Prolog

8.2K 378 69
                                    

Apa memang seharusnya Hema akhiri saja hidupnya?

Luka sudah terlalu dalam membekas tak hanya di hati tapi juga dipikirannya, hingga Hema sampai pada titik dimana ia ingin menyerah akan hidupnya sendiri.

Dan lagi-lagi, bahkan di titik terakhir ini pun Hema masih memikirkan satu orang itu. Sosok yang menjadi penyebab semua luka di jiwa dan raga Hema.

Ah, apa bisa Hema katakan kalau sebenarnya semua ini adalah salahnya sendiri?

Apa bisa Hema katakan bahwa semua ini adalah hukuman atas semua perilakunya sendiri yang tak beradab dan ia mendapatkan hukuman dari Tuhan melalui sosok tersebut?

Apakah sungguh ini 'Karma'-nya?
Disakiti dengan sebegitu pedihnya, lalu kenapa Hema malah mencintai orang itu?

Rasanya benar-benar semenyakitkan ini.

Harga dirinya sudah tak ada dan semakin diinjak-injak tanpa ampun.

Tolong... untuk sekali ini saja.

Tolong maafkan semua kekhilafannya dan tolong izinkan Hema untuk bahagia. Sekali saja. Bersama orang yang ia cintai.

"Seorang bajingan seperti kamu memang pantas mati. Tapi kematianmu yang tanpa rasa sakit, itu sangat tidak adil untuk para korban, iya kan?"

Kata-katanya begitu mengerikan.

Hema bak masuk ke dalam sarang seorang psikopat. Begitu kejam dan berdarah dingin.

Sosok lelaki yang jauh lebih dewasa dengan perawakan tegap dan gagah itu semakin mendekat membuat Hema bergetar.

"A-Ampun... Tolong..."

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Hema memohon. Ia memohon untuk nyawanya sendiri karena sungguh, Hema ketakutan dengan aura yang keluar dari sosok dominan itu.

. . . . .

"K-Kenapa?"

"Gak! G-Gak mungkin GAK MUNGKIN!
Lo!! Balikin lagi punya gue kayak semula, Siala-..!"

PLAK!

"Behave yourself, dasar Bajingan tidak tau diri."

Kepalanya terdongak paksa saat rambutnya dijambak kuat, membuat Hema kini dapat melihat langsung dalam jarak yang sangat dekat tatapan dingin yang tampak penuh amarah itu.

"Saya mengampuni nyawa kamu karena kamu bilang akan melakukan apapun, tapi yang saya dapat malah kata-kata kasar dan makian, huh?"

"Siapapun tolong selametin gue, please Tuhan, please gue janji bakal tobat tapi please selametin gue dari orang ini." batinnya terus berteriak ribut.

.

.

.

Tbc

Para pembacaku sekalian, book ini bener-bener untuk usia 18+ ya.
Isinya cukup banyak adegan kekerasan, kata-kata kasar dan lain sebagainya yang sangat tidak patut untuk ditiru.

Ingat baik-baik kalau ini cuma cerita fiksi, gak nyata dan hanya karangan author, jadi jangan dibawa-bawa sampai ke kehidupan nyata kalian, okay Manis?

Rabu, 10 Juli 2024

KARMA || [Johnhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang