12 [ Guncangan yang sesungguhnya ]

3.9K 121 24
                                    

Haiii readers☺

Pada kangen sma mereka? Wadu-waduuu. Gue lanjut kok cmn lagi ngelag aja ini alurnya mau gue gimanain hehehehe dan akhirnya ada juga pencerahannya.

Sebelum baca vote dluu yaaa komen jugaa biar gue semangat buat lanjutin ceritanyaa😉❤biasanya manusia baik tuu kaya ginii hehehe

👑kalo ada typo tandainn atau komen.

Selamat membaca~

——————————————————

Semua warga sekolah tengah berkumpul di lapangan hijau banyak siswa dan siswi berbondong-bondong menyelamatkan diri dari bencana alam 'Gempa Bumi' suara sirene berbunyi cukup keras untuk menghimbau anak anak mencari tempat yang lapang dan terhindar dari bangunan tinggi. Keadaan di tempat itu sangat riuh.

Sedangkan di sisi lain
Rayyna terjebak di lantai dua ruang kesenian. Getaran dari gempa bumi itu menjatuhkan barang-barang besar yang berada di ruangan itu.

"Mama" Ucap Rayyna dengan pasrah bersembunyi  di bawah meja yang cukup besar. Dadanya berdetak cukup kuat kedua tangannya mengepal kuatt air matanya tak bisa berhenti menetes dan getaran yang cukup besar.

"RAYNNAAA"

"RAYY,, lO DIMANA"

Suara langkah kaki yang tengah berlari di tengah guncangan gempa bumi. Lelaki itu terus menyusuri ruangan bertingkat ituu dengan memakai helm di kepalanya.

Lelaki itu berhenti tepat di ruang seni dengan mengedarkan pandangannya dan melihat Rayyna tengah berdiam disana bersembunyi.

"Ngapain diam disni!! Keluarrr ayooo" Ujar lelaki ituu dengan menarik tangan Rayyna. Ia tertegun melihat darah di tangan Rayyna.

"AYOO" Dengan cepat ia menarik Rayyna keluar dari sana namun lemarii besar yang tepat berada di belakang lelaki itu akan jatuh dan menimpa dirinya.

"REYYY, AWASSS" Teriak Rayyna dan mendorong Reyyan hingga terpental jauhh dari timpaan lemari ituu.

"RAYYYY" Teriak Reyyan melihat lemari itu menimpa meja tempat Rayyna bersembunyi.

15 menit getar itu masii terasa sedangkan Reyyan tak bisa bergerak tubuhnya seperti kaku dengan menatap sendu lemari itu ia berdoa agar  saudarinya tak terluka di dalam sana

Suara sirene berhentii dan guncangan gempa pun mulai menghilang. Reyyan bangun dan mendekatii Rayyna. Mengangkat lemari itu dan melihat Rayyna pingsan di dalam sana.

👑👑👑

"Cuyy, Reyyan mana? " Tanya Keylandra  dengan raut wajah panik ia sadar dari tadi anak itu tak ada di sampingnya.

"Woilahh jangan jangan ketimpa bangunan di kantinnn bawahh" Ujar Sukuna dengan panik.

"Lapor guruu, cepetttt!! " Ujar Keylandra  dengan mengambil ponsel di saku celananyaa tangannya tremorr.

"Kalem, sampe tremor gitu" Ucap rival duduk santai dengan menghisap permen lolipop.

"SANTAI SANTAI INI GAWAT DARURAT PEAK! " Ucap sukuna dengan tidak santai.

"BUKK" Ujar Sukuna ketika melihat ibu Melti guru kimia yang berjalan dengan tergesa-gesa menghimbau anak anak untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Kalian pulang yaaa, bumi sedang tidak baik baik saja, katanya nanti ada susulan"

"Bukk, ini temen kamii ngga ketemuu" Ujar sukuna dengan raut wajah hampir menangis

SI KEMBAR POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang