Bagian 01

5.3K 321 58
                                    

"Aahhh sshh... Sepongin yang bener dong  Rin. Mau jadi Adek durhaka lo?!"

Padahal itu adalah adik kandungnya sendiri, tapi Hema tetaplah Hema yang bejat dan tidak berakhlak.

Bahkan semasa SMA dulu ia sudah terlampau sering membuat kedua orang tuanya kewalahan mengurus masalah yang ditimbulkan Hema, mulai dari berkelahi dengan gurunya sendiri, menyentuh obat-obatan terlarang, dan yang tak kalah bejatnya adalah menghamili tiga orang teman sekolahnya sekaligus.

Memang siapa yang bisa menolak pesona Hema? Lelaki itu memiliki wajah yang jujur saja sangat tampan, mulutnya manis dalam artian ia sangat pandai bersilat lidah untuk menggoda lawannya, kulitnya berwarna tan yang malah menonjolkan kesan si tampan yang sexy, tubuhnya termasuk tinggi dan lebih tegap dibanding teman sebayanya.

Handsome Badboy, begitulah image Hema di sekolah yang membuat ia cukup digandrungi banyak siswi maupun pihak bawah. Tapi meskipun begitu, tak sedikit juga orang yang menyumpahi kelakuannya yang tidak beradab tersebut.

Hema hidup dengan semena-mena karena tau kalau ada Ayah juga Bundanya yang akan selalu menjadi pelindungnya, menjadi pihak yang mengurus semua masalah yang ditimbulkannya.

Bahkan kasus seberat ia yang menghamili beberapa teman sekolahnya pun bisa diatasi dengan mudah. Keluarganya punya banyak harta dan kekuasaan untuk itu, ia hanya tinggal duduk santai menerima kabar kalau janin mereka gugur lalu korbannya pindah sekolah.

"Lagian mereka yang ngebuka paha untuk Hema loh Yah, Bun. Bukan salah Hema kan kalau Hema gak sengaja bikin mereka hamil. Merekanya aja yang udah begini malah berlagak jadi korban."

Hanya dengan beberapa kalimat itu, kedua orang tuanya pun percaya karena mereka yakin anak lelaki kebanggaan keluarganya itu tak mungkin berbohong.

Padahal kenyataannya sungguh sangat berbanding terbalik. Mereka yang hamil itu adalah siswi-siswi incaran Hema sejak lama. Beberapa dari mereka menolak Hema secara terang-terangan dan beberapa diantaranya sok jual mahal yang membuat Hema muak dan berakhir memperkosa mereka di belakang gudang sekolah.

Dan kini, hanya karena embel-embel pertolongan untuk membantu Arin mendekati Jendral lagi, Arin rela menyerahkan tubuhnya kembali agar dinikmati oleh sang kakak untuk yang kesekian kalinya.

"Ngangkang lo cepetan!" titahnya sembari menjambak rambut Arin untuk bangun dari berlututnya.

Si empu hanya menurut, ia segera naik ke kasur dan melebarkan kedua kakinya menghadap Hema.

PLAK!!

"Akh! Sakit bang!" pekik Arin saat selangkangannya mendapat sebuah tamparan kuat dari kakakknya itu.

"Gak peduli." kata Hema cuek.

Ia langsung memposisikan kejantanannya di depan senggama Arin dan dalam satu gerakan ia berhasil membenamkan keseluruhan batang penisnya di sana hingga membuat Arin menjerit kesakitan.

"Gak usah jejeritan elah! Macem masih perawan aja lo. Memek udah ngowoh begini kok gegayaan. Ssshhh... Rapetin memek lo!" kata Hema kasar.

Kaos yang Arin pakai sejak tadi kini sudah Hema sampirkan ke atas menutup wajah adiknya, bra merah yang dipakai adiknya juga ia naikkan sehingga kini Hema dapat menggempur senggama adiknya sambil meremas kedua gundukan di dada itu dengan kuat.

Bukan sekali dua kali hal ini terjadi. Setiap usaha Hema untuk membujuk Jendral kembali pada Arin maka di situlah Hema selalu meminta imbalan yang seperti sekarang ini.

Hema sejujurnya dulu pernah meminta Arin untuk menyerah, tapi begitu ia melihat wallpaper hp Jendral dengan seorang lelaki yang sangat manis dan imut membuat Hema pun memilih untuk mengikuti rencana Arin, dengan niat terselubung bahwa ia akan mendapatkan lelaki manis yang Hema ketahui sebagai adik dari 'sahabatnya' itu.

KARMA || [Johnhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang