Chapter 15 : Makan Malam Keluarga

144 28 1
                                    

"Kalau masih sakit datang saja lagi ke sini"

"Ya, terimakasih" ucap kang shiu memberikan uang ke dokter

Jadi paginya toji pergi ke klinik atas saran rekannya tersebut karena hidungnya itu benaran patah habis dibogem ananti semalam

Daripada infeksi terus modyar lebih baik diobati bukan? Tentu kang shiu yang bayar

Ctek

"Kemarin ditampar sekarang hidungmu patah, sebenarnya apa yang terjadi padamu zenin?" tanya kang shiu menyalakan rokok

"Rokok?" kang shiu menawarkan rokoknya ke toji

Set

"Aku tidak tahu, semua ini salah wanita gila itu" dengus toji mengambil satu

"Wanita yang sama?" ucap kang shiu terkejut

Ctek

"Ada apa dengan pesona Casanovamu itu? Bukankah kau ahlinya menangani wanita?" ucap kang shiu menyalakan rokok toji

Toji menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya keluar

"Kan sudah kubilang wanita itu pedofil, dia mana mengerti pesona wajah tampan" dengus toji

"Ha ha ha aku jadi ingin melihat wanita yang tidak mempan dengan pesonamu itu" ucap kang shiu tertawa kecil

"Apa dia cantik?" tanya kang shiu

"Cantik huh?"

Terbesit wajah ananti dibenak toji

"Yah lumayan lah" ucap toji "Dia punya warna rambut yang aneh, mata silver yang tajam, dia juga cukup tinggi untuk seorang wanita Jepang, dada dan pinggulnya besar dan terakhir mulutnya kasar"

"Spesifik sekali ya" ucap kang shiu facepalm

"Yah pokoknya jangan terlalu membuat masalah, bisa bahaya kalau identitas aslimu ketahuan" ucap kang shiu

"Skenario terburuknya kau mungkin harus membunuh ibu dan anak itu" lanjut kang shiu melirik tajam toji

"Ya ya aku tahu"

**✿❀ ♡ ❀✿**

"Hatchu!"

"Srup! Kenapa hidungku tiba-tiba gatal?" gumam ananti mengusap hidungnya

"Srup! Kenapa hidungku tiba-tiba gatal?" gumam ananti mengusap hidungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pakaian ananti)

Bruk

"Hahh aku lelah!" keluh akari menjedukkan kepalanya ke meja

"Bertahanlah, tinggal sedikit lagi selesai" ucap ananti fokus ngetik

"Kecepatan mengetikku tidak secepat senpai" ucap akari melihat ketikan ananti yang sangat cepat kayak larinya sonic

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang