan dari sana meninggalkan arnada sendirian

"gapapa cantik tenang aja" balas teja sambil tersenyum, namun arnada tak membalasnya, setelah mengatakan itu ia langsung pergi dari sana untuk segera mengejar renata untuk membujuk azzura

"yang terakhir kalem" kata teja

"iya, yang pergi duluan tadi itu renata ya?" tanya galen

"iya keknya" jawab teja

"eh yang pertama itu zura ya?keknya bau-bau calon bu bos nih kiw" goda galen, dan di lanjutkan oleh teja

"eh kok diem?jadi beneran?" tanya teja lalu ia menatap kearah galen

"demi apa?dede gemes tadi calon bu bos?" ucap galen tak percaya, ia kira selera seorang alkenandra adalah perempuan yang dewasa, dan sexy namun taunya malah kunti bogel, canda yang pendek dan gemesin mana rada-rada polos lagi

"wah ternyata tipenya kenan yang imut, sama yang polos-polos gitu ya haha" kata teja sambil tertawa, namun sang empu yang lagi di bicarakan malah tak perduli sama sekali, ia sibuk memikirkan sesuatu di dalam pikirannya, begitu juga dengan spesies yang sama seperti alkenandra, yaitu sekala ia hanya diam sambil memakan makanannya dengan tenang

********

"ya zura yaa..." tawar arnada

"humm, oke zura mau" ucapnya sambil tersenyum, dengan hanya mengatakan "zura mau di lengkapin kan barbienya?biar kami yang beli gimana?" hal itu, zura setuju untuk tidak ngambek, ya zura bisa saja membelinya sendiri, namun bundanya (Ilona) tak memberikan izin, karena set barbie milik zura sudah sangat banyak dirumahnya, makanya tak di beri izin untuk membeli lagi

"yaudah pulang sekolah ya, sekalian gua juga mau beli satu" kata arnada

"lo juga mau beli nad?" tanya renata

"iya, lo juga beli sana, biar samaan kita" jawab arnada sambil menaik turunkan alisnya

"biar zura yang ngerekomendasiin barbienya, kan zura" kata arnada kepada zura

"oke, ntar zura pilihin yang paling cantik" jawab zura sambil tersenyum ceria, ya mood nya sudah baik, malahan jauh lebih baik

"oke pulang sekolah langsung" kata arnada sangat semangat, namun saat mereka bertiga lagi asik-asiknya membahasa soal jam sudah masuk bersama keempat laki-laki yang makan bersama mereka tadi

"keknya udah baikan deh " bisik teja kepada galen

"iya keknya, syukur deh dede gemes udah baikan sama temennya" bisik galen membalas bisikan dari teja, namun alkenandra hanya menatap azzura dengan pandangan yang sulit di artikan

********

"ayo ke parkiran" kata renata

"iya, langsung otw parkiran aja, gimana zur?" ucap arnada

"zura ikut aja, asal pas pulang kita beli barbie dulu" balas zura dengan ceria

"iyadong, pasti itumah" balas arnada sambil tersenyum

skip parkiran

"eh tunggu ada yang aneh" kata renata saat masuk ke dalam mobil

"kenapa rena mobilnya?" tanya zura saat melihat renata seperti melihat kejanggalan dalam mobilnya

"tautuh, kenapa rena?" tanya arnada juga

"bentar deh, ini ada kek hmm tanda apa ya ini di layar mobilnya?" kata renata, ia masih bingung dengan mobil yang baru di beli oleh papanya ini, terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan simbol-simbol

"tapi kek tanda donat gini, ini kek ban atau donat?" ucap renata sambil memperhatikan tanda yang ada di layar mobilnya itu

"coba lo cek deh ren" suruh arnada, karena renata punya firasat akan sesuatu, ia pun keluar dan melihat kearah firasatnya...

"tuhkan bener, ah bangs*t siapa yang ngempesin ban mobil gua anj"
umpat renata saat melihat ban mobilnya yang kempes di bagian belakang, karena mendengar umpatan dari renata, azzura dan arnada pun turun dari mobil

"kenapa rena?" tanya zura yang mendekat ke arah renata

"tuh lihat, ban mobil gua di kempesin,bajing*n" jawab renata, sambil menatap sekitarnya melihat apakah ada orang yang mencurgikan, namun sekitaran sekolah mereka sudah sepi, karena memang mereka keluar kelas lebih lambat, karena ingin piket

"Lah terus gimana kita pulang?" ucap arnada menatap ban yang sudah kempes itu dengan murung

"sumpah, ini orang pada gaada kerjaan apa ya, masa ngempesin ban mobil orang, mana sepi lagi" maki renata

"terus gimana nih, hp gua lowbeat baterai nya" kata arnada

"sama gua juga nad" jawab renata

"eh ini zura masih punya baterai kok" kata zura yang membuat renata dan arnada tersenyum

"oh iya, kan zura jarang main hp di kelas" ucap arnada, namun saat zura menggeledah tasnya

"loh kok gaada" kata dari zura yang membuat renata dan arnada panik

"ah jangan gitu dong zura gak lucu" kata renata sambil membantu mencari hp di tas zura

"zura ntar gajadi beli barbienya kalo lo bohong zur" kata arnada, berharap zura hanya berbohong

20 menit berlalu~

"haaa......hari makin sore" ucap renata

"zura pengen tidur di kasur" kata azzura

"akhh....sumpah kalo ketemu sama orang yang ngempesin ban mobilnya renata bakalan gua tonjok" ucap arnada sambil mengusap kasar mukanya

"siapapunn tolongin zura,nada sama rena" kata zura sambil melihat ke langit

"ehh lo kalian kok disini?"

********

malam guys....
ohh ya cuman sampe 900 san kata yaa

jangan lupa vote kalian pada yaa

see u next bab all🐣




BASE OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang