Hari itu pun tiba, perjalanan yang cukup panjang juga sudah terlewati. Langkah kaki gadis itu kini berjalan keluar menyambut negara yang masih begitu asing baginya setelah tiba di Bandara Internasional Brandenburg Berlin.
Pupilnya menangkap jelas langit yang begitu cerah siang ini, sejenak memejamkan mata menikmati hembusan angin yang segar. Jika di Seoul, ia tentunya sudah melihat langit malam dengan bintang. Perbedaan waktu menguntungkannya untuk bisa keliling kota siang ini sebelum ia disibukkan berkuliah mulai besok.
"Yak!" Gadis berambut blonde itu berteriak sembari menepuk bahu temannya. "Kau ini malah pergi meninggalkanku sendiri di toilet. Aku pikir kau hilang, Yeon Na!"
"Duh, mengganggu saja!" kesal Yeon Na saat dirinya yang masih sibuk menikmati dunianya harus terganggu karena Hyeji.
"Jangan kebiasaan, kau itu paling suka meninggalkanku sendiri. Seketika aku berubah profesi jadi detektif kalau kau sudah hilang-hilang tidak jelas. Emang dasar teman kurang ajar," omel Hyeji geram.
"Ssttt!" Yeon Na membekap mulut Hyeji dengan tangannya hingga hidungnya pun ikut dibekap. "Jangan merusak mood-ku dengan omelanmu itu."
"Yak!" Hyeji segera menepis tangan Yeon Na yang hampir mengantarkan nyawanya menggantikan malaikat maut. "Kau mau membunuhku?!"
Yeon Na memutar bola matanya malas. "Ck, berlebihan."
Jadwal syuting yang sudah di tentukan begitu juga lokasi membuat sepasang kekasih itu harus berpisah untuk waktu beberapa bulan ke depan. Mereka sudah tiba di bandara setelah pria itu meluangkan waktunya untuk mengantarkan sang kekasih.
"Sudah tidak ada lagi yang tinggal?" tanyanya memastikan.
"Sepertinya tidak, aku akan masuk sekarang. Kau baik-baik selama aku pergi ya. Jangan nakal!" kata perempuan itu memperingati.
"Freya, harusnya aku yang bicara begitu. Kau yang jangan nakal di sana. Hubungi aku kalau sudah tiba di New York, jangan sampai lupa. Kalau lelah setidaknya kirimkan pesan padaku."
"Iya Taehyung, aku ingat. Kau sudah mengulanginya berkali-kali, aku bosan," balasnya terkekeh.
Taehyung menghela nafasnya lesu kemudian meraih tangan Freya untuk digenggam. "Aku bisa rindu kalau kau terlalu lama pergi."
Freya tersenyum kemudian mengelus rahang tegas Taehyung. "Aku pasti akan menghubungimu kalau ada waktu. Kalau pun nanti aku punya waktu libur beberapa hari, aku usahakan untuk pulang."
"Jaga diri selama berada di sana. Kau boleh bekerja tapi jangan lupa istirahat dan harus utamakan kesehatanmu," kata Taehyung menasehati.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐔𝐧𝐜𝐥𝐞 [𝐌]
FanfictionJatuh cinta, itulah yang dirasakannya ketika terbayangkan sosok pamannya. Pria tampan juga seksi itu selalu mengisi pikiran dan hatinya. Setiap saat yang ia bayangkan hanya kehidupan bahagia jika menikahi sang Paman tapi itu hanya sesuatu yang bisa...