Traveling To The Last Days To Protect You

Bab 97

Keesokan harinya mereka terus memasang perangkap. Kali ini, semua helikopter di pangkalan diberangkatkan bersama-sama. Setiap helikopter dikawal oleh makhluk gaib jarak jauh yang kuat, dan akhirnya tiba di tempat kemarin dengan selamat.

Lin Tantan bercerita tentang bagaimana mereka terus menggali lubang. Sekelompok orang menemukan tempat dan sudut yang cocok di pegunungan di kedua sisi, dan mengubur dispenser tangki minyak, yang dapat mengontrol dan memproyeksikan tangki minyak kecil dari jarak jauh. Setelah tank menyentuh tanah, mereka akan meledak. Minyak di dalamnya akan memercik dan terbakar, dan tangki yang cukup dapat menimbulkan api yang cukup besar.

Kali ini, lebih banyak sistem tanah yang membantu, dan terowongan digali sebelum gelap. Terdapat terowongan di bawah jalan dengan total panjang sekitar delapan kilometer. Sekitar 300.000 zombie mungkin tertinggal, atau bahkan lebih.

Keluar dari jalan adalah lapangan, lapangannya luas, untuk menampung zombie sebanyak-banyaknya, mereka mendatangkan banyak kendaraan sebagai penghalang jalan, menanam makhluk gaib tipe kayu, mentransplantasikan pohon dan semak, membagi lapangan menjadi beberapa bagian, dan dikelilingi olehnya.

Tim penggali lubang Lin Tantan menggali berbagai lubang di ladang. Alih-alih menggali lubang besar, mereka hanya menggali lubang kecil dan lubang dalam seluas lebih dari sepuluh meter persegi. Jaraknya sangat dekat satu sama lain, dan setelah penggalian, lapisan tanah di atasnya kembali tertutup. Kelihatannya sama dengan tanah normal di sekitarnya, tapi begitu zombie masuk, tunggu sampai jatuh ke dalam lubang seperti pangsit.

Setelah dua hari sibuk bekerja, gelombang jenazah akhirnya tiba.

Dari peta satelit yang tidak begitu jelas, gelombang pasang jenazah seperti garis hitam panjang dan tebal, berkelok-kelok. Mereka melewati sungai, memasuki pegunungan, dan bergerak maju menyusuri jalan raya. Hari ini, hal itu mulai terlihat oleh orang-orang.

Saat itu baru pukul tiga sore, matahari masih terik, dan gelombang jenazah tidak bergerak terlalu cepat. Sebelum melihat zombie apapun, mereka bisa mencium bau busuk yang tertiup angin, yang membuat orang sakit.

Lin Tantan sedang menunggu dengan tenang di ujung lapangan ini, dan rencananya untuk sementara masih memerlukan kontribusi dari departemen tanah, jadi dia bertanya berulang kali, dan akhirnya disetujui untuk tetap di tempat kejadian, dan Ye Xiao secara alami ada di sisinya. .

Melalui umpan balik peta satelit dan pengamatan jarak jauh mereka sendiri, mereka dapat melihat gelombang mayat berjalan melalui pegunungan, perlahan mencapai tempat dimulainya liang, dan kemudian berjalan perlahan.

Semua orang menahan diri, tanpa ada gerakan apa pun.

Gelombang mayat itu seperti cacing berdarah dan abu-abu, perlahan menggeliat, dan tidak bisa melihat di mana ekornya berada. Ketika mereka pertama akhirnya berjalan sejauh delapan kilometer, keluar dari jalan pegunungan, dipisahkan jarak beberapa ribu meter, Lin Tantan akhirnya melihat seperti apa rupa mereka dengan teleskop.

Zombi-zombi yang berjalan di depan jelas sangat biasa saja, mereka hanya samar-samar mempertahankan wujud manusianya, badannya busuk dan dimutilasi, kepalanya terkulai, lengannya terpelintir, dan kakinya kaku, seperti kerangka yang hendak dibinasakan. busuk, memakai pakaian compang-camping. Pakaian yang tidak terlihat dari tampilan aslinya bergerak maju secara miring.

Mereka terlebih dahulu harus melewati jalan tanah dan gurun yang merupakan kawasan aman tanpa jebakan. Mereka tumbuh dari barisan sekitar selusin atau dua puluh zombie menjadi semakin lebar, dan mayat-mayat itu perlahan-lahan menyebar, tetapi karena tampaknya ada Sifat berantakan sebenarnya adalah penghalang yang dibentuk oleh kendaraan mereka yang ditempatkan secara artifisial, semak-semak yang ditransplantasikan, dan batu yang dipindahkan. . Mereka belum sepenuhnya bubar, dan sebagian besar masih berjalan dalam jarak yang seharusnya mereka tempuh.