𝐏𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐯𝐞

664 65 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau sampai kapan menangis?" Setelah jenuh mendengar tangis gadis itu barulah dirinya buka suara.

Sampai malam ini pun mereka belum makan sama sekali. Pria itu hanya duduk menemani Yeon Na yang tidak henti-hentinya menangis di dalam mobil.

"Sudahlah, kalau kau terus menangis wajahmu akan semakin bengkak dan jelek," bujuk Jimin dibarengi ejekan.

Yeon Na menoleh, menatap kesal Jimin yang masih sempat-sempatnya mengejek di saat hatinya sakit melihat Taehyung datang bersama kekasihnya siang tadi.

"Kalau begitu pergi sana, kenapa masih disini?" usir Yeon Na tanpa sadar jika dirinya yang saat ini menumpang.

"Ck!" Jimin berdecak kemudian mencubit kedua pipi Yeon Na hingga gadis itu meringis kesakitan. "Ini mobilku, seharusnya kau yang pergi."

"Sakit!" Yeon Na menepis tangan Jimin, bibirnya pun masih saja manyun setelah sadar dirinya menumpang tanpa punya hak mengusir pemilik mobil.

"Kau ini sadar atau tidak, pamanmu itu sudah punya kekasih," kata Jimin menyadarkan Yeon Na.

"Tidak usah mengingatkanku, aku tahu!" jawabnya ketus.

Jimin mencibir. "Kalau tahu, harusnya kau sadar. Kenapa memilih jadi perusak hubungan pamanmu? Memangnya pria di dunia ini cuma dia?"

"Diam!" bentak Yeon Na. Kedua matanya langsung beralih menatap jalanan yang mulai sepi. Muak mendengar semua orang yang terus menentang keinginannya.

Jimin yang menyadari Yeon Na diam membisu dengan tangis yang belum juga reda membuatnya pun tidak tega. Tubuhnya ia miringkan menghadap Yeon Na dengan tangan kanan yang menopang kepalanya. "Kau bilang kalau pamanmu itu juga punya perasaan, mau aku bantu membuktikannya?"

Perlahan Yeon Na berbalik setelah mendengar tawaran Jimin. "Membantuku? Bagaimana?"

Jimin tersenyum karena tangis Yeon Na kini berhenti. Gadis itu ternyata tertarik dengan tawarannya. "Aku akan bantu asal kau mau menyetujui perjanjian dariku sebagai syarat."

"Perjanjian?"

"Aku bahkan bisa membantumu memisahkan mereka berdua kalau memang benar pamanmu itu memiliki perasaan padamu," timpal Jimin.

Yeon Na terdiam beberapa saat, cukup tertarik mendengar tawaran Jimin. "Memangnya apa perjanjiannya?"

"Dengarkan baik-baik," suruh Jimin kemudian Yeon Na mengangguk paham setelah dibuat penasaran dengan perjanjian itu.

𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐔𝐧𝐜𝐥𝐞 [𝐌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang