30

679 89 11
                                    

Mingyu merasakan matahari menyinari wajahnya dan membuat ia terbangun. Namun, saat ia bangun kepalanya berdenyut hebat. Pandangannya buram serta tenggorokannya sangat sakit.

"Akh! Kepalaku sakit sekali." Mingyu meringis kesakitan. Mingyu memegang kepalanya yang merasakan sakit.

Merasakan sakit itu, Mingyu kembali membaringkan badannya dan menutup matanya karena badannya sangat lemah untuk di gerakkan.

Ini mungkin karena Mingyu beberapa hari ini terus terusan lembur untuk project produk barunya. Tanpa ia pikirkan kesehatannya, bahkan Mingyu tidak tidur.

...

"Kenapa Mingyu belum datang?" Gumam Lisa saat ia memasuki ruangan Mingyu dan tidak melihat batang hidung pria tiang itu sama sekali.

"Apakah ia terlambat?" Ucap Lisa lagi.

Lisa akhirnya duduk dan menunggu Mingyu datang sambil ia mengerjakan deadline untuk projct kantornya.

Lisa mengeluarkan laptop dan mulai menyelesaikan pekerjaannya.

drrrrttt....

Ponsel Lisa berdering. Ia menghentikan pekerjaannya dan meraih ponsel miliknya di atas meja. Lisa mengangkat telfon yang ternyata itu Mingyu.

"Halo? kau dimana? kenapa terlambat? Apakah disana macet? Aku sudah di kantor." Kata demi kata Lisa lontarkan ketika mengangkat telfon Mingyu.

"Uhuk! B-bisakah kau k-kesini?" Tanya Mingyu dengan suara seraknya seperti orang menahan rasa sakit.

"Yak! Apa kau baik baik saja?" Tanya Lisa ketika mendengar suara Mingyu yang seperti meringis kesakitan.

Tanpa jawaban, Mingyu mematikan ponselnya.

Lisa semakin khawatir dengan Mingyu. Ia menutup laptopnya lalu memasukkan kedalam tasnya dan segera pergi ke apart Mingyu. Ia yakin kalau Mingyu di apartnya.

...

Lisa membanting pintu mobilnya dan segera berlari masuk ke apart Mingyu.

Lisa ingin masuk ke dalam tetapi ia tidak tahu kode sandi pintunya. Lisa membuka ponselnya dan berniat ingin menelfon Mingyu. Namun terhenti saat Mingyu mengirim pesan berupa 8 digit nomor yang ia pikir itu adalah password apart Mingyu.

Lisa menekan angka sesuai nomor yang Mingyu kirim dan pintu terbuka. Lisa Langsung bergegas masuk dan mencari keberadaan Mingyu.

Lisa membuka pintu kamar Mingyu dan melihat Mingyu yang terbaring lemah di ranjang miliknya.

"Yak! Kau tidak apa apa?" Tanya Lisa dan meletakkan tas miliknya di tepi ranjang Mingyu.

Mingyu menggelengkan kepalanya mengisyaratkan kalau ia benar tidak baik baik saja.

Lisa melihat itu langsung meletakkan tangannya di dahi Mingyu. Panas. Itu yang dirasakan Lisa.

"Panas sekali. Kau sepertinya demam. Mau kupanggilkan dokter?" Tanya Lisa sambil menatap Mingyu dengan tatapan yang sangat khawatir.

Mingyu menggelengkan kepalanya.
"Tidak usah." Jawab Mingyu dengan suara seraknya.

"Yak!! Tetapi badan mu sangat panas, kau harus ke dokter." Jelas Lisa lagi.

"Tidak usah, aku hanya butuh kau untuk merawatku." Ucap Mingyu yang keras kepala ini.

Lisa yang mendengar ucapan Mingyu itu sangat kesal dan hanya pasrah mengikuti keinginannya.

"Ck! dasar pelit." Lisa berdecak kesal karena bantahan Mingyu untuk ke dokter.

Lisa akhirnya berjalan ke dapur untuk mengambil air dengan handuk kecil.

MY BOSS || KIM MINGYU ft. LALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang