"j-jangan-jangan"
"DORR"
"HUAAA!" teriak mereka berdua sambil menutup mata, namun beberapa detik kemudian mereka mendengar sebuah tawa yang lumayan keras
"ehh" zura yang pertama membuka matanya dan ia bisa melihat bahwa ada 4 pemuda yang sedang menatap dan menertawai mereka berdua
"hahaha anjir lo berdua takut?" tunjuk galen kepada mereka berdua sambil tertawa
"haha mana pake segala pelukan lagi" sambung teja sembari memegang perutnya yang sakit karena tertawa, azzura dan arnada yang mendengar itu pun hanya terdiam karena malu
"ck...lagian lo pada kenapa ngagetin kami berdua?" tanya arnada sambil membenarkan kacamata nya
"lah harusnya kami yang nanya, kalian berdua ngapain disini?apalagi disini sepi" tanya balik galen
"zura sama nada mau pulang kerumah, soalnya jalan di depan di tutup" jawab zura
"ohh gitu" ucap galen sambil mengangguk
"kalian emang ngapain disini?" tanya zura
"kami mau ke mar-...main main ya kami mau main" ucap teja sambil tertawa garing
"oh" ucap arnada singkat
"udah yuk zur, kita pulang kerumah lo" ajak arnada sambil memegang tangan zura, dan berjalan melewati mereka berempat dengan cuek
"udah ya kami duluan bye" ucap arnada lalu pergi dari sana bersama dengan zura di sebelahnya.
"yang satu lagi mana?" tanya galen sambil melihat zura dan nada yang sudah tak terlihat di balik perempatan jalan di gang itu
"gatau, terus lo kenapa nanya gitu?naksir lo" ucap teja sambil memperbaiki bajunya
"kek nya iyadeh" jawab galen sambil memegang hatinya
"cih...dasar buaya lo" ucap teja
"lo ngaca bego" balas galen
"gua mah kalo punya satu cewe ya pacaran satu cewe itu, kalo udah putus mah baru cari yang baru" jelas teja sambil membanggakan dirinya
"gak kek lo tuh, si cewe yang lo tembak satu minggu lalu belum putus kan?terus kemaren lo nembak adkel kan?" ucap teja sambil mengejek kearah galen
"kalian berdua sama, faham." ucap sekala sambil menatap mereka dengan tatapan tajam, melihat itu galen dan teja kicep tak berani membantah
"cabut" titah alkenandra, mereka berempat pun segera pergi dari sana
********
"Ahh kenyang" gumam arnada
"hmm...nad" panggil zura
"kenapa?"
"ohh ya lo tadi mau bilang apa?pas sebelum mereka ngagetin kita?" tanya arnada menatap zura
"ahh gajadi, gak penting juga" balas zura sambil meminum teh es buatan mereka
"ck...gitu lo zur, sering bikin kami kepo" kata arnada yang juga meminum teh es buatan mereka itu
"huhh.....zura tadi mau nanya" ucapnya
"nanya apaa?" tanya arnada sambil tersenyum
"kalo tiba-tiba jantung kita itu dag dig dug ser itu kenapa ya nad?" tanya zura
"pas zura cari di internet, katanya zura punya penyakit jantung, zura jadi takut" sambungnya dengan lesu, arnada yang mendengar itu menghela nafasnya
"nasib punya temen yang gak pekaan ya gini, zura zura, kasihan gua sama pacar lo nanti" Batin arnada
KAMU SEDANG MEMBACA
BASE OBSESSION
Teen FictionAzzura Carrenza tidak tahu bahwa pertemuannya dengan laki-laki misterius yang ia temui saat itu akan menjadi awal dari sebuah kebahagiaan atau awal dari sebuah kehancuran? Apalagi laki-laki itu tiba-tiba tiba mengklaim bahwa Azzura adalah miliknya? ...