BAB 10: SIAPA DIA?

90 66 73
                                    

Assalamualaikum, lop!

Hai, hai, hai, readers🤍

Jangan lupa bersyukur🥰

               ~SELAMAT MEMBACA~

Setelah seharian semalam berkeliling dan berbelanja, saatnya hari ini kami gunakan untuk latihan karena bagaimana pun kami masih Band yang terbilang kecil yang baru saja merambah ke kancah internasional.

"Ayo, latihan dulu, ingat jangan terlalu lelah karena besok kita akan melangsungkan konser yang pastinya menguras energi banget," ucap Pak Budi.

"Baik, Pak, mohon doanya," jawab Faras.

Sebelum latihan kami pun membuat kesepakatan membentuk koreografi saat manggung besok dengan sebaik mungkin. Selanjutnya kami latihan vokal dengan serius sampai benar-benar selesai.

Disaat kami tengah latihan...

"Kalian jadi mau mengenalkan lagu kedua yang belum rekaman itu?" tanya Kak Ello yang mendekati kami yang sedang latihan.

"Masih bingung kami kak," jawab Ewin dengan ekspresi bingung. Memang benar kami masih belum tau keputusan mengenai hal itu.

"Tapi boleh sih, setelah dari sini kita rekaman langsung agar mereka yang udah dengar lagunya bisa mendengarkan lewat album online kita juga, siapa tau mereka suka," ucap Kak Ello memberikan ide.

"Boleh juga tuh guys, gimana?" tanya Evan memastikan.

"Oke kalau begitu," jawabku dan Faras.

"Gimana kalau kamu Win?" tanya Faras kepada Ewin yang diam saja.

"Iya oke aja kalau aku," jawabnya.

Kami pun malanjutkan latihan, dan setelah selesai kembali ke penginapan lebih cepat karena untuk istirahat mempersiapkan diri besok.

***

Pagi ini kami semua bersiap-siap menuju lokasi konser yang telah ditentukan, sengaja kami datang cepat agar dapat menyusun alur nantinya disana.

Sesampainya di lokasi, kami pun ngobrol-ngobrol dengan para rekan entertain dari Kak Ello dan juga Pak Budi.

"Ini ya, anaknya Ello yang dari Turki itu," ucap salah seorang rekan Kak Ello mendekatiku dan mengajukan tangannya.

"Iya Kak," jawabku yang meraih tangannya agar bersalaman denganku.

Tidak terasa, hari menjelang sore dan acara telah dimulai. Tibalah waktunya untuk kami manggung, dimana kursi penonton telah penuh berisi.

Kami menampilkan lagu pertama dari Band kami dan lagu-lagu terkenal dari Band-Band yang ada di Indonesia sebagai hiburannya.

Tidak lupa juga kami berinteraksi dengan penonton agar konser tidak datar begitu saja, antusias dari penonton membuat semangat kami bertambah dan semakin asik.

Ntah kenapa wajahku tertuju kepada seorang wanita berhijab yang berada di barisan tepat di depanku. Sepertinya dirinya datang bersama ibunya karena wanita berhijab disebelahnya sangat mirip dengannya dan terlihat jauh lebih tua.

Tidak hanya aku yang gagal fokus, ibunya si wanita itu juga melihatku dengan heran seperti memikirkan sesuatu.

Ku alihkan fokus ku untuk bernyanyi lagi agar tidak mengganggu jalannya konser ini. Tidak terasa sudah menuju tengah malam konser ini berjalan yang dimana kami tengah menyelesaikan pekerjaan ini.

"Thank you all for your presence which makes us happy, see you all next time," ucapku mewakilkan kami semua kepada para penonton yang sangat antusias.

Selesai konser kami pun berfoto bersama penonton yang berada ditingkat VVIP karena itu adalah keuntungan mereka membeli tiket itu. Tidak lain, wanita yang kulihat tadi bersama ibunya juga termasuk bagian dari penonton VVIP ini, hingga saat kami berfoto....

"Siapa nama Kamu nak?" tanya wanita yang kuyakini ibu darinya.

"Ilker, Bu," jawabku.

Sepertinya mereka juga berasal dari Indonesia dengan bahasanya bertanya kepadaku tadi.

Setelah berfoto dirinya pun mengatakan,

"Kau sangat mirip sekali dengan sahabatku dulu saat aku melanjutkan pendidikan di Turki," ucapnya lagi.

Deg

Hatiku bertanya-tanya karena dirinya menyebutkan Negara asalku. Sebenarnya siapa dia? Mengapa menyebut kalau aku mirip sahabatnya? Dan siapa sahabat yang dimaksud?

Ntahlah pertanyaan yang tidak bisa ku tanyakan hanya bisa ku simpan saja. Aku pun hanya membalas ucapannya dengan senyuman karena terlalu ramai yang ingin berfoto dengan kami.

Setelah sesi berfoto selesai, kami dihampiri oleh Pak Budi dan juga Kak Ello untuk ngobrol sebentar, setelahnya kami pun kembali ke penginapan.

***

Pagi ini adalah hari terakhir kami berada di sini, kami gunakan kesempatan ini untuk membeli oleh-oleh sesuai kesepakatan kami tadi malam.

"Mari kita ke toko untuk membeli oleh-oleh nanti," ajak Pak Budi yang membuat kami senang.

"Wess, mantap banget nih Pak," ucap Faras. Dirinya sangat senang dengan yang namanya berbelanja, terlebih ini luar negeri sudah menjadi surga untuknya.

Kami mengelilingi tempat yang menjadi pusat perbelanjaan, dan menghampiri toko-toko yang ada di sana. Tidak lupa memakai topi dan kacamata agar tidak terlalu dikenali orang-orang atau fans kami, bukan tidak mau mebalas sapaan mereka, hanya saja menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat mengunjungi salah satu toko sepatu, aku berjumpa lagi dengan wanita kemarin yang ku lihat di konser bersama ibunya. Ternyata ibunya sangat mengenali perawakan ku dan menghampiri.

"Loh, team Ndoturs Band ada di sini juga," ucapnya yang membuat mereka semua melihat kearahnya.

"Iya nih Bu," jawab Pak Budi ramah.

"Dari Indo juga ya bu?" tanya Pak Budi.

"Iya Pak, ada keluarga yang menikah di sini sembari anak saya yang kecil sangat senang sama Band ini jadi kemarin nonton juga," ucapnya menjelaskan.

"Ohiya Pak, yang namanya Ilker itu asal mana, kok agak asing wajahnya," sambungnya menanyakan asal ku.

Pak Budi pun keheranan karena dari sekian banyak tim Band kami yang ditanya Cuma diriku.

"Kalau itu bukan asli Indonesia. Mari Bu, kami duluan ya," jawab Pak Budi dan segera mengarahkan Kak Ello untuk menuju meja kasir membayar dan kami pun keluar duluan bersama Pak Budi.

"Mirip sekali dengan temen mama saat di Izmir dulu," ucapnya samar setelah kami meninggalkannya.

Aku yang masih bertanya-tanya ini dialihkan dengan ajakan Kak Ello untuk makan di resto yang berada tidak jauh dari kami. Kami segera menuju resto itu dan menikmati makanan yang telah dipesan, setelahnya kami kembali ke penginapan karena sudah selesai juga membeli oleh-oleh.

Keesokan harinya kami berangkat ke bandara untuk kembali ke Indonesia didampingi oleh rekan-rekan Kak Ello dan Pak Budi.

***

               ~TERIMAKASIH LOP~

Komennnn yang banyakkk ya lop,,,

Jangan lupa vote juga

Terimakasih

Syahadat Kedua (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang