BAB 9: VIRAL

74 53 8
                                    

Assalamualaikum, lop!

Hai, hai, hai, readers🤍

Jangan lupa bersyukur🥰

               ~SELAMAT MEMBACA~

Pagi ini, berbeda dari biasanya, kejadian semalam membuat kami semua ngedrop untuk manggung kembali, kini kami hanya fokus untuk pemulihan Kak Ello dan Pak Budi terlebih dahulu, kebetulan rekan Pak Budi tidak ada luka serius hanya saja seluruh badannya memar karena benturan keras saat pak sopir mendadak ngerem yang akhirnya menabrak motor yang di depannya.

Dengan cepat ku bergegas ke studio dan sekalian membelikan obat yang telah dipesankan Kak Ello kemarin untuk digunakan saat diurut nanti.

Sesampainya di studio, segera ku lihat kondisi mereka yang masih terbaring.

"Kak, Pak, gimana kondisi kalian, makin sakit ya?" ucapku antusias menanyakan keadaan mereka.

"Waduh, Ker. Ini badan terasa banget pegelnya, tangan saya juga kaku nih, masih menunggu tukang urut datang sebentar lagi," ucap Pak Budi dengan ekspresi sedang menahan sakit.

"Iya Ker, tinggal urut sedikit saja pasti mendingan kok, tidak perlu khawatir," jawab Kak Ello, sedikit menenangkan ku.

"Ini aku sudah belikan obat yang kemarin Kak Ello minta," ucapku sambil mengeluarkan bungkusan plastik berisi obat tadi yang kubeli.

Ntah bagaimana, tapi aku sangat menyayangi mereka ini, merekalah orang tuaku saat berada di sini. Saat aku sedang melihat luka memar dan keadaan bagian mereka yang terkilir, yang lain pun telah sampai ke studio.

"Hai Ker, Pak Budi, Kak Ello, gimana, makin sakit?" sapa Ewin dan menanyakan keadaan mereka.

"Sudah aman Win, tinggal urut nih," jawab Pak Budi mewakilkan.

"Syukurlah, Pak," jawabnya.

"Sudah dikabarin lagi tukang urutnya Pak? Kalau tidak biar dijemput saja," ucap Evan menawarkan menjemput tukang urutnya agar cepat sampai.

"Iya Pak, saya juga bisa ikut jemput," sambung Faras.

"Tidak perlu, mungkin dia sedang ada pekerjaan lain, takutnya kita mengganggunya," jawab Pak Budi.

"Kalian latihan saja dulu," sambungnya.

"Gimana mau latihan Pak, pikiran kami sedang kacau begini. Ngga nyangka banget sama kejadian semalam," ucap Faras memelas.

"Ngga boleh gitu dong Ras, kan semua sudah aman, saya dan Ello tinggal diurut saja, supir kita juga sudah aman tidak ada terluka juga," ucap Pak Budi menerangkan.

"Ayo dong semangat, katanya mau rilis lagu terbaru," sambungnya menyemangati kami semua.

"Iya pak, kalau kalian sudah bener-bener pulih, kami juga akan semangat kembali," jawab Ewin.

"Pasti, pasti pulih kok, ayo sekarang latihan, saya tunggu laporannya," ucap Pak Budi.

Dengan berat hati kami keluar meninggalkan mereka berdua di dalam kamar dan menuju ke ruangan musik untuk latihan, karena kami memang berencana untuk membuat lagu kedua kami.

Latihan pun kami mulai.

***

Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, kami pun beristirahat dan menemui Pak Budi dan juga Kak Ello di kamar, melihat keadaan mereka setelah diurut tadi.

"Udah siap latihannya?" tanya Pak Budi.

"Istirahat dulu pak," jawab Evan sembari duduk di lantai beralas sebentang karpet tebal.

"Gimana, Pak, Kak, sudah enakan?" tanyaku.

"Alhamdulillah sudah Ker, sudah bisa main futsal ini, hehehe," jawab Pak Budi dengan ketawa khasnya.

"Bisa aja Bapak," sambung Faras.

Kami bersyukur dengan keadaan mereka yang sudah lebih baik. Saat Ewin memainkan ponsel dan membuka sosial medianya, dia pun kaget dan membuat kami menatapnya.

"Ada apa Win?" tanyaku heran.

"Loh, ini beritanya tentang kejadian kita semalam nih," ucapnya sambil menunjukkan layar ponselnya kepada kami semua.

"Kok bisa mereka dapat informasi ya, perasaan semalam ngga banyak yang tau," ucapku.

"Wah parah ni paparazi nya," cetus Faras yang membuatku bingung atas ucapannya.

"Paparazi itu apa Ras?" tanyaku.

"Semacam fotografer yang sering mengikuti orang yang mereka sukai, semacam fans tersembunyi lah," jawab Faras menjelaskan.

"Oo gitu ya," jawabku mengerti.

"Ya wajar saja, nama kalian kan lagi booming toh, makanya bisa masuk berita kejadian semalam," ucap Pak Budi santai. Mungkin karena ini bukan kali pertama Pak Budi mendapat berita seperti ini, secara dirinya sudah lama menjadi produser di dunia entertain begini.

"Yang penting bukan berita buruk saja," sambung Kak Ello.

"Iya ya kak," jawab Ewin.

Setelah itu kami makan siang bersama dan melanjutkan latihan seperti biasanya, dan pulang ke penginapan masing-masing setelah selesai semuanya.

***

Sudah tiga hari dari kejadian kecelakaan di perjalanan pulang selepas manggung ke Jakarta, rasanya banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari kejadian itu. Baik buruknya akan menjadikan sesuatu yang berharga bagi kami semua.

Keadaan Pak Budi dan Kak Ello pun sudah baik seperti biasanya, dengan begitu Kak Ello selaku manejer dari Band kami memutuskan mengambil pekerjaan yang masuk kembali.

Doa kami semua pada awal pembentukan Grup Band ini pun terkabulkan, nama Ndoturs Band sudah merambah ke kancah internasional, tidak terlepas karena viralnya berita kejadian kami kemarin di media sosial, sehingga membawa nama Band kami meluas sampai negara tetangga.

Kali ini kami mendapatkan job yang sangat istimewa, untuk pertama kalinya Ndoturs Band diundang manggung ke luar negeri, Singapura.

Tidak hanya sebatas manggung biasa, tetapi kami menggelar konser untuk pertama kalinya. Sungguh membuat kami bahagia bercampur cemas.

Latihan demi latihan kami jalani sampai pada hari dimana kami harus terbang ke Singapur untuk persiapan dahulu sebelum konser. Kebetulan pada awal pembentukan Band ini, Kak Ello telah mempersiapkan visa dan paspor kami agar mempermudah jika ada job seperti ini, jadi sekarang tidak perlu repot untuk hal itu, hanya fokus untuk manggung saja.

Tibalah kami di Singapur, dimana konser Band kami itu akan terselenggara dua hari lagi, dan kami pun tidak menyia-nyiakan waktu luang yang ada dengan latihan dan berkeliling Ibu Kota negara ini terlebih dahulu, mengingat visa kami yang tidak banyak, maka kami menggunakan hari-hari dengan sebaik mungkin.

Hari pertama sampai kami langsung berkeliling, dan besok saatnya full latihan vokal dan alat di lokasi yang telah disediakan oleh rekan Kak Ello, karena rekannya Kak Ello lah yang memberi link kepada kami atas tawaran pekerjaan ini, jadi dialah yang mengarahkan kami di sini.

***

                    ~TERIMAKASIH LOP~

Komennnn yang banyakkk ya lop,,,

Jangan lupa vote juga

Terimakasih

Syahadat Kedua (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang